Hangat Bak Pelukan, Ini Manfaat Selimut Tebal Untuk Kesehatan Mental
Tidur yang nyenyak itu baik untuk memulihkan energi hingga meremajakan kulit. Sayangnya, tidak mudah mendapatkan tidur yang nyenyak. Keterusan nonton drama Korea sampai pagi, tak mau ketinggalan siaran podcast yang seru, penasaran dengan kelanjutan cerita novel, lembur mengerjakan tugas, serta sindrom FOMO a.k.a takut ketinggalan tren, bertumpang tindih menyebabkan anxiety, kecemasan yang berlebihan dalam diri.
Di sinilah selimut tebal dapat mengambil perannya sebagai cara mengatasi anxiety. Bagaimana bisa?
Memiliki efek seperti pelukan
![]() Weighted Blanket/ Foto: Instagram.com/gravityblankets |
Menurut Huffington Post, selimut memberikan rasa aman bagi seseorang karena kain yang hangat ini seperti memeluk tubuh si pemakai. Banyak studi menunjukkan bahwa pelukan bermanfaat untuk mengurangi kecemasan atau menurunkan stres.
Mengatur regulasi serotonin dan melatonin dengan baik
![]() Weighted Blanket/ Foto: Instagram.com/gravityblankets |
Sementara itu, dikenal pula weighted blanket, selimut tebal berbobot yang dibuat dengan beban tambahan. Weighted blanket telah banyak digunakan oleh terapis untuk membantu mengurangi stres pada pasien, terutama mereka yang mengalami gangguan sensorik seperti autisme.
Salah satu cara mengatasi anxiety di antaranya yaitu memakai weighted blanket. Dilansir dari HelloGiggles, weighted blanket dapat mengatur dengan baik serotonin, hormon mood, dan melatonin, hormon tidur, sehingga dapat menurunkan kortisol, hormon stres yang memperburuk kecemasan, depresi, dan PTSD/post-traumatic stress disorder.
Selimut tebal berbobot akan menekan dan mengurangi gerak tubuh saat tidur
![]() Weighted Blanket/ Foto: Instagram.com/gravityblankets |
Selain itu, weighted blanket juga bisa menghambat gerakan lembut sepanjang malam. Itu karena berat selimut yang terdistribusi secara merata mampu menekan tubuh dan mengurangi gerakan. Jadi, jika seseorang sering bolak-balik saat tidur, weighted blanket dapat membantunya tidur lebih nyenyak.
Beban selimut dalam weighted blanket bukan cuma murni karena ketebalan dan bahan dasar yang digunakan, tetapi memang sengaja ditambahkan untuk kebutuhan terapi. Beban tersebut berasal dari berbagai macam bahan, seperti polyfill yang bisa dilepas dan dipasang kembali kapan saja, poly pallets atau glass beds dan stainless steel microbeads. Idealnya, orang dewasa memakai weighted blanket seberat 10 persen dari total berat badan mereka.
Lebih menenangkan daripada minum obat
![]() Weighted Blanket/ Foto: Instagram.com/gravityblankets |
Beberapa penderita gangguan kecemasan telah mengakui weighted blanket sebagai cara mengatasi anxiety yang efektif. Mereka lebih memilih solusi yang menenangkan diri daripada harus terus minum obat. Tekanan berat dari selimut tebal berbobot ini akan membuat seseorang merasa lebih tenang, rileks, dan tidak cemas.
Itu sebabnya industri weighted blanket belakangan ini mulai berkembang dan diminati. Di Indonesia sendiri, weighted blanket mulai populer. Meskipun masih jarang ditemui di toko-toko offline, namun kini sudah mulai banyak penjual online yang menawarkan weighted blanket.
Nah, apakah kamu tertarik menggunakan weighted blanket, Beautynesian?



