Remaja yang Nggak Pacaran Lebih Jarang Depresi, Benarkah? Cek Faktanya di Sini!
Masa remaja adalah masa di mana seseorang memiliki tingkat penasaran yang tinggi akan berbagai hal, salah satunya dalam hubungan percintaan. Menjalin hubungan alias pacaran menjadi salah satu hal yang tampaknya cukup penting bagi para remaja.
Dengan perasaan yang masih sangat menggebu-gebu, tak sedikit remaja yang meyakini bahwa pacaran termasuk sumber kebahagiaan. Sehingga mereka yang tidak berpacaran alias jomblo kadang dilabeli dengan status yang kurang baik dan dianggap kurang gaul.
Namun, sebuah studi mengungkapkan bahwa remaja yang tidak pacaran ternyata memiliki keterampilan sosial yang lebih tinggi dan jarang mengalami depresi, lho! Wah, kok bisa ya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Remaja yang Tidak Pacaran Lebih Jarang Depresi
Ilustrasi pasangan/Foto: Freepik.com/Cookie_Studio |
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of School Health mengungkapkan bahwa remaja yang memilih untuk tidak pacaran memiliki keterampilan sosial dan skill kepemimpinan yang lebih baik daripada remaja yang pacaran. Mereka juga disebut lebih jarang mengalami yang namanya depresi.
"Kita tahu bahwa hubungan romantis sangat umum di kalangan remaja. Pada kenyataannya, mayoritas remaja terlibat dalam beberapa jenis pengalaman romantis pada usia 15 hingga 17 tahun," kata Brooke Douglas, Ph.D. peneliti di University of Georgia, dikutip dari CNN.
"Hal ini juga diketahui bahwa hubungan romantis penting untuk perkembangan individu dan kesejahteraan remaja. Jadi itu membuat kami bertanya: Apa yang dikatakan tentang remaja yang tidak berkencan? Apakah mereka tidak cocok secara sosial?" tambahnya.
Remaja yang Tidak Pacaran Miliki Jiwa Kepemimpinan yang Tinggi
Ilustrasi pasangan/Foto: Freepik.com/tirachardz |
Studi ini awalnya dilakukan pada tahun 2013 oleh Dr Pamela Orpinsas kepada siswa kelas 6 SD hingga 12 SMA. Studi tersebut mengungkapkan sejumlah pola kencan di antara para siswa; beberapa siswa pacaran lebih sering seiring bertambahnya usia, sedangkan yang lain mengambil jeda dari hubungan percintaan di berbagai waktu.
Namun, Douglas tertarik pada kelompok remaja yang jarang pacaran atau bahkan tidak pernah pacaran. Maka, Douglas dan Orpinsas melakukan survei kepada 549 pelajar kelas 10 SMA untuk mencari tahu, seperti dikutip dari ABC News.
Hasilnya, kelompok remaja tersebut secara keseluruhan dinilai memiliki tingkat keterampilan sosial dan kepemimpinan lebih tinggi. Mereka juga lebih sehat mental dan lebih jarang alami depresi dibandingkan remaja yang berpacaran.
Patahkan Anggapan Remaja Harus Pacaran
Ilustrasi bahagia/ Foto: Freepik.com |
Studi tersebut, ungkap Douglas, dapat mematahkan anggapan yang seringkali diyakini bahwa remaja harus pacaran. Untuk bisa bersosialisasi dengan baik, mereka tidak harus menjalani hubungan romantis. Faktanya, remaja yang tidak berkencan tetap bisa memiliki kehidupan sosial yang baik-baik saja.
"Mereka tidak kekurangan kompetensi sosial secara umum, mereka memiliki teman, seperti remaja yang sedang berkencan," papar Douglas.
Namun, ada batasan dari penelitian tersebut, di mana mengandalkan survei wawancara yang bisa menimbulkan bias. Terlebih para siswa yang menjadi responden mungkin merasa tidak nyaman saat membicarakan topik sensitif, seperti depresi dan bunuh diri.
Douglas juga menekankan bahwa berdasarkan hasil penelitian tersebut bukan berarti remaja tidak boleh berkencan. Menjadi jomblo adalah pilihan yang dapat dibuat oleh remaja, dan keputusan tersebut tidak akan membuat mereka menjadi remaja yang aneh ataupun terhambat secara sosial.
"Studi ini menegaskan bahwa tidak apa-apa jika remaja memutuskan untuk pacaran atau tidak. Keduanya dapat diterima dan sehat," tutupnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi pasangan/Foto: Freepik.com/Cookie_Studio
Ilustrasi pasangan/Foto: Freepik.com/tirachardz
Ilustrasi bahagia/ Foto: Freepik.com