Sering Belanja Barang Gak Penting? Duh, Bisa Jadi Ini Tanda Impulsive Buying!
Selama pandemi dan melakukan berbagai kegiatan dari rumah, kita biasanya menjadi lebih mudah bosan. Berbagai hal dilakukan salah satunya berselancar di situs belanja online. Kadang terlalu sering membuka situs belanja online membuat keinginan belanja meningkat. Bahkan mungkin kita menjadi lebih sering membeli barang-barang yang bahkan tidak dibutuhkan.
Kondisi ini bisa jadi merupakan tanda impulsive buying. Pernahkah kamu mendengar impulsive buying? Ini merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan melakukan pembelian yang tidak direncanakan dan didasarkan pada pemikiran yang tidak rasional. Pembelian impulsif dapat dilihat pada produk-produk seperti makanan, fashion, serta produk luxury lainnya.
Jika dibiarkan terus menerus tentunya ini akan menimbulkan kerugian secara finansial. Berikut merupakan beberapa tips untuk menghindari impulsive buying.
Buatlah daftar belanja
![]() Buatlah daftar belanja/foto: freepik.com |
Walaupun terkesan kuno, namun cara ini cukup manjur dalam mengelola pengeluaran dan mengontrol kegiatan belanja. Setiap awal bulan, luangkanlah waktumu untuk membuat catatan belanja dan pengeluaran.
Catatan belanja ini berisi kebutuhan yang harus kamu penuhi selama sebulan. Tulis pemasukan dan pengeluaran serta jangan lupa sisihkan pula untuk investasi. Catatan ini dapat kamu buat di gadget ataupun secara manual di buku. Dengan begini, maka kamu bisa menghindari impulsive buying.
Menggunakan uang tunai
![]() Menggunakan uang tunai/foto: freepik.com |
Di era modern ini, perkembangan dunia jual beli sudah semakin maju. Kini muncul berbagai pilihan pembayaran ketika akan berbelanja mulai dari tunai kredit hingga dompet digital. Jika kamu memiliki dompet digital maupun kartu kredit, hal ini sebenarnya dapat meningkatkan keinginan belanjamu. Karena itu, sebaiknya gunakan uang tunai setiap kali melakukan transaksi. Anggaplah jika kamu tidak bisa membayar dengan uang tunai maka kamu belum mampu membelinya.
Terapi keuangan
![]() Terapi keuangan/foto: freepik.com |
Salah satu cara untuk mengatasi impulsive buying adalah dengan melakukan terapi keuangan. Terapi keuangan dapat menanamkan pola pikir serta informasi penting terkait cara meningkatkan pengelolaan keuangan serta meningkatkan kedisiplinan dalam menggunakan uang. Kamu bisa meminta bantuan profesional seperti konsultan untuk mendapatkan pendidikan terkait keuangan.
Hindari membuka situs belanja online saat tidak dibutuhkan
![]() Hindari membuka situs belanja online saat tidak dibutuhkan/foto: freepik.com |
Salah satu hal yang menjadi pemicu meningkatnya impulsive buying yakni kegiatan membuka situs online di waktu luang. Jika kamu tidak perlu membelanjakan sesuatu, maka jangan membuka situs belanja online hanya untuk lihat-lihat. Ini dapat membuatmu menginginkan membeli sesuatu dari situs tersebut. Isi waktu luangmu dengan hal-hal yang lebih bermanfaat seperti membaca ataupun olahraga.
Jangan tergiur diskon
![]() Jangan tergiur diskon/foto: freepik.com |
Kebanyakan orang melakukan pembelian berlebihan pada barang yang bahkan bukan kepentingan pokok adalah karena adanya diskon. Ketika suatu produk sedang diskon besar, maka secara tidak sadar alam bawah sadar memberi sinyal untuk membelinya dengan dalih "kapan lagi produk ini diskon".
Inilah hal yang harus kamu hindari! Jika memang tidak dibutuhkan, sebesar apapun diskon yang ditawarkan, maka kamu jangan membelinya. Ini dapat membuat pengelolaan keuanganmu jadi berantakan.
Nah, itulah beberapa tips untuk mengatasi impulsive buying. Kesadaran dalam mengelola uang serta pemenuhan kebutuhan pokok sangat penting. Jangan sampai pengeluaranmu lebih besar dari pemasukan ya !




