5 Kiat Ciptakan Rasa Aman Selama Pandemi di Rumah pada Anak

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Kamis, 22 Jul 2021 10:00 WIB
5 Kiat Ciptakan Rasa Aman Selama Pandemi di Rumah pada Anak
5 kiat orang tua bersikap untuk menciptakan rasa normal bagi anak selama di rumah/ Foto: Freepik.com

Hari Anak di Indonesia yang diperingati setiap tanggal 23 Juli, seakan mengingatkan kembali tentang hak-hak anak yang harus terpenuhi. Mulai dari hak untuk mendapatkan pendidikan, pengajaran hingga perhatian dari orang tua. Di masa pandemi seperti saat ini, kondisi anak-anak yang turut 'dirumahkan' dan melakukan banyak aktivitas dari rumah, mulai menjadi perhatian.

Bagaimana tidak, mereka yang biasanya bisa pergi ke sekolah, bertemu dengan guru dan teman-teman terpaksa harus belajar daring. Demikian hal nya dengan aktivitas bermain outdoor yang tidak bisa dilakukan sebagaimana keadaan normal. Mengingat kondisi ini, maka peran orang tua untuk menciptakan rasa aman dan normal bagi anak selama di rumah sangatlah penting.

Dikutip dari Unicef, virus covid-19 membawa serta perasaan seperti kecemasan, stres, dan ketidakpastian, dan perasaan itu juga sangat dirasakan oleh anak-anak dari segala usia. Meskipun semua anak menghadapi emosi seperti itu, mereka perlu diingatkan untuk tetap merasa dicintai dan didukung lebih dari sebelumnya.

Dr. Lisa Damour memberikan kiat bagaimana orang tua dapat membantu menciptakan rasa normal bagi anak selama di rumah. Simak selengkapnya di bawah ini.

Bersikap Tenang, Biarkan Anak Merasakan Emosinya

Foto: Budi Rahmah Panjaitan

Bersikap Tenang dan Proaktif

Kiat pertama yang bisa dilakukan orang tua untuk menciptakan rasa normal bagi anak selama di rumah adalah dengan tetap bersikap tenang dan proaktif. Dr. Lisa Damour menyarankan bahwa orang tua harus memiliki percakapan yang tenang dan proaktif dengan anak mengenai penyakit virus Corona dan peran penting yang dapat dilakukan anak-anak dalam menjaga kesehatan diri mereka sendiri.

Orang tua juga perlu menanyakan kepada anak tentang suatu gejala yang mungkin mereka rasakan. Misalnya saja seperti pilek, flu biasa atau bahkan rasa tidak enak badan. Jika kondisi ini memang dirasakan anak, orang tua berperan penting untuk tetap meyakinkan si anak bahwa mereka tidak perlu takut karena orang tuanya siap membantu.

Orang tua juga perlu memahami bahwa anak-anak mereka merasakan kekhawatiran tersendiri tentang covid-19. Dari hal ini, orang tua bisa mengingatkan anak mereka bahwa ada banyak hal efektif yang bisa dilakukan untuk menjaga diri dan orang lain tetap aman yaitu dengan sering mencuci tangan, tidak menyentuh wajah dan melakukan physical distancing.

Tetap pada Rutinitas

Tetap pada rutinitas dengan membuat schedule untuk anak/ Foto: Freepik.com
Tetap pada rutinitas dengan membuat schedule/ Foto: Freepik.com

Dr. Lisa Damour menyarankan kepada setiap orang tua untuk membuat jadwal setiap harinya untuk anak. Anak-anak sejatinya membutuhkan schedule yang pas terkait apa yang harus mereka lakukan selama satu hari. Jadwal yang dimaksud mencakup waktu bermain di mana anak dapat menggunakan ponsel dan terhubung dengan teman-teman mereka dan juga waktu bebas teknologi, yang dijadwalkan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan tertentu yang ada di rumah.

Hal ini bisa membantu karena anak-anak akan merasa lebih terstruktur mengenai kapan waktu mereka harus bermain dan kapan waktu mereka ikut ambil bagian dalam pekerjaan yang ada di rumah.

Biarkan Anak Merasakan Emosinya

Membiarkan anak merasakan emosinya berupa sedih dan kecewa/ Foto: Freepik.com
Membiarkan anak merasakan emosinya/ Foto: Freepik.com

Penutupan sekolah beserta kegiatan lain yang ada di dalamnya akibat pandemi covid-19 sering kali membuat anak merasa sedih dan kecewa. Menyikapi hal ini, Dr. Lisa Damour memberikan saran kepada orang tua untuk membiarkan anak-anak mereka merasakan perasaan emosi tersebut.

Orang tua tidak perlu memberi perbandingan tentang dampak lebih besar dari penutupan sekolah yang mungkin mereka rasakan. Pada dasarnya tolak ukur aktivitas berharga menurut anak dan orang tua berbeda. Anak-anak merasakan betapa penting dan menyenangkannya aktivitas-aktivitas yang selama ini mereka lakukan di sekolah.

Periksa Setiap Informasi yang Diterima Anak dan Miliki Waktu Bersama

Orang tua memeriksa setiap informasi yang didengar anak/ Foto: Freepik.com

Periksa Setiap Informasi yang Didengar oleh Anak

Tidak bisa dipungkiri, ada banyak informasi keliru bahkan hoaks yang beredar tentang virus Corona. Untuk itu, para orang tua perlu mencari tahu setiap informasi yang didengar oleh anak dan memastikan bahwa mereka mendapatkan informasi yang valid dan tepat.

Orang tua tidak cukup hanya memberi tahu melainkan juga harus mempertanyakan kepada si anak tentang informasi sebelumnya yang sudah mereka ketahui tentang covid-19. Saat sudah mengetahui apa saja informasi yang sudah diketahui si anak, maka itu bisa dijadikan tolak ukur untuk memberitahu informasi baru.

Jika ada pertanyaan yang sekiranya orang tua pun tidak mengetahui jawabannya, maka jangan menebak-nebak jawaban. Hal ini bisa dijadikan momentum untuk mengeksplorasi jawabannya bersama anak. Disarankan kepada orang tua untuk mencari tahu jawaban tersebut langsung dari sumber-sumber terpercaya.

Miliki Waktu Berkuallitas Bersama

Memiliki waktu bersama dengan anak menciptakan perasaan lebih baik/ Foto: Freepik.com
Memiliki waktu bersama dengan anak/ Foto: Freepik.com

Nah, satu lagi kiat untuk membuat anak tetap merasa aman selama berada di rumah adalah memiliki waktu berkualitas bersama. Dr. Lisa Damour sendiri menggunakan waktu makan malam untuk berbincang dan lebih dekat dengan putrinya.

Dr. Lisa Damour juga memiliki 'tim makan' malam untuk setiap malamnya. Selain itu, diberikan pula tanggung jawab secara bergantian dalam membuat makan malam untuk keluarga. Terkait hal ini, anak-anak mungkin saja diberi kelonggaran karena ada banyak aktivitas daring serta banyak waktu yang dimiliki selama berada di rumah.

Meski demikian, Dr. Lisa Damour menyarankan untuk tetap bersikap terbuka dengan anak (usia remaja) dan mengatakan bahwa bahwa banyaknya waktu yang dimiliki bukan alasan yang tepat untuk akses tanpa batas terhadap ponsel dan jejaring media sosial. Orang tua perlu memberi masukan seperti apa batasan yang perlu diketahui anak terkait waktu penggunaan smartphone serta kiat-kiat bagi anak untuk menangani setiap aktivitas hariannya.

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE