Mitos dan Fakta Seputar Pasta Gigi untuk Kecantikan, Jangan Keliru

Diyah Ma'rifathul Wulandinii | Beautynesia
Selasa, 02 Mar 2021 12:00 WIB
Mitos dan Fakta Seputar Pasta Gigi untuk Kecantikan, Jangan Keliru
Foto: Pasta Gigi/Freepik.com

Pasta gigi seringkali disebut-sebut sebagai salah satu obat ampuh dalam mengatasi masalah kulit. Eits, jangan buru-buru percaya, Ladies. Ada beberapa fakta yang harus digali lebih dulu sebelum mencobanya.

Kandungan di dalamnya, seperti kalsium karbonat, magnesium trisilicate, dan dikalsium fosfat dihidrat apakah sudah pasti aman untuk kulit wajah? Yuk, lihat apa saja mitos dan fakta seputar pasta gigi.

1. Mengusir Komedo

Mengoleskan pasta gigi pada hidung tidak berhasil membersihkan pori-pori.
Hidung Berkomedo/foto: freepik.com

Mengoleskan pasta gigi pada hidung yang penuh komedo merupakan salah satu mitos paling sering didengar. Apa kamu juga termasuk yang sudah mencobanya? Faktanya tindakan ini justru bisa memperparah komedo pada hidung.

Bukannya mendapatkan pori-pori bersih iritasi pada hidung bisa muncul akibat olesan pasta gigi. Kamu akan merasakan sensasi panas ketika mencobanya. Hal ini sangat tidak baik untuk kulit sekitar hidung yang cenderung berpori terbuka.

2. Menghilangkan Jerawat

Menggunakan pasta gigi sebagai obat jerawat hanya akan membuatnya kering dan mengendap dalam pori-pori.
Kulit yang Muncul Jerawat/foto: freepik.com

Selain komedo, pasta gigi juga dipercaya mampu menghilangkan jerawat. Mengoleskan pasta gigi pada bagian yang tumbuh jerawat akan membuatnya kering sehingga menghilang dalam waktu singkat.

Padahal, penggunaannya pada kulit hanya akan mencegah jerawat muncul ke permukaan. Sisanya akan terus mengendap dalam pori-pori kamu. Sudah paling benar memakai skincare pembasmi jerawat saja ya, Ladies.

3. Memerahkan Bibir

Memerahkan bibir secara alami bisa dilakukan dengan mengoleskan pasta gigi, namun tidak boleh berkelanjutan.
Bibir Merah Alami/foto: freepik.com

Kandungan agen abrasif dalam pasta gigi bisa menjadi eksfoliator pada bibir. Ini yang menjadi bibir bisa cepat merah setelah mengoleskan pasta gigi. Selain itu sensasi panasnya juga akan memicu warna merah akibat terbakar.

Tapi, cara ini masuk dalam kategori kurang aman. Lebih baik kamu memilih produk perawatan bibir yang sanggup mengeksfoliasi untuk menghilangkan sel kulit mati dan melembabkan. Kandungan detergen pasta gigi bisa memicu bibir kering dan pecah-pecah.

4. Mencerahkan Kulit Wajah

Menggunakan pasta gigi sebagai masker untuk mencerahkan wajah bisa memicu iritasi pada kulit.
Kulit Wajah Cerah/foto: freepik.com

Mengoleskan pasta gigi yang sudah dicampur perasan lemon bisa memicu regenerasi pada kulit. Sel kulit mati juga bisa hilang dalam waktu lebih cepat. Faktanya, menggunakan lemon dalam campuran apapun memang dapat mencerahkan kulit wajah.

Memakai masker dari pasta gigi juga akan memicu kulit menjadi iritasi. Mau kulit kamu justru mendapatkan masalah baru setelah maskeran?

[Gambas:Instagram]

5. Mengatasi Kulit Berminyak

Kandungan dalam pasta gigi memang berhasil membuat kulit berminyak menjadi lebih kering, tapi juga rawan iritasi.
Menjadikan Kulit Kering/foto: freepik.com

Pasta gigi dapat digunakan sebagai masker rutin untuk mengatasi kulit dengan timbunan minyak. Dicampur dengan air dan garam sudah menjadi perpaduan sempurna. Tapi, apakah hal ini aman?

Reaksi yang dimunculkan dari pasta gigi yang disentuh untuk kulit memang akan membuatnya lebih kering. Tapi, hal ini sangat tidak disarankan untuk perawatan jangka panjang. Dibanding pasta gigi kamu bisa mencoba masker madu ya, Ladies.

Mitos dan fakta seputar pasta gigi yang terus berkembang bisa salah kaprah kalau tidak dipahami dengan benar. Jangan sampai mengorbankan kulit kamu hanya untuk coba-coba, ya. Lakukan perawatan secara tepat dan aman.

(kik/kik)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE