Ketagihan Umbar Aurat di Medsos Termasuk Penyimpangan Sosial, Ini Kata Psikolog

Anggiputriw | Beautynesia
Senin, 18 Nov 2019 12:15 WIB
Ketagihan Umbar Aurat di Medsos Termasuk Penyimpangan Sosial, Ini Kata Psikolog
https://asset.indosport.com/article/image/q/80/277553/anya_geraldine-169.jpg?w=750&h=423
Seksi dan popularitas. Dua hal tersebut seperti tak terpisahkan dari kehidupan glamour para selebritis. Meski tak semua, sebagian selebritis dan public figure wanita semakin terkenal karena seringnya memamerkan tubuh seksi dan indahnya. Nama-nama yang termasuk di antaranya, Nikita Mirzani, Vanessa Angel dan Anya Geraldine. Kebiasaan mengumbar aurat wanita ini ternyata bukan hal biasa. Psikolog menilainya sebagai sebuah gangguan. Ini penjelasannya.

1. Termasuk Penyimpangan Seksual


Berkembangnya teknologi membuat penyebaran informasi menjadi begitu cepat. Jika dulu, foto seksi model atau selebritis wanita hanya bisa dilihat di majalah-majalah dewasa, sekarang hal itu sudah tidak lagi sama. Saat ini, siapa saja bisa dengan leluasa memamerkan keseksiannya melalui akun media sosial. Foto-foto dengan pose sensual itu juga bisa diakses serta dilihat siapa saja, tanpa batasan.
 


Foto: Istimewa

Dilanisr dari Insertlive.com, seorang psikolog, Zoya Armin mengatakan bahwa perilaku yang suka memperlihatkan bagian-bagian tubuh yang seharusnya ditutupi itu termasuk dalam penyimpangan seksual. Jadi gejala yang disebut penyimpangan seksual bukan hanya kecenderungan perasaan tertarik pada objek yang salah. Tindakan mengunggah foto seksi yang terlihat biasa itu ternyata termasuk dalam perilaku menyimpang.
 


2. Disebut Gangguan Eksibisionis


Sekali mengunggah foto seksi mungkin tidak akan dikategorikan dalam perilaku menyimpang. Namun jika hal tersebut dilakukan sangat sering dan bahkan menjadi kebiasaan maka bisa dipastikan pelakunya mengidap gangguan tertentu. Adalah Eksisbisionis, sebuah gangguan yang terjadi ketika seseorang merasa sangat puas jika bagian-bagian tubuh rahasianya justru dilihat banyak orang.


Foto: Istimewa

Indonesia sebagai negara dengan adat ketimuran yang masih dijunjung tinggi tentu masih menganggap bahwa foto setengah telanjang merupakan hal tabu. Tak heran jika unggahan foto publik figure yang dinilai seksi pasti mendatangkan komentar. Semua komentar yang dihasilkan itu justru menjadi sumber kepuasan bagi pengidap Eksisbisionis. Tak peduli apakah itu komentar baik atau buruk, dia akan tetap merasa senang.


3. Gejala yang Lebih Parah


Gejala yang lebih parah dari gangguan Eksisbisionis adalah perilaku suka memamerkan alat kelamin, tidak hanya sekadar bagian tubuh tertentu. Tidak peduli di mana tempatnya, orang dengan gangguan ini bisa dengan tiba-tiba membuka pakaiannya dan menunjukkan bagian tubuh termasuk alat kelamin pada siapa saja yang ditemuinya. Hal ini dirasakannya sebagai sebuah kepuasan.


Foto: Istimewa

Apalagi jika orang yang melihatnya menunjukkan ekspresi kaget atau takut, penderita Eksisbisionis justru akan merasa kepuasannya berlipat-lipat. Pada saat melakukan hal tersebut, penderita Eksisbisionis tidak memikirkan konsekuensi sosial maupun hukum dari tindakannya. Hal utama bagi dirinya adalah kenikmatan seksual yang biasanya didapat dari tindakan masturbasi yang menyertai perilaku tersebut.


(kik/kik)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE