5 Tradisi Pernikahan yang Unik di Indonesia
Indonesia terdiri dari banyak suku yang sangat kental dengan adat istiadatnya. Tidak mengherankan jika setiap peristiwa penting dalam kehidupan kerap kali melibatkan tradisi. Termasuk pula untuk acara pernikahan.
Hingga saat ini, tradisi adat masih saja dilakukan sebagai bentuk kecintaan terhadap tradisi turun menurun dan kekayaan budaya. Di antara banyaknya tradisi pernikahan di Indonesia, terdapat 5 tradisi yang menarik perhatian karena keunikannya.
Apa saja tradisi itu dan bagaimana pelaksanaannya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Tradisi 'Merarik' - Lombok
![]() tradisi lombok/instagram.com/ratumakeupgallery_ |
Pernah terbayang peristiwa penculikan sebelum pernikahan? Kira-kira itulah yang diperagakan dalam tradisi pernikahan 'Merarik' dari Lombok ini. Tradisi ini dilakukan oleh suku sasak yang ada di Lombok. Sebelum pernikahan, calon mempelai wanita akan diculik oleh calon mempelai pria.
Hal ini juga tidak perlu diberitahukan kepada kedua orang tua. Namun yang menjadi persyaratan penculikan adalah harus membawa maupun teman yang dijadikan saksi sekaligus pengiring dalam tradisi menarik.
Calon mempelai wanita yang diculik tidak semerta merta dibawa ke rumah calon mempelai pria, melainkan harus di rumah kerabat calon mempelai pria. Setelah satu malam menginap, calon mempelai pria akan mengirim utusan guna memberitahu orang tua calon mempelai wanita, bahwa anak mereka telah dicuri.
Tradisi Menahan Buang Air - Kalimantan
![]() tradisi kalimantan/instagram.com/ambunsuribandung |
Tradisi berikutnya ini tidak kalah uniknya. Bagaimana tidak, dalam tradisi ini, pasangan pengantin baru tidak diperbolehkan buang air kecil dan buang air besar selama tiga hari berturut-turut. Keduanya juga dilarang masuk ke dalam kamar mandi. Tradisi ini dilakukan oleh suku Kidung yang ada di Kalimantan.
Untuk mendukung tradisi ini, mempelai pria dan wanita dalam 3 hari larangan buang air tersebut akan diberi makan dan minum dalam jumlah sedikit. Setelah tiga hari di lewati, maka mempelai pria dan wanita sudah bisa beraktivitas seperti biasa.
Tradisi 'Uang Panai' - Makassar
![]() pengantin bugis/instagram.com/vr_maghfirah |
Uang panai sendiri merupakan kata lain dari mahar yang akan diberikan oleh mempelai pria kepada mempelai wanita. Ada beberapa tolak ukur yang digunakan untuk menentukan besar kecilnya uang panai yang akan diberikan.
Di antaranya ialah garis keturunan, pendidikan, pekerjaan dan kecantikan. Misalnya saja gadis berpendidikan S2 akan dilamar dengan uang panai yang lebih besar daripada gadis berpendidikan S1.
Sementara itu, jika dilihat dari garis keturunan, gadis-gadis yang berasal dari keluarga bangsawan biasanya akan dilamar dengan uang panai yang mencapai miliaran rupiah. Meski demikian, besaran uang panai ini biasanya masih bisa didiskusikan oleh kedua belah pihak.
Tradisi 'Maminang' - Padang
![]() pengantin minang/instagram.com/deacharlietha |
Jika pernikahan umumnya menempatkan pihak laki-laki yang melamar perempuan, maka berbeda dengan tradisi pernikahan yang berasal dari Padang ini. Nama tradisinya adalah 'Maminang'.
Dalam tradisi ini, yang melamar adalah pihak keluarga mempelai perempuan. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui untuk tradisi ini. Di antaranya adalah maresek dan batimbang tando. Kedua tahapan ini mengharuskan pihak mempelai wanita untuk membawa buah tangan seperti buah, kue basah dan juga sirih.
Tradisi 'Munggah' - Palembang
![]() pengantin palembang/instagram.com/pengantin_palembang_hitz |
Nah, yang terakhir ada tradisi penikahan 'Munggah' yang berasal dari Palembang. Sebelum hari H pernikahan, kedua calon mempelai akan disibukkan dengan berbagai tahapan yang dimulai dari melihat (madik), menyenggung, diikat (ngebet), mutuske kato nganterke belanjo, ritual pra akad nikah dan terakhir munggah. Dalam prosesi hari H berupa munggah, kedatangan rombongan mempelai pria ke kediaman mempelai wanita akan diiringi dengan tabuhan.




