24 Juli Diperingati Hari Kebaya Nasional: Ketahui Sejarah Kebaya hingga Ditetapkan Hari Kebaya Nasional

Cindy Novita | Beautynesia
Rabu, 24 Jul 2024 07:45 WIB
Alasan dan Tujuan Ditetapkan
Ilustrasi Mengenakan kebaya/Foto: instagram.com/@maudyayunda

Kebaya adalah pakaian tradisional yang digunakan oleh perempuan. Biasanya kebaya dikenakan untuk menghadiri acara-acara resmi seperti pernikahan, wisuda, atau acara lainnya.

Nah di Indonesia, pada tanggal 24 Juli ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional, lho. Penetapannya sesuai dengan dibentuknya Keppres (Keputusan Presiden) pada tahun 2023, Nomor 19 Tahun 2023 yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 4 Agustus.

Dalam rangka merayakan Hari Kebaya, yuk cari tahu mengenai sejarah kebaya dan juga alasan mengapa tanggal 24 ditetapkan sebagai Hari Kebaya Nasional!

Sejarah Kebaya

Ilustrasi Mengenakan kebaya/Foto: pixabay.com/Deddy_Sunarto

Melansir detikjateng, kebaya memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Menurut Denys Lombard, seorang peneliti sejarah budaya Indonesia, kata ‘kebaya’ berasal dari Bahasa Arab ‘kaba’ yang berarti pakaian. Kata tersebut lalu diperkenalkan dalam Bahasa Portugis ‘cabaya’ ketika bangsa Portugis datang ke kawasan Asia Tenggara. Pada masa itu, kebaya merujuk pada pakaian blouse yang dikenakan perempuan Indonesia pada abad ke-15 dan 16 Masehi.

Perkembangan kebaya di Indonesia berkaitan erat dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-15 pada masa Kerajaan Majapahit. Oleh karena itu, kebaya sangat identik dengan pakaian khas perempuan Jawa. Di abad ke-16, secara resmi kebaya dikenalkan oleh keluarga kerajaan.

Namun ada pula pendapat bahwa, kebaya juga berkaitan dengan masa kekaisaran Dinas Ming sekitar abad ke-13 sampai 16 Masehi. Kala itu, perempuan di Tiongkok mengenakan pakaian panjang berupa tunik.

Melalui penyebaran imigran masyarakat Tiongkok dan masuk ke wilayah nusantara termasuk Jawa dan Bali. Sejak saat itu, kebaya mengalami perkembangan dan kini dikenal sebagai kebaya encim yang memiliki unsur budaya Cina.

Seiring bergeraknya tren fashion, pengaruh budaya luar yang kuat juga menjadi alasan mengapa kini kebaya memiliki beragam jenis, salah satunya adalah kebaya modern. Ada juga jenis kebaya tradisional yang belum mendapatkan sentuhan pengaruh budaya luar seperti kebaya Kartini dan kebaya kutu baru. Kebaya biasanya dipadukan dengan bawahan kain yang dililit di pinggang sebagai rok.

Berdasarkan buku karya Ria Pentasari ‘Chic In Kebaya’, kebaya melambangkan keanggunan, kelembutan, kesederhanaan, dan keteguhan perempuan Indonesia.

Alasan dan Tujuan Ditetapkan

Ilustrasi Mengenakan kebaya/Foto: instagram.com/@maudyayunda

Kebaya resmi didaftarkan sebagai ‘Intangible Heritage Culture (IHC)’ atau warisan budaya tak benda ke UNESCO. Hal ini bermula saat Indonesia memutuskan bergabung dengan Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Thailand untuk mengajukan kebaya sebagai warisan budaya ke lembaga PBB pada tahun 2023.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebaya maka keputusan Hari Kebaya Nasional dibentuk. Dijelaskan juga dalam Keppres, kebaya merupakan identitas nasional perekat bangsa yang bersifat lintas etnis dan telah berkembang menjadi aset budaya.

Oleh karena itu, kita perlu menjaga serta melestarikan keberadaannya. Selain itu, saat Presiden Soekarno menghadiri Kongres Wanita Indonesia X, dinyatakan bahwa Revolusi Indonesia tidak dapat berjalan tanpa adanya keterlibatan perempuan. Pada saat itu, seluruh perempuan yang hadir pada Kongres tersebut mengenakan kebaya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE