Perayaan Identitas, Budaya, dan Pemberdayaan dalam Dialog Kita Berkebaya

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Senin, 28 Jul 2025 15:00 WIB
Perayaan Identitas, Budaya, dan Pemberdayaan dalam Dialog Kita Berkebaya
Foto: Dok. Bakti Budaya Djarum Foundation

Rangkaian agenda Kita Berkebaya dalam rangka Hari Kebaya Nasional yang jatuh pada 24 Juli terus mengingatkan kita bahwa kebaya bukan sekadar busana tradisional bangsa, melainkan sebuah simbol identitas dan budaya yang patut dirayakan. Dalam dialog Kita Berkebaya yang diselenggarakan Bakti Budaya Djarum Foundation bersama Narasi di Posco Bandung (26/7/2025), Andien, Yanti Moeljono selaku Ketua Komunitas Kebaya Menari, dan Tara Basro membahas signifikansi kebaya secara mendalam, Beauties.

Melalui suara-suara perempuan yang berani dan reflektif, gerakan Kita Berkebaya diharapkan menggunggah siapa pun yang mendengar untuk ikut mendukung kebaya supaya terus hidup dalam berbagai bentuk. Hal itu pun disampaikan Renitasari Adrian selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation. "Kebaya bisa terus hadir dalam aktivitas sehari-hari, bukan hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai kekuatan ekonomi yang memberdayakan, baik dari penjual kain, penjahit, pembatik, perancang busana, hingga pelaku industri kreatif lainnya di seluruh Indonesia. Kebaya itu tidak hanya hidup, tapi juga menghidupi".

Kebaya sebagai Identitas, Budaya, dan Semangat Pemberdayaan

Kita Berkebaya

Yanti Moeljono, Andien, dan Renitasari Adrian/ Foto: Dok. Bakti Budaya Djarum Foundation

Beauties, bagaimana sih caramu memaknai kebaya selama ini? Kebaya yang semata diingat sebagai busana tradisional perempuan Indonesia ternyata memiliki makna mendalam. Bagi Yanti Moeljono, Ketua Komunitas Kebaya Menari, kebaya menggenggam nilai filosofis yang merepresentasikan kelembutan, keteguhan, dan peran perempuan dalam menjaga nilai-nilai budaya.

Kehadirannya pun penting bagi para insan di berbagai kalangan––tidak hanya dari industri mode itu sendiri, tapi juga menyentuh berbagai aspek lainnya, termasuk sebagai pedoman penemuan jati diri. “Aku percaya setiap perempuan punya perjalanan unik dalam menemukan dirinya, dan proses itu nggak pernah instan. Justru di tengah pencarian itu, penting banget punya pegangan dan kebaya bisa jadi salah satunya,” ujar Andien. “Buatku, kebaya bukan cuma tentang tradisi, tapi tentang mengenal siapa kita, dari mana kita berasal, dan apa yang ingin kita wariskan.”

Kita BerkebayaRuang dialog Kita Berkebaya/ Foto: Dok. Bakti Budaya Djarum Foundation

Simbolisme kebaya juga dapat menjadi cerminan diri yang autentik. Sebagaimana disampaikan aktris dan aktivis Tara Basro, bahwa penggunaan kebaya adalah salah satu medium untuk bersuara untuk menunjukkan siapa kita luar dalam. “Di dunia yang serba cepat dan serba instan, justru kebaya mengajarkan kita sadar sama akar kita. Anak muda sekarang tuh kreatif banget, dan menurut aku kebaya bisa banget jadi media ekspresi yang personal. Kita bisa mix-and-match, tapi tetap bawa nilai budaya,” katanya. 

“Jadi kebaya itu bukan soal harus tampil tradisional, tapi soal cara kita menghidupkan lagi sesuatu yang bermakna dengan cara kita sendiri. Itu yang bikin dia tetap relevan dan powerful”.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE