
4 Sosok Perempuan yang Jadi CEO Label Fashion Mewah! Ada Calon Ahli Waris Louis Vuitton

Banyak desainer perempuan baru bermunculan begitu juga dengan mereka yang menjabat creative director label fashion mewah. Namun kondisi berbeda terlihat ketika berbicara dalam hal kepemimpinan di level CEO.
Terutama di ranah label fashion mewah. Grup LVMH sebagai perusahaan terbesar di barang mode mewah, dari 14 jenama fashion yang dimilikinya hanya ada 5 perempuan yang menjabat sebagai CEO. Dan di kategori bisnis perhiasan hanya ada satu perempuan yang dipercaya mengemban posisi prestise tersebut.
Sementara pesaingnya, Kering Group selaku pemilik Gucci, Saint Laurent, dan Balenciaga hanya 2 perempuan yang berada di level CEO. Satu di kategori fashion, dan satu lagi di kategori bisnis perhiasan.
"Empati, tulus, dan pendengar yang baik adalah hal yang selalu diasosiasikan dengan seorang pemimpin perempuan. Namun saya rasa para pemimpin perempuan sangat lah pintar untuk menghilangkan standar tersebut. Berbagi, mendidik, dan belajar bagi saya adalah kunci untuk bisa menggapai posisi sebagai seorang pemimpin sembari menerapkan pola pikir seorang entrepreneur. Seperti para perempuan Repossi saya berusaha untuk tetap tegas dan progresif," terang Anne de Vergeron, CEO dari Repossi, salah satu label perhiasan milik LVMH mengenai tipe kepemimpinannya seperti dikutip dari Vogue Arabia.
Lantas siapa lagi sosok para CEO perempuan label fashion mewah lainnya?
Francesca Bellettini - CEO Yves Saint Laurent
![]() |
Francesca Bellettini mengawali kariernya di dunia bisnis mode pada tahun 1999. Dan pada tahun 2001 ia bergabung dengan Gucci. Lalu pada tahun 2010 memegang posisi Worldwide Merchandising and Communications Director dari label Bottega Veneta.
Baru pada tahun 2013, ia dipromosikan jadi CEO dari Yves Saint Laurent. Punya latar kerja di bidang merchandising dan bisnis yang kuat, ditambah dua desainer talenta yakni Hedi Slimane dan kemudian Anthony Vaccarello sejak tahun 2016 dapat dikatakan jadi sejumlah fondasi penting akan kesuksesan Francesca.
Di bawah kepemimpinannya, bisnis YSL terus berkembang pesat. Bahkan pada tahun 2022, YSL berhasil meraup pemasukan hingga 3,3 miliar Euro naik 21 persen bila dibandingkan dengan tahun 2021. Kenaikannya tertinggi diantara brand lain milik Kering seperti Gucci dan Bottega Veneta.
Leena Nair - Global CEO Chanel
![]() |
Berbeda dengan yang lain, Leena Nair tidak punya pengalaman sama sekali di bisnis fashion. Sebelum direkrut Chanel pada tahun 2016, perempuan asal India ini menjabat sebagai Chief Human Resource Officer dari Unilever.
Pencapaiannya tersebut membuatnya mencetak sejarah sebagai perempuan pertama keturunan India sekaligus sosok yang berlatar bidang human resource yang terpilih sebagai CEO Chanel.
"Nair telah membangun reputasi global untuk kepemimpinan yang progresif dan berfokus pada sumber daya manusia, memberikan dampak bisnis yang signifikan," terang Chanel dalam pernyataan yang dirilis terkait perekrutan Leena Nair kala itu.
"Saya sangat terinspirasi oleh apa yang diperjuangkan Chanel. Ini adalah perusahaan yang percaya akan kebebasan berkreativitas dan menumbuhkan potensi setiap orang sekaligus memberi dampak positif bagi dunia," ujar Leena dalam keterangan pers.
Masih ada sosok CEO perempuan lainnya. Bahkan salah satunya anak dari orang terkaya di dunia. Klik di halaman selanjutnya, Beauties.