Produk pewarna rambut mengandung banyak bahan yang bisa mengiritasi kulit dan menimbulkan berbagai gejala alergi. Sebagian besar kasus dermatitis kontak alergi yang dipicu oleh pewarna rambut disebabkan oleh bahan yang disebut paraphenylenediamine (PPD).
PPD merupakan bahan kimia yang juga digunakan dalam tinta tatto temporer, tinta printer, dan bensin. Pada produk pewarna rambut, PPD biasanya disediakan dalam wadah terpisah dengan pengoksidasi. Ketika keduanya dicampur, PPD menjadi teroksidasi sebagian. Inilah yang kemungkinan menyebabkan alergi pada orang yang kulitnya sensitif.
Berikut adalah gejala dan cara mengatasi alergi pewarna rambut, sebagaimana dilansir dari Healthline.
Gejala alergi pewarna rambut
Ilustrasi mewarnai rambut/Freepik |
Jika kamu alergi terhadap pewarna rambut, gejalanya bisa berkisar dari gejala ringan hingga gejala serius. Gejala alergi bisa muncul dalam waktu cepat atau butuh waktu hingga 48 jam.
Gejala alergi pewarna rambut meliputi sensasi terbakar di kulit kepala, wajah, atau leher, gatal pada kulit kepala dan wajah, bengkak pada kelopak mata, bibir, tangan atau kaki, dan rumah merah di beberapa bagian tubuh. Terkadang, alergi pewarna rambut menyebabkan anafilaksis. Reaksi langka ini adalah kondisi darurat medis yang bisa berakibat fatal.
Gejala anafilaksis meliputi reaksi kulit seperti terbakar, peri, ruam, dan bengkak, pembengkakan di tenggorokan dan lidah, sulit bernapas, mual, muntah, dan pingsan. Jika seseorang mengalami gejala anafilaksis seperti yang disebutkan, segera hubungi tenaga medis untuk penanganan yang cepat dan tepat.
Baca Juga : 5 Cara Cat Rambut Sendiri yang Aman di Rumah |
Cara mengobati alergi pewarna rambut
Ilustrasi mewarnai rambut/Freepik |
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati gejala alergi pewarna rambut di rumah, yakni sebagai berikut:
1. Jika langsung muncul reaksi alergi ringan, bilas segera pewarna rambut dengan air hangat dan sabun lembut
2. Oleskan larutan kalium permangant ke area yang alergi. Ini dapat membantu mengoksidasi PPD sepenuhnya
3. Gunakan krim kulit kortikosteroid topikal yang dijual bebas untuk mengatasi gejala ruam atau gatal pada kulit
4. Gunakan sampo yang mengandung kortikosteroid topikal pada kulit kepala
5. Gunakan hidrogen peroksida yang merupakan antiseptik ringan dan dapat membantu menenangkan kulit
6. Minumlah antihistamin oral untuk membantu mengurangi peradangan dan gatal pada kulit
Jika gejala alergi yang dialami tak kunjung membaik atau bahkan memburuk, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.