Belajar Brushed Batik, Teknik Batik Modern di Workshop Ulang Tahun Ke-16 Purana
Beauties, mungkin kamu sudah sering mendengar teknik batik klasik dan paling populer, yaitu batik tulis dan batik cap. Namun, siapa sangka teknik membatik bisa dibawa ke era modern dengan teknik yang disederhanakan dan bisa dilakukan siapa saja?
Ya, dalam rangka ulang tahun keenambelasnya, Purana mengadakan sejumlah workshop yang bukan cuma menghadirkan keseruan, tapi juga dikemas dalam semangat pelestarian budaya. Workshop "Brushed Batik by Dekranas dan Nonita Respati" berlangsung hari Jumat (24/10/2025) di area pendopo Cikini 82. Rintik hujan dan dan aroma lilin malam berbaur jadi satu, membuat suasana sore semakin akrab dan hangat.
Brushed Batik yang Berawal untuk Memberdayakan Ibu Rumah Tangga
Brushed batik diajarkan pada ibu rumah tangga di Bintan. Teknik modern ini memudahkan mereka untuk membuat suvenir untuk para turis./ Foto: Dok. Beautynesia
Wajan batik, lilin malam, dan tikar rotan rapi tertata di area pendopo Cikini 82. Namun yang bukan canting yang disediakan untuk membatik, tapi kuas dan celemek yang disiapkan. Brushed batik merupakan teknik modern yang diajarkan pada peserta workshop, Beauties.
Modernitas teknik ini lahir dengan tujuan untuk memberdayakan ibu rumah tangga. Begitu yang disampaikan Nontia Respati, selaku Founder dan Creative Director Purana, dalam pembukaan workshop.
Purana mengangkat teknik ini untuk diajarkan pada para ibu rumah tangga di sebuah desa Bintan, Kepulauan Riau, agar mereka bisa membuat suvenir yang bisa diperjualbelikan bagi para turis, Beauties. Para ibu rumah tangga tersebut belum mengenal teknik membatik, sehingga Purana menggunakan kuas “untuk menyederhanakan teknik agar lebih efektif dan terjangkau sehingga mereka punya penghasilan sampingan.”
Teknik Brushed Batik yang Simpel
Brushed batik memiliki teknik yang simple. Teknik ini hanya membutuhkan kuas, bukan canting, untuk mengaplikasikan malam./ Foto: Dok. Beautynesia
Workshop kolaboratif ini dipandu oleh Pak Wiwit dan Pak Umam dari Dekranas, Jawa Tengah, serta Anita dari Purana. Teknik membatik menggunakan kuas merupakan versi simpel dan modern dari teknik membatik pada umumnya. Sama-sama menggunakan lilin malam yang dipanaskan dan dituangkan sesuai pola yang diinginkan, perbedaan terletak pada penggunaan alat. Yup! Bukan menggunakan canting atau cetakan cap, melainkan teknik kuas seperti yang digunakan untuk melukis.
Para peserta yang terdiri dari ibu menteri hingga duta besar tersebut belajar 4 motif mudah menggunakan brushed batik, Beauties. Pertama ada motif titik, lalu ada motif bunga, motif ciprat, dan kotak-kotak. Para peserta bisa menuangkan kreativitasnya melalui motif-motif sederhana tersebut, mulai dari menggabungkan keempat motif dalam kain persegi, membentuk motif lain seperti not balok atau pun bintang.
Setelah proses pewarnaan di mana kain tersebut dipanaskan dalam panci besar, kemudian dibilas dan dijemur, motif yang awalnya tertutup malam akan berubah putih dan menghasilkan kain batik yang indah.
Workshop Purana "Brushed Batik". Peserta belajar membatik menggunakan kuas, mengikuti tur pameran, hingga melihat koleksi perdana lini baru Purana./ Foto: Dok. Beautynesia |
Peserta juga tidak hanya bisa mengikuti workshop dari Purana lho! Setelah seru-seruan membatik, mereka menikmati hidangan khas Indonesia, tur pameran “A Tapestry of Nature & Culture”, menjajal batik cap, hingga melihat koleksi perdana lini terbaru Home & Living dan Puragraph. Menarik, ‘kan?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Workshop Purana "Brushed Batik". Peserta belajar membatik menggunakan kuas, mengikuti tur pameran, hingga melihat koleksi perdana lini baru Purana./ Foto: Dok. Beautynesia