Brand Sepatu Mewah Christian Louboutin Kalah di Gugatan Hak Paten Sol Merah di Jepang! Ini Alasannya
Pada dasarnya industri fashion bergerak karena inovasi dan ide kreatif. Maka sama seperti dunia teknologi, tak sedikit para kreator mode yang mematenkan produk mereka. Namun bias dalam pengertian inovasi di dunia desain fashion masih begitu kentara. Semisal dalam hal warna. Seperti pada kasus gugatan yang dilayangkan merek sepatu mewah Christian Louboutin kepada Eizo Collection Co., Ltd., di Jepang.
Sebagai brand yang populer dengan sepatu bersol merah, Christian Louboutin menggugat Eizo karena dinilai menjual sepatu pump dengan sol merah yang mirip dengan karyanya sekalipun sepatu buatan Eizo memakai rubber sol merah bukan kulit. Brand Prancis tersebut juga meminta ganti rugi di bawah Undang-undang Persaingan Usaha Jepang.
Sepatu Christian Louboutin/ Foto: Christian Louboutin |
Pengadilan Distrik Tokyo menjatuhkan putusan dengan menolak gugatan dari Christian Louboutin. Apa Alasannya? Dan ternyata ini bukan kali pertama Louboutin mengajukan gugatan serupa di negara lain. Berikut rangkumannya.
Pemakaian Warna Merah Dianggap Umum
Dilansir dari laman Fashionunited, Pengadilan menolak gugatan Louboutin karena pemakaian warna merah pada sebuah produk dinilai sebagai hal yang lumrah dan sudah banyak digunakan jauh sebelum Louboutin memasuki pasar Jepang. Pengadilan juga menyatakan bahwa sekalipun Louboutin sudah dua dekade memasarkan produknya, hal tersebut belum dapat dijadikan patokan bahwa Louboutin memiliki hak paten atas desain sepatu merah di Jepang. Sementara Eizo selaku tergugat sendiri sudah berdiri sejak tahun 1959.
Sepatu Christian Louboutin/ Foto: Christian Louboutin |
The Fashion Law memaparkan bahwa saat persidangan Louboutin sempat memaparkan hasil survei yang dilakukannya pada Oktober 2020 bahwa 65 persen dari 3.149 responden perempuan Jepang dari usia 20 hingga 50 tahun menganggap sepatu berhak tinggi dengan sol merah identik dengan Louboutin.
Namun pengadilan menganggap hasil tersebut kurang akurat karena sebatas kepada konsumen barang mewah dan tidak menampilkan foto dari sepatu Eizo, hanya Louboutin.
Louboutin Punya Hak Paten di Sejumlah Negara
Mulai membuat sepatu hak tinggi bersol merah pada tahun 1993, Louboutin berhasil memegang hak paten atasnya di sejumlah negara yakni Amerika Serikat, China, India, dan sejumlah negara di Eropa.
Pernah Mengajukan Gugatan Serupa Kepada Brand Lain
Louboutin tercatat pernah mengajukan gugatan serupa kepada brand lain di sejumlah negara. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah pada tahun 2011. Kala itu ia menuntut rumah mode bergengsi Yves Saint Laurent di Amerika Serikat.
Sepatu Louboutin (kiri), Sepatu YSL (kanan)/ Foto: the fashion law |
Setelah setahun lebih, hasilnya Pengadilan distrik federal Manhattan menyatakan bahwa Christian Louboutin berhak mengajukan perlindungan atas desain sol merahnya. Dan perusahaan lain termasuk YSL tetap dapat membuat sepatu merah asalkan asalkan pemakaian warna tersebut menyeluruh, bukan hanya pada bagian sol saja.
Mendapati keputusan tersebut YSL memilih mundur sekaligus mencabut permintaannya atas pembatalan paten Louboutin di Amerika Serikat.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Sepatu Christian Louboutin/ Foto: Christian Louboutin
Sepatu Christian Louboutin/ Foto: Christian Louboutin
Sepatu Louboutin (kiri), Sepatu YSL (kanan)/ Foto: the fashion law