Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Kontroversi Brand Lokal di Paris Fashion Week! Simak Juga Tanggapan Gekrafs
Kontroversi menyelimuti rombongan sejumlah label lokal yang pergi ke Paris bersama influencer dan selebriti. Mereka dikritik karena dianggap mencatut acara Paris Fashion Week dalam kegiatannya.
Tak hanya label fashion seperti 3Second dan Greenlight, turut bergabung brand dari segmen lain seperti kecantikan, MS Glow dan Scarlett bahkan makanan yakni Geprek Bensu milik artis Ruben Onsu.
Fashion show label Greenlight di Paris/ Foto: @luddyocra |
Sementara itu rombongan selebriti dan influencer yang diajak pergi antara lain Ariel NOAH, Anya Geraldine, Keanu Agl, Adipati Dolken, dan Boy William.
Wanda Hamidah menjadi sosok pertama yang mengkritik keras rombongan ini. Pada unggahannya di media sosial, ia menuliskan "Gagal paham nih sama desainer Indonesia yang bawa penontonnya sendiri seabrek-abrek dari Indonesia di Paris Fashion Week," pada Jumat (4/3).
Romobongan artis memakai batik di Paris/ Foto: dok. Pribadi |
Ia pun langsung mendapat kritikan pedas dari netizen karena dianggap iri dan tidak mendukung eksistensi label lokal di kancah internasional. Tak tinggal diam, Wanda pun menjelaskan bahwa ia tidaklah iri dan selalu mendukung brand lokal seperti Purana Indonesia.
"Paham ya. Saya bukannya iri, lagian sudah pergi ke Paris dari usia 17 nabung pakai uang sendiri yang saya hasilkan dari dunia modeling. Dan 2019 kemarin terakhir ke Paris sama anak-anak. Pakai uang sendiri juga hasil kerja keras, tidak perlu dibayarin. Yang saya tentang dan say lawan ini "Pembodohan Publik" nya... praktek klaim mengklaim ini bahaya, karena kenyataanya tidak seperti itu. Dan netizen terbuai aja karena ketidaktahuan mereka," tulis sang aktris.
Perbedaan Paris Fashion Week dan Paris Fashion Show
Angah/ Foto: Dok. TikTok hell0angah0.2 |
Pada 23 dan 25 Februari 2022, sekitar satu minggu sebelum berangkat Scarlett, 3Second, dan Greenlight sempat menggelar konferensi pers secara virtual. Di sesi tersebut mereka menceritakan bahwa keikutsertaan mereka dalam acara ini adalah undangan Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) .
Pada keterangan pers yang dirilis, tertulis bahwa acara yang dimaksud adalah ""Gekraf Paris Fashion Show at Paris Fashion Week 2022".
Nama acara ini memang terbilang sedikit ambigu dan menimbulkan banyak persepsi. Pertama, acara ini memang menjadi bagian dari pekan mode bergengsi Paris Fashion Week. Atau ada dua acara berbeda yang berlangsung bersamaan yakni Paris Fashion Show dan Paris Fashion Week.
Melihat kontroversi yang ada, teori pertama tentu lebih banyak dipercaya oleh masyarakat. Apalagi brand dan selebriti pergi yang ke sana juga menyertakan tagar #ParisFashionWeek dalam setiap unggahan mereka di sana.
Nyatanya di situs resmi Paris Fashion Week yakni parisfashionweek.fhcm.paris tidak tercantum acara Gekrafs tersebut di kalender resminya.
Lucky Heng pemilik brand parfum Alien Objects jadi sosok yang vokal membahas mengenai fakta ini. Pada unggahannya di Instagram, Lucky menjelaskan secara gamblang.
"Jadwal official juga hanya ada satu. Sisanya, banyak media dan agency yang memperjualbelikan slot tayang untuk memasukan jadwal "palsu" ke kalender asli, mengatasnamakan PFW seolah-olah legit," tulisnya.
Ia juga menambahkan mengenai keikutsertaan brand kecantikan dan kuliner.
"Namanya juga sudah "Fashion" week, brand non-fashion tidak pernah eligible masuk ke Paris Fashion Week. Bukan "Beauty Week", atau "Culinary Week". Di website FHCM juga tertera jelas".
"Singkat cerita, ini adalah brand-brand yang melakukan show di kota Paris. Pada jadwal yang bertepatan dengan tanggal "Paris Fashion Week" official. Period. Just "A shown in Paris". BUT NOT on "Paris Fashion Week". Tulisnya.
Tanggapan Gekrafs
Fashion show label Greenlight di Paris/ Foto: @luddyocra |
Terkait ramainya masalah ini, Ketua Bakominfo Bekrafs Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen memberi tanggapan pada akun Instagramnya, Selasa (8/3/2022). Ia mengakui ada salah persepsi akan acara ini.
"Dan di tahun ini Gekrafs juga Kemenpar itu mengajak brand-brand yang memang menurut kami kompeten untuk berangkat ke sana. Jadi brand-brand yang non-desain bisa berkolaborasi dengan para desainer untuk diberangkatkan ke sana. Namun memang bukan di event Paris Fashion Week dari FHCM, that's why we name it Gekrafs Paris Fashion Show during Paris Fashion Week, dan itu sudah kita terapkan dan kita katakan dan sudah menjadi SOP kepada brand-brand dan desainer yang ikut melalui Gekrafs,"
"Mungkin membuat miss itu di sini, pada saat brand-brand tersebut menyampaikan kepada para KOL-KOL yang ikut ke sana kurang ditekankan, jadi banyak sekali yang menamai kegiatan mereka dengan Paris Fashion Week. Apakah itu salah? Jawabannya tidak, bahkan kalau memang menamai atau menyebutkan kegiatan mereka di sana dengan sebutan Paris Fashion Week itu juga sebenarnya nggak apa-apa, yang penting jangan menyertai logo dari FHCM tersebut," tulisnya seperti dilansir dari Detik.
Kontroversi yang ada mesti menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah sekaligus momen refleksi untuk kita masyarakat memperkaya pengetahuan lain mengenai industri mode.
Mendukung produk lokal agar bisa eksis di level internasional tentu adalah hal yang positif. Melihat brand yang berangkat ke Paris pun mereka sudah mumpuni. Mereka sukses di tingkat nasional berkat kreativitas dan kualitas produk yang ditawarkan, tanpa perlu embel-embel acara internasional sebelumnya. Semoga menjadi pembelajaran and keep supporting our local brands Beauties.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Fashion show label Greenlight di Paris/ Foto: @luddyocra
Romobongan artis memakai batik di Paris/ Foto: dok. Pribadi
Angah/ Foto: Dok. TikTok hell0angah0.2
Fashion show label Greenlight di Paris/ Foto: @luddyocra