
Rahasia di Balik Kulit Eksotis dari Tas Hermes! Serta Benarkah Tas Kulit Buaya Tahan Air? Ini Jawabannya

Seperti diketahui bahan atau kulit yang digunakan cukup berpengaruh akan alasan mengapa harga sebuah tas Hermès begitu mahal. Apalagi jika kreasi tas tersebut dibuat menggunakan kulit yang diklasifikasikan sebagai exotic skin, berasal dari buaya, biawak dan burung unta. Perlu penanganan khusus dalam setiap penanganan kulit tersebut guna mendapatkan tekstur dan warna yang diinginkan. Selain itu beberapa memang menggunakan buaya spesies tertentu.
Satu hal yang perlu menjadi catatan adalah tidak adanya perburuan secara ilegal. Hermès memang tidak terlalu terbuka, namun dilansir dari sumber, rumah mode asal Prancis ini bekerja sama dengan sejumlah peternakan buaya di sejumlah tempat. Bahkan tahun lalu, seperti dilansir dari laman The Guardian, Hermès berencana membuka peternakan buaya sendiri di Australia. Lantas apa saja jenis-jenis kulit eksotis yang digunakan Hermès? Dan apakah tas kulit buaya tahan air? Berikut ulasan selengkapnya.
Hermès Crocodile Niloticus
![]() |
Terdapat dua jenis dari kulit ini yakni matte dan shiny. Keduanya sama-sama menggunakan kulit buaya sungai Nil di perairan negara Zimbabwe. Pada proses pengerjaan, kulit dengan efek shiny atau mengkilap mendapat perlakuan buffing selama berjam-jam hingga mendapat efek kilap yang sempurna seperti dilansir dari Baghunter. Terdapat kode produk tersendiri untuk tas yang memakai jenis kulit ini yakni dua tanda apostrophe ya terletak di dekat tulisan logo Hermès. Karakteristik lainnya yang perlu diketahui adalah tas jenis kulit ini tidak tahan air.
Hermès Crocodile Porosus
![]() |
Untuk jenis Porosus, Hermès menggunakan buaya dari peternakan di Asia Tenggara dan Australia. Sama seperti jenis Niloticus, terdapat dua jenis yang ditawarkan yakni shiny dan matte. Dari segi harga, Porosus sendiri lebih mahal dibanding Niloticus. Di mana menjadikannya kulit eksotis termahal buatan Hermès. Kode yang digunakan pada jenis kulit ini adalah tanda '^'. Dan jenis kulit eksotis ini juga tidak tahan air.
Hermès Alligator
![]() |
Dari segi karakteristik tampilan, perbedaan kulit buaya dan alligator adalah kulit alligator cenderung mulus. Dilansir dari Baghunter, Hermès mengambil kulit alligator dari peternakan di Mississippi, Amerika Serikat. Sama dengan kulit Porosus dan Niloticus, kulit alligator juga tidak tahan akan air.
Hermès Lizard
![]() |
Situs Purseblog dalam artikelnya, bahwa Hermès menggunakan biawak dari Afrika untuk pembuatan jenis kulit lizard. Selain jumlah tas yang menggunakan material ini terbilang jarang, karena ukuran biawak yang tidak terlalu besar, umumnya kulit ini lebih sering dipakai aksesori dan tas berukuran kecil.
Hermès Ostrich
![]() |
Kulit burung unta ini memiliki karakteristik unik di mana pori-pori yang terdapat padanya akan berubah menjadi gelap ketika kontak dengan kulit manusia. Namun akan bercahaya jika terkena pancaran sinar seperti cahaya Matahari dan bahkan lampu. Daya tarik lainnya adalah kulit ini terbilang durable sehingga bila terkena noda yang tidak terlalu parah dapat cukup dilap saja. Bahkan dilansir dari situs Purseblog kulit ini terbilang tahan air.