Rancangan Headpiece Heidi Lee Paling Nyentrik, Ada Favoritnya Beyonce dan Jennifer Lopez!

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Senin, 29 Aug 2022 07:00 WIB
Rancangan Headpiece Heidi Lee Paling Nyentrik, Ada Favoritnya Beyonce dan Jennifer Lopez!
Foto: Instagram.com/heidi_337

Deretan karya Heidi Lee membuktikan bahwa teknologi dapat menjembatani kreativitas dan realita. Perempuan asal New York, Amerika Serikat, itu memaksimalkan fungsi 3D printer untuk menghasilkan berbagai headpiece di luar nalar. Nuansa futuristis dan whimsical dari varian couture hat ciptaannya sukses menarik perhatian banyak publik figur dunia, termasuk Beyonce, Jennifer Lopez, hingga Lady Gaga. 

Beyonce memakai 2 headpiece kreasi Heidi Lee/
Beyonce memakai 2 headpiece kreasi Heidi Lee/ Foto: instagram.com/heidi_337

Heidi Lee mengenyam pendidikan desain grafis di Rhode Island School of Design dan kini bukan hanya dikenal sebagai couturier topi, tapi juga profesor New York University. Kreativitas briliannya dalam merancang aksesori diapresiasi dengan penghargaan MET Museum Costume Institute Accessory Design Award tahun 2012 dan diliput berbagai media, seperti Vogue, W, New Yorker, dan masih banyak lagi. Yuk lihat lebih dekat berbagai karya Heidi Lee yang paling nyentrik berikut.



Endless Echo Hat

Jennifer Lopez memakai Endless Echo Hat karya Heidi Lee/
Jennifer Lopez memakai Endless Echo Hat karya Heidi Lee/ Foto: instagram.com/heidi_337

Rupa Endless Echo Hat yang quirky, tapi sangat berkesan membuat headpiece ini paling populer dari deretan karya Heidi Lee. Endless Echo Hat terinspirasi dari mitologi Yunani Narcissus & Echo dan lukisan John William Waterhouse, serta bersifat semi-autobiografi karena berupa cetakan 3D wajah Heidi Lee setelah di-scan.

Ya, headpiece ini dikelilingi 8 wajah Heidi yang saling terhubung, ukuran dibuat custom dengan material semi-flexible. Misalnya Endless Echo Hat milik Jennifer Lopez yang bertabur kristal Swarovski atau metalik seperti yang dipakai Beyonce dalam video teaser "I'm That Girl" dari album terbarunya Renaissance. Tentu harga keduanya berbeda dengan versi standar berwarna putih yang dibanderol seharga 1.500 USD atau Rp 22.2 juta.

 

Parasol Skeleton Hat

Heidi Lee memakai Parasol Skeleton Hat/
Heidi Lee memakai Parasol Skeleton Hat/ Foto: instagram.com/heidi_337

Heidi Lee mengambil inspirasi dari cerita rakyat Jepang, yaitu Legenda Parasol (Karakasa Obake), untuk mengkreasikan topi menyerupai rangka payung ini. Susunan simetris dari desain geometris jadi penekanan estetika pada karya orisinil ini. Topi ornamental seharga 1.000 USD atau Rp 14.8 juta ini pun  berhasil memperoleh penghargaan dari Costume Institute Metropolitan Museum of Art.

Peel Me Hat

Peel Me Hat karya Heidi Lee/
Peel Me Hat karya Heidi Lee/ Foto: heidi337.com

Apa yang terlintas di bayanganmu ketika melihat headpiece nyentrik ini, Beauties? Desain lilitan kain yang dikelupas ini ternyata mempunyai filosofi membuka identitas diri, seperti proses metamorfosis di mana ulat berubah menjadi kupu-kupu. Peel Me Hat senilai 700 USD atau setara Rp 10.3 juta ini terbuat dari 3D printed nylon dengan ukuran bisa disesuaikan penggunanya.

 

Vortex Sun Hat

Vortex Sun Hat karya Heidi Lee/
Vortex Sun Hat karya Heidi Lee/ Foto: heidi337.com

Siluet minimalis terdiri dari clean lines, Vortex Sun Hat diakui Heidi Lee sebagai salah satu topi best-seller. Topi hiasan terbuat dari cetakan nylon 3D ini terinspirasi dari bahasa visual dalam teknologi digital dan internet, yakni istilah "The New Aesthetic" dan "Net Art". Tersedia dalam beragam variasi, mulai dari polos hingga custom dengan tambahan Swarovski, harganya dimulai dari 2.500 USD atau sekitar Rp 37 juta. Vortex Sun Hat pun menjadi wujud nyata ide abstrak dari dunia maya.

Checkered Bucket Hat 

Heidi Lee memakai Checkered bucket hat Swarovski/
Heidi Lee memakai Checkered bucket hat Swarovski/ Foto: instagram.com/heidi_337

Masih berbentuk rangka geometris minimalis tapi estetik, desain checkered menjadi rancangan unik berikutnya. Topi yang berfungsi sebagai hiasan semata ini tersedia dalam 3 jenis, yaitu bucket hat, cap, dan sunhat. Selain versi polos berwarna hitam dan putih, versi multi-warna berhias kristal Swarovski diluncurkan, Beauties! Sementara itu, harga topi 3D printed nylon ini dimulai dari 470 USD untuk jenis baseball cap.

 

Origami Hat

Origami hat dari workshop Heidi Lee/
Origami hat dari workshop Heidi Lee/ Foto: instagram.com/heidi_337

Origami Hat merupakan bagian dari sebuah workshop yang diselenggarakan sang desainer saat New York Fashion Week. Kreativitas tinggi dibutuhkan untuk membuat topi dengan seni melipat kertas ini, Beauties. Layaknya mainan kinetik, topi yang hasil kreasi Heidi Lee bisa diubah dengan 3 cara berbeda. Setiap transformasinya menghasilkan bentuk topi unik dan semua orang bisa membuatnya dengan kertas yang mereka inginkan.

Tapi jika ingin membelinya, tersedia mini origami hat “C’est Un Jouet?” limited-edition, lengkap dengan hat box bertanda tangan serta nomor seri yang dijual seharga 1.000 USD. Menarik, bukan?

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(raf/raf)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE