SHEIN Buka Toko di Paris dan Langsung Diprotes! Ini 6 Fakta yang Buat Dunia Mode Heboh

Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Senin, 10 Nov 2025 12:30 WIB
SHEIN Buka Toko di Paris dan Langsung Diprotes! Ini 6 Fakta yang Buat Dunia Mode Heboh
SHEIN Buka Toko di Paris dan Langsung Diprotes! Ini 6 Fakta yang Buat Dunia Mode Heboh/ Foto: Unsplash.com/appshunter.io

Beauties, bayangkan, merek fast fashion raksasa yang selama ini hanya berjaya di ranah online tiba-tiba menancapkan kaki di jantung mode dunia, Paris. Ya, SHEIN memilih membuka toko permanennya di BHV Marais, gedung department store yang terletak tepat di seberang balai kota Paris.

Alih-alih sambutan hangat, yang muncul adalah protes keras. Poster “Shame on SHEIN!” diangkat masyarakat lokal bersama dengan tuntutan agar gaya konsumsi murah tapi cepat itu berhenti menggerogoti nilai craftsmanship dan warisan mode Prancis. 

Di sini, kita akan mengupas tuntas tentang mengapa langkah ini membuat geger warga Paris, siapa yang protes, dan apa artinya buat kamu sebagai konsumen muda yang ingin stylish tapi tetap bijak dalam bergaya.

1. SHEIN di BHV Marais: langkah yang menimbulkan geger

SHEIN Resmi Hadir di Paris, Tapi Disambut Protes/Foto: theglobeandmail.com

Bayangkan, pusat mode dunia sekelas Paris tiba-tiba kedatangan tamu besar bernama SHEIN, merek fast fashion asal China yang dikenal dengan produksi super cepat dan harga super murah. Dilansir dari Le Monde, pada 5 November 2025 SHEIN secara resmi membuka toko permanen pertamanya di lantai 6 BHV Marais, sebuah tempat yang selama ini identik dengan heritage, barang barat-tengah-Paris, dan kerajinan lokal. 

Tapi alih-alih disambut meriah, pembukaan ini justru memicu kehebohan besar hingga terdapat banyak demonstran yang membawa spanduk anti-SHEIN. Banyak warga dan pelaku industri menilai langkah ini sebagai bentuk “penodaan” terhadap nilai Paris yang menjunjung tinggi craftsmanship dan haute couture.

Menurut TIME, pemerintah lokal turut angkat suara, menegaskan bahwa “Paris bukan etalase untuk barang sekali pakai.” Di Paris, reputasi mode bukan sekadar soal tren, tapi juga soal warisan dan identitas.

2. Protes dan penarikan dukungan dari merek Prancis

Brand Lokal Tarik Diri, Demo SHEIN di Paris Kian Meluas/Foto: instagram.com/thefashionobserve

Begitu kabar pembukaan toko ini tersebar, reaksi keras langsung bermunculan. Dilansir dari Le Monde, sejumlah merek independen asal Prancis seperti Odaje dan Figaret Paris, memutuskan menarik produknya dari BHV sebagai bentuk protes. Demonstrasi pun pecah di depan gedung BHV, lengkap dengan poster, orasi, hingga pengamanan polisi. 

Para desainer lokal menilai keberadaan SHEIN hanya akan merusak ekosistem mode lokal yang selama ini berdiri di atas nilai seni dan berkelanjutan. Mereka menyebut langkah BHV mengizinkan SHEIN masuk sebagai pengkhianatan terhadap warisan mode Prancis itu sendiri.

3. Isu etika: tenaga kerja, lingkungan, dan produk sekali pakai

Isu Eksploitasi & Limbah Tekstil, SHEIN Kembali Jadi Sorotan Dunia/Foto: abc.net.au

Kontroversi ini tak lepas dari rekam jejak SHEIN yang kerap disorot karena masalah eksploitasi tenaga kerja, produksi berlebihan, dan limbah tekstil. Model bisnis “ultra-fast fashion” mendorong konsumen untuk terus membeli pakaian murah yang cepat rusak dan akhirnya menumpuk di tempat pembuangan sampah. Padahal, dilansir dari Le Monde, Prancis baru saja mengesahkan regulasi untuk menekan dampak destruktif industri fashion cepat. Di tengah semangat keberlanjutan yang sedang digaungkan, langkah membuka toko fisik di jantung kota Paris ini dianggap ironi besar.

Lebih fatal lagi, menurut Reuters, tak lama sebelum pembukaan toko, otoritas Prancis menemukan bahwa SHEIN menjual “sex dolls” dengan rupa anak-anak melalui marketplace mereka, yang kemudian jadi bahan protes besar. Hal ini memperkuat argumen bahwa bukan hanya soal mode keren, tapi juga soal tanggung jawab sosial dan moral. Ketika kamu beli pakaian murah secara impulsif, bisa jadi ada cerita besar di baliknya.

4. Dampak terhadap retail tradisional & warisan mode Paris

SHEIN vs Desainer Paris/Foto: nytimes.com

Masuknya SHEIN juga mengguncang posisi peritel dan pengrajin lokal yang selama ini menopang identitas BHV sebagai pusat kerajinan dan produk khas Prancis. Banyak pihak khawatir kehadiran brand global semacam ini akan mempercepat “homogenisasi” mode di mana semua pakaian terjangkau tapi kehilangan identitas.

BHV sebagai institusi yang selama ini dikenal dengan kerajinan dan barang berkualitas kini berada di persimpangan, apakah tetap setia pada ‘heritage’ atau mengejar volume dan generasi muda? 

Bagi kamu Beauties yang suka fashion, ini bukan hanya drama retailer. Ini soal apa yang akan menghiasi lemari pakaian kita dalam 5-10 tahun ke depan.

5. Reaksi pemerintah & regulasi yang makin ketat

Prancis Siap Batasi Fast Fashion: SHEIN Jadi Target Utama Regulasi Baru/Foto: reuters.com

Pemerintah Prancis tidak tinggal diam. Setelah penemuan sex dolls dan isu produk larangan, mereka mulai proses hukum untuk menggantung akses SHEIN ke pasar Prancis jika pelanggaran terus terjadi. Selain itu, dilansir dari Frenchly, regulasi “ultra-fast fashion” telah disahkan, misalnya pelarangan iklan yang mempromosikan konsumsi cepat untuk merek seperti SHEIN. 

Ini artinya tidak hanya brand yang harus berhati-hati, tapi konsumen seperti kamu juga mulai kena dampak dari perubahan regulasi, misalnya saat beli pakaian murah secara online bisa jadi harus paham lebih banyak soal asal, etika, dan dampaknya.

6. Apa artinya bagi beautistas dan konsumen muda?

Fast Fashion vs Conscious Living: Saat Gaya & Etika Harus Seimbang!/Foto: freepik.com/beststudio

Nah, ini bagian paling penting buat kamu. Karena meski drama ini terjadi di Paris, dampaknya terasa hingga lemari kita.

  1. Saat kamu tertarik beli pakaian super murah, tanya dulu: siapa yang membuatnya? Apa dampak lingkungan dan sosial di baliknya?
  2. Fashion itu bisa tetap fun dan stylish, tapi kalau tanpa kesadaran, bisa jadi bagian dari sistem yang kurang adil.
  3. Kamu punya pilihan: konsumsi cepat saja, atau mulai pilih barang yang beda, lebih etis, lebih lama dipakai, dan cerita di baliknya lebih ‘bernyawa’.

Karena di akhirnya, Beauties, gaya bukan hanya soal “apa yang terlihat” tapi juga “apa yang kamu perjuangkan”.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE