3 Ciri Orang yang Bisa Jadi Menjadi Sahabat Suka dan Duka, Menurut Psikolog
Pernah mendengar atau mungkin menerapkannya, ‘baik ke semua orang itu harus, tetapi memilih sahabat yang baik itu wajib.’ Dengan siapa kita bergaul akan memengaruhi karakter diri karena interaksi sosial membentuk cara berpikir, berperilaku, dan nilai-nilai yang dianut.
Sahabat yang baik tidak hanya ada saat kita senang, tetapi juga di masa-masa tersulit dalam hidup. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengidentifikasi bahwa orang terdekat adalah seorang sahabat yang baik?
Selain jujur dan loyal, ahli kesehatan membeberkan tiga ciri orang yang bisa menjadi sahabat suka dan duka. Mereka bisa jadi sahabat pembawa tawa sekaligus ketenangan!
1. Suportif dan Bisa Memberikan Ruang Aman
Ilustrasi sahabat yang saling mendukung satu sama lain/Foto: Freepik.com/freepik
Sahabat yang baik biasanya akan merayakan kesuksesanmu, mendampingimu saat terpuruk, dan menciptakan ruang aman di mana kamu bisa menjadi diri sendiri tanpa ‘topeng’.
Seorang psikiater dan pendiri Menlo Park Psychiatry & Sleep Medicine, Dr. Alex Dimitriu berpendapat serupa. “Sahabat yang baik adalah seseorang yang hadir, mendengarkan dengan baik, berbagi suka dan duka, dan mendukungmu melewati rintangan tanpa menghakimi,” ujarnya, seperti dikutip dari Verywell Mind.
Dengan kata lain, sebagai sahabat kita tidak harus sempurna. Kita hanya perlu bersedia hadir dengan empati, rasa ingin tahu, dan konsistensi.
2. Menghargai Batasan
Ilustrasi sahabat yang saling menghargai batasan satu sama lain/Foto: Freepik.com/freepik
Persahabatan yang baik dibangun atas dasar kepercayaan, dan menghormati batasan atau boundaries adalah bagian penting darinya. Hal tersebut selaras dengan pendapat kepala psikolog di AMFM Healthcare, Meghan Marcum, PsyD.
Mengutip Verywell Mind, ia mengatakan, “menghormati batasan membantu membangun kepercayaan dalam hubungan dan menunjukkan pada orang lain bahwa kita peduli dengan kesejahteraan emosional mereka.”
Ketika seorang teman membutuhkan ruang, belum siap bercerita, atau sekadar hanya butuh didengarkan, alih-alih memberi nasihat, menghormati kebutuhannya dinilai lebih tepat. Terlihat sederhana tetapi ini sebagai bentuk bahwa kita benar-benar peduli padanya.
Pada dasarnya, boundaries tidak hanya berbicara tentang batasan diri sendiri terhadap orang lain, tetapi juga tentang memahami dan menghormati batasan orang lain.
3. Pendengar yang Baik Terutama dalam Hal Mendengarkan Secara Aktif
Ilustrasi dua orang sahabat yang sedang mengobrol santai/Foto: Freepik.com/wayhomestudio
Dalam hubungan apa pun, termasuk pertemanan, kemampuan mendengarkan secara aktif adalah salah satu kualitas terpenting dari seorang teman baik. Mendengarkan secara aktif membantu kita untuk lebih memahami sudut pandang orang lain dan meresponnya dengan empati.
Bersikap empati melibatkan mendengarkan tanpa menghakimi dan memahami serta menerima perasaan orang lain meskipun kita tidak sepenuhnya setuju dengan sudut pandangnya.
Terkadang tindakan sederhana namun ampuh yang bisa dilakukan ketika seorang teman dalam masa sulit adalah mendengarkan, memvalidasi perasaannya tanpa meremehkan, dan membantunya merasa aman untuk berbagi.
Itulah ciri orang yang bisa menjadi sahabat saat suka maupun duka. Gimana, apakah ketiga ciri di atas ada dalam diri, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!