Pada musim gugur 2012, masyarakat dunia diterpa oleh inovasi baru di bidang teknologi yang akan mengubah dunia kencan sedemikian rupa dengan kehadiran Tinder. Tinder adalah aplikasi yang dibuat untuk melihat profil orang yang berpotensi menjadi pasanganmu.
Kamu bisa menunjukkan rasa suka dengan cara swipe kanan atau menolak orang yang dipasangkan denganmu itu dengan cara geser ke kiri. Namun, dilansir dari Psych2Go, aplikasi kencan online berbasis swipe ini ternyata membawa efek tertentu bagi kondisi mental seseorang! Apa saja?
Sangat Membuat Ketagihan
Aplikasi kencan online dengan metode menggeser atau swipe menggali insting evolusioner paling dasar dari manusia, yakni mendorong kita untuk mencari imbalan dalam bentuk rangsangan emosional. Kamu yang mengambil jurusan psikologi mungkin langsung paham bahwa fenomena ini adalah contoh teori pengondisian operan.
Perilaku manusia didorong oleh penguatan positif. Contohnya adalah ketika kamu menggeser profil yang disajikan oleh aplikasi kencan online, kamu akan mendapat imbalan positif, yakni menemukan pasangan kencan yang cocok.
Menemukan pasangan yang cocok adalah imbalan yang memuaskan karena menunjukkan bahwa kamu diinginkan oleh orang lain, sehingga akan meningkatkan rasa percaya dirimu. Sebagai respons atas hal ini, pusat imbalan dalam otak akan dipenuhi ledakan dopamin yang membuatmu merasakan perasaan luar biasa.
Sayangnya, perasaan ini hanya berlangsung secara singkat. Jadi, sebagai gantinya, kamu akan terus menggeser profil yang ditunjukkan padamu sampai bisa mendapatkan respons imbalan itu kembali.
Rasa bahagia karena menemukan pasangan kencan yang cocok ini sendiri akan terasa bagai angin segar bagimu karena merupakan fenomena yang acak. Kamu tidak akan pernah tahu berapa kali swipe lagi yang harus kamu lakukan untuk mendapatkan kecocokan.
Kamu akan bertindak bak penjudi yang bermain di mesin slot, bedanya kamu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menggeser profil di aplikasi sampai kamu kehabisan orang untuk dicocokkan. Hal ini pada akhirnya akan membuat aplikasi kencan menjadi terasa seperti permainan alih-alih metode untuk mencari cinta.