3 Gebrakan Pemerintah di Awal Januari 2025 yang Bikin Masyarakat Indonesia Terkejut, Apa Saja?

Rini Apriliani | Beautynesia
Rabu, 08 Jan 2025 13:00 WIB
1. Kebijakan Pajak 12%
Ilustrasi pajak/Foto: dok. Getty Images/Khanchit Khirisutchalual

Januari 2025 baru memasuki tanggal 8, namun masyarakat Indonesia telah dikejutkan dengan beragam gebrakan terbaru yang dilakukan oleh pemerintah.

Tentu, sederet gebrakan baru tersebut membuat banyak masyarakat melayangkan beragam komentarnya di media sosial. Karena bagaimana pun, sedikit banyaknya gebrakan tersebut memiliki pengaruh untuk masyarakat. 

Lantas, apa saja gebrakan pemerintah di awal Januari 2025 ini? Simak yuk!

1. Kebijakan Pajak 12%

Ilustrasi pajak

Ilustrasi pajak/Foto: dok. Getty Images/Khanchit Khirisutchalual

Sejak November 2024 lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan rencana kenaikan PPN 12 persen yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025. Hal ini membuat masyarakat heboh, hingga sempat terjadinya aksi demo tolak PPN 12%, pada Jumat (27/12). 

Namun, saat waktu tersebut tiba, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% batal naik. Hal ini disampaikan langsung di laman Instagram. "PPN TIDAK NAIK...!" tulis Sri Mulyani, Rabu (1/1/2025). 

Ia menjelaskan bahwa kenaikan hanya berlaku pada barang-barang mewah saja. Ia pun merinci barang apa saja yang akan mengalami kenaikan PPN. 

"Barang mewah yang dikenakan PPN 12% adalah barang yang saat ini dikenakan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang diatur dalam PMK 15/2023 dan PMK 42/2022," jelas Sri Mulyani.

"Meliputi: Pesawat pribadi, kapal pesiar, yacht, rumah/apartemen/kondominium mewah dengan harga di atas Rp30 miliar, kendaraan bermotor mewah," lanjutnya. 

Sementara itu, untuk seluruh barang dan jasa yang selama ini bebas PPN, akan tetap bebas PPN. Yakni, meliputi barang kebutuhan pokok. Lalu, barang dan jasa yang selama ini dikenakan PPN 11%, maka tidak akan mengalami perubahan. Pelanggan tetap membayar PPN 11%, seperti sebelumnya.

Kenaikan PPN 12% untuk barang-barang mewah pun baru akan mulai berlaku pada 1 Februari 2025 mendatang. 

Reaksi Masyarakat:

Ilustrasi para masyarakat di kotaIlustrasi para masyarakat di kota/ Foto: freepik.com/freestockcenter

Kabar yang datang tepat di hari rencana kenaikan tersebut menuai banyak komentar dari warganet. Pasalnya, sudah banyak perusahaan barang dan jasa yang sudah menaikkan PPN. 

"Namanya nyusahin IT Bu. Sistem harus berubah lagi last minute. Belom koordinasinya. Kacau dah," komentar @ryn***.

"Capek banget jadi orang finance dikerjain," tulis @is***.

"Fakta di lapangan sama omongan Ibu beda loh. Di lapangan pada naik semua tolong dong yangg bener yang mana bu. Kalo emang naik semua bilang aja naik semua jangan setengah-setengah kasian rakyat," kata @mub***.

"Bikin gaduh, harga terlanjur sudah naik, bisa nggak sih kerja lebih teliti?," tulis @chy***.

2. Rencana Dihapusnya TransJakarta Koridor 1

Calon penumpang menunggu kedatangan aramda bus TransJakarta koridor I (Blok M-Kota Tua), di Jl Sudirman, Jakarta, Kamis (26/12/2024).

Ilustrasi TransJakarta/Foto: Ari Saputra

Sejak akhir Desember hingga awal Januari ini, masyarakat juga diramaikan dengan rencana rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota yang bersinggungan dengan rute MRT Lebak Bulus-Kota akan dihapus pada 2029. 

Mengutip detikcom, Kadishub Provinsi Jakarta Syafrin Liputo menerangkan wacana penghapusan rute tersebut dilakukan untuk efisiensi pengelolaan dana public service obligation (PSO) atau subsidi. Ia menyebut dana subsidi tersebut nantinya akan menjadi ganda karena ada rute TransJakarta koridor Blok M-Kota dan MRT Lebak Bulus-Kota.

"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memiliki rencana induk transportasi Jakarta sehingga harus ada efisiensi pengelolaan dana PSO (public service obligation)," kata Syafrin.

"Otomatis nantinya layanan MRT itu jadi full Lebak Bulus-Kota sehingga akan ada layanan TransJakarta yang berimpitan 100 persen dengan layanan MRT, yaitu Blok M-Kota," sambungnya. 

Reaksi Masyarakat:

Perayaan tahun baru 2025 di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat telah selesai. Warga yang hendak pulang memadati Halte TransJakarta Bundaran HI. (MI Fawdi/detikcom)Masyarakat naik TJ/MI Fawdi/detikcom

Wacana tersebut langsung jadi pembahasan masyarakat. Setidaknya ada dua hal yang membuat masyarakat keberatan akan rencana tersebut. 

Pertama, soal rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota menjadi salah satu rute paling sibuk, apalagi saat jam berangkat dan pulang kerja. Sehingga kehadirannya sangat dibutuhkan dibutuhkan.

Kedua, soal perbedaan harga MRT dan TransJakarta. Karena untuk sekali perjalanan, tarifnya hanya Rp3500. Sementara itu, tarif MRT berkisar dari Rp4000-Rp14.000. 

"Menurut saya jangan (dihapus), soalnya koridor 1 rame banget apalagi di jam pulang sama berangkat kerja. Jadi lebih baik dibanyakin aja unit bisnya," kata Andika, dalam unggahan VT detikcom. 

"Harusnya sih jangan ya, karena masih banyak juga yang sering pakai. TransJakarta juga banyak rutenya, bisa darimana-darimana. Sedangkan kalau MRT masih terbatas," ujar Isti. 

"Ya berarti menyusahkan rakyat juga ya, itu kan murah. Kalau MRT kan mahal per stasiun," kata Adam

3. Dipecatnya Shin Tae-yong oleh PSSI

Selesai sudah tugas Shin Tae-yong melatih Timnas Indonesia. Juru taktik Korea Selatan itu resmi diberhentikan PSSI.

PSSI/Foto: Rifkianto Nugroho

Gebrakan pemerintah lainnya adalah pemecatan Shin Tae-yong oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). 

Juru taktik 54 tahun tersebut tidak bisa lagi melatih Timnas Indonesia. Dalam konferensi persnya, pada Senin (6/1/2025) Ketum PSSI Erick Thohir menyampaikan alasan pemberhentian ini karena perlu pelatih yang lebih bisa menerapkan strategi yang bisa disepakati oleh pemain. 

"Kami melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang tentu disepakati oleh para pemain, komunikasi yang lebih baik, dan implementasi program yang lebih baik untuk Timnas Indonesia," ujar Erick Thohir, mengutip detikJatim. 

Reaksi Masyarakat:

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong, saat konferensi pers di Stadion Manahan Solo usai laga, Sabtu (21/12/2024).Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong/ Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Atas kabar tersebut, publik ramai-ramai menyampaikan kekecewaannya. Pasalnya, bersama Shin Tae-yong, Timnas Indonesia telah melangkah menjadi lebih baik hingga menorehkan banyak prestasi. 

Ramai-ramai warganet, selebritas, hingga para pemain Timnas mengucapkan terima kasih pada Shin Tae-yong dan mengungkapkan kekecewaannya pada PSSI. 

"Terima kasih STY, kami bangga padamu," komentar @pep***. 

"Terima kasih coach @shintaeyong7777. Kami tidak akan melupakan jasa dan pengorbananmu," tulis @kus***. 

"Pecat STY bukan solusi jangka pendek untuk bisa lolos piala dunia karena semua butuh proses jangka panjang!! Mudah-mudahan Pak @erickthohir bisa melihat semua ini," kata @hen***. 

"Apakah pelatih pengganti bisa mengangkat timnas sperti apa yg dilakukan STY?," tulis @lon***.

Sederet gebrakan pemerintah di awal Januari 2025 yang bikin masyarakat terkejut. Bagaimana menurutmu?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE