Komunikasi penuh perhatian adalah praktik menyadari momen saat ini secara sadar dan bebas dari penilaian. Bentuk komunikasi ini melibatkan penggunaan praktik kesadaran ketika berkomunikasi dengan orang lain.
Komunikasi sering kali merupakan perilaku yang dipelajari yang dipengaruhi oleh orang tua, teman sebaya, dan panutan. Penting bagi individu untuk mempelajari prinsip-prinsip mindfulness atau komunikasi penuh perhatian lalu menerapkannya dalam hubungan dan interaksi sosial.
Dilansir dari Very Well Mind, berikut 3 hal mengapa komunikasi yang penuh perhatian penting untuk kesehatan mental.
1. Prinsip Komunikasi Penuh Perhatian
Ilustrasi komunikasi penuh perhatian/Foto: Freepik.com/katemangostar |
Komunikasi yang penuh perhatian melibatkan ketelitian dalam cara seseorang berinteraksi dengan orang lain pada saat ini. Empati dan mendengarkan secara aktif adalah dua prinsip paling efektif dalam komunikasi penuh perhatian.
Namun, ada prinsip lain yang perlu dipertimbangkan selama komunikasi yang penuh perhatian. Praktik komunikasi yang penuh perhatian berpusat pada prinsip-prinsip berikut:
- Mendengarkan secara aktif.
- Empati.
- Tidak menghakimi.
- Kasih sayang.
- Keterbukaan.
- Kerentanan.
- Kesabaran.
- Integritas.
- Kerendahan hati.
- Perhatian.
- Penerimaan.