Saat Kamu Mulai Bosan dengan Drama, Mungkin Kamu Sudah "Sembuh"?

Ayuliy Lestari | Beautynesia
Sabtu, 20 Dec 2025 11:30 WIB
Saat Kamu Mulai Bosan dengan Drama, Mungkin Kamu Sudah
Saat Kamu Mulai Bosan dengan Drama, Mungkin Kamu Sudah "Sembuh"?/ Foto: Freepik.com/Freepik

Kadang kamu tidak sadar kapan hati mulai berubah. Hari-hari yang dulu dipenuhi adrenalin emosi, debat panjang, atau pertengkaran kecil yang terasa besar, kini tidak lagi menggugah seperti dulu. Di momen itu, kamu mungkin bertanya-tanya, “apa yang salah? apakah ini tanda bahwa aku sedang bertumbuh?” Yups, Beauties, ketika kamu mulai merasa lelah mengejar perasaan intens, padahal dulu kamu menganggapnya sebagai bumbu hidup, sebenarnya kamu sedang memasuki ruang baru yang lebih dalam, yaitu ketenangan. Dan ketenangan seringkali terasa asing sebelum akhirnya menjadi rumah.

Banyak orang takut mengakui bahwa mereka mulai bosan dengan drama. Karena drama identik dengan hubungan, gairah, dan “hidup”. Namun perlahan kamu menyadari, drama tidak membuatmu hidup, justru menggerogoti energi, kejernihan, dan identitasmu. Di titik ini, wajar jika kamu ingin kembali mengenali dirimu, menemukan makna, dan merasa nyaman tanpa harus dikuasai konflik. Dan mungkin, justru di sinilah letak “sembuhmu”.

Berikut fakta-fakta bahwa kamu mulai bosan dengan drama dan memilih “sembuh”.

 

1. Kamu Mulai Memilih Diam daripada Membalas

Kamu memilih diam daripada membalas. Diam bukan tanda kalah, tapi tanda sadar dan kemampuan regulasi emosi yang baik/ Foto: Freepik.com/Freepik

Kamu memilih diam daripada membalas. Diam bukan tanda kalah, tapi tanda sadar dan kemampuan regulasi emosi yang baik/ Foto: Freepik.com/Freepik

Sebelum ini, kamu mungkin akan terpancing saat ada pesan yang mengusik, komentar yang menyenggol perasaan, atau nada bicara yang menyinggung harga diri. Kini, kamu mulai merasa tidak perlu membalas semua hal yang datang padamu.

Diam bukan tanda kalah, tapi tanda sadar. Dikutip dari Journal of Social and Clinical Psychology, “kemampuan menahan impuls dalam komunikasi konflik berkaitan dengan peningkatan regulasi emosi dan pemulihan psikologis”. Jadi, ketika kamu bosan dengan drama, kamu berhenti membuktikan diri, karena kamu sudah tahu nilaimu.

2. Kamu Tidak Lagi Mendambakan Kemenangan

Kamu tidak butuh

Kamu tidak butuh "kemenangan" dalam drama. Ketika kamu tidak tertarik lagi, kamu sedang memenangkan hidupmu./ Foto: Freepik.com/Freepik

Di masa lalu, mungkin kamu ingin menjadi pihak yang “benar”, ingin dipahami, ingin diakui. Kini, kamu merasa kemenangan sejati bukan lagi berada di atas orang lain, tapi berada di atas dirimu sendiri. Kamu tidak ingin berdebat panjang, tidak ingin mencari celah kesalahan. Kamu memilih damai.

Studi dari Personality and Individual Differences menunjukkan bahwa kebutuhan untuk dominan dalam konflik berkurang seiring meningkatnya ketahanan emosional. Jadi ketika kamu tidak tertarik memenangkan drama, kamu sedang memenangkan hidupmu.

 

3. Kamu Tidak Lagi Mencari Ledakan Emosi

Kamu tidak butuh lonjakan emosi. Kamu sadar yang kamu butuhkan adalah ketenangan dalam hidup/ Foto: Freepik.com/Freepik

Kamu tidak butuh lonjakan emosi. Kamu sadar yang kamu butuhkan adalah ketenangan dalam hidup/ Foto: Freepik.com/Freepik

Drama sering terasa seperti candu, seperti rasa sakit yang dipoles menjadi intensitas. Namun saat sembuh, kamu tidak lagi mengejar sensasi itu.

Kamu lebih memilih stabil, meski lebih sunyi. Menurut riset di Clinical Psychological Science, otak yang mulai pulih dari pola stres kronis cenderung mencari rasa aman, bukan rangsangan berlebihan. Itulah kenapa kamu mulai nyaman dalam kebosanan itu, karena ternyata, yang kamu cari selama ini adalah tenang.

4. Kamu Lebih Tertarik pada Solusi daripada Kisah

Kamu lebih fokus pada solusi. Ini adalah pertanda pikiranmu lebih terstruktur dan matang./ Foto: Freepik.com/Freepik

Kamu lebih fokus pada solusi. Ini adalah pertanda pikiranmu lebih terstruktur dan matang./ Foto: Freepik.com/Freepik

Dulu kamu mungkin suka membahas masalah berulang-ulang, memeras detail, menangisi luka yang sama. Sekarang, energimu tertarik pada pemecahan masalah nyata, bukan sekadar cerita emosional. Kamu ingin langkah konkret, bukan drama panjang. Ini tanda bahwa pikiranmu lebih terstruktur dan matang. Sebuah ulasan di Annual Review of Psychology menyebutkan bahwa fokus pada problem solving merupakan indikator kuat kembalinya fungsi eksekutif otak setelah stres emosional berkepanjangan. Kamu sedang kembali pulang ke dirimu sendiri.

5. Kamu Tidak Lagi Berharap Semua Orang Mengerti

Ilustrasi / Foto: Freepik.com / Freepik

Kamu tidak mencoba untuk membuat semua orang mengerti kamu. Kamu tahu batasan menciptakan ketenangan/ Foto: Freepik.com/Freepik

Saat drama menjadi bahasa utama hubungan, kamu mungkin ingin semua orang paham jalan pikiranmu. Namun ketika “sembuh”, kamu tahu tidak semua akan memahami dan itu tidak apa-apa. Kamu mulai menerima kenyataan bahwa batasan menciptakan ketenangan, bukan keterasingan. Kamu berhenti memaksa, berhenti menjelaskan, dan mulai mengizinkan orang berjalan di jalannya sendiri. Di titik ini, kamu sedang berdamai.

Pada akhirnya, saat kamu mulai bosan dengan drama, mungkin kamu sudah sembuh”, bukan sekadar kalimat puitis. Ini adalah undangan untuk mengakui bahwa perubahan emosional adalah bukti kamu sedang tumbuh, menjadi lebih tenang, lebih sadar, dan lebih sayang pada dirimu sendiri.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE