
3 Manfaat Utama Fintech dan Perbedaan antara Legal vs Ilegal yang Harus Dipahami

Istilah fintench sudah dikenal masyarakat luas seiring berkembangnya teknologi. Fintech merupakan perusahaan teknologi yang memberikan jasa sistem pembayaran dan pendanaan secara online.
Melansir dari detikFinance, sistem pembayaran terdiri dari penggunaan dompet digital (e-wallet), pengiriman uang dalam bentuk valuta asing (remittance), pembayaran tagihan, dan lain-lain. Sementara sistem pendanaan memberikan faislitas pinjaman online bagi individu/perorangan dan UMKM, serta investasi.
Manfaat Fintech
![]() fintech/ Foto: Pexels.com/ Burst |
Berkembangnya fintech di Indonesia pun membuat masyarakat tanah air merasakan manfaatnya. Berikut adalah 3 manfaat utama penggunaan fintech bagi masyarakat Indonesia:
1. Memudahkan Transaksi Keuangan
Fintech memudahkan masyarakat melakukan transaksi keuangan, contohnya kamu tidak perlu lagi ke bank untuk melakukannya. Cukup melalui aplikasi smartphone, sederetan transaksi keuangan bisa dilakukan secara mudah dan aman.
2. Pilihan Pendanaan yang Lebih Baik
Fintech yang berkembang pesat mampu menjangkau masyarakat luas. Maka, berbagai kalangan masyarakat pun semakin banyak yang memahami cara mendapatkan akses pendanaan yang lebih baik untuk mendukung kegiatan sehari-hari mereka dalam segi kebutuhan atau mengembangkan usaha.
3. Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Masyarakat
Ketika masyarakat mendapatkan pilihan pendanaan yang lebih baik, maka mereka mampu membiayai lebih banyak kebutuhan sekaligus keinginan mereka. Sehingga, kesejahteraan hidup pun meningkat.
Perbedaan Fintech Legal vs Ilegal
![]() fintech/ Foto: Pexels.com/ Cottonbro |
Kehadiran fintech illegal yang membanjir membuat Satgas Waspada Investasi terpaksa memblokir sejumlah 86 fintech illegal bada bulan April 2021 lalu. Perbedaan fintech illegal dan legal bisa dipahami melalui ciri-cirinya. Simak di bawah ini ya!
Tidak terdaftar di OJK
Beda seperti fintech legal, fintech ilegal tidak terdaftar di OJK sehingga tidak memiliki izin resmi untuk beroperasi. Perusahaan fintech illegal juga cenderung menjanjikan bunga dan biaya denda yang tinggi, namun proses penagihan pengembalian hutangnya tidak ada kejelasan.
Minimnya Informasi
![]() fintech/ Foto: Pixabay |
Fintech ilegal biasanya tidak memberikan fasilitas layanan pengaduan. Informasi perusahaan juga tidak diketahui, seringkali mereka tidak menginformasikan alamat kantor jika ada keperluan peminjaman. Pihak perusahaannya biasanya ragu membagikan terlalu banyak informasi, sehingga biasanya proses pengajuan cenderung dimudahkan.
Sementara fintech legal terdaftar di OJK dan memiliki izin resmi untuk beroperasi. OJK memastikan bahwa perusahaan berbadan hukum dan mengharuskan mereka untuk mengikuti seluruh aturan, salah satunya satuan bunga. Perusahaan yang terdaftar di OJK hanya diperbolehkan memberi bunga maksimum 0.8% dalam hitungan harian.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |