4 Cara Orang Tua Membesarkan Anak yang Jujur, Menurut Pakar Pengasuhan Anak!

Rini Apriliani | Beautynesia
Selasa, 30 Dec 2025 14:30 WIB
4. Membangun Budaya Kejujuran
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Freepik.com

Setiap orang tentu tidak menyukai sebuah kebohongan ya, Beauties. Apalagi jika kebohongan tersebut dilakukan oleh orang yang paling kita sayangi, seperti anak kita sendiri.

Memberikannya hukuman memang bisa saja dilakukan. Namun, hukuman hanya akan membuat rasa takut yang bisa memicu lebih banyak kebohongan lainnya.

Karena itu, demi memiliki anak yang bisa bersikap jujur sepanjang hidupnya, sebagai orang tua perlu untuk menanamkan dan mengajarkannya sejak dini. Melansir CNBC Make It, Alyssa Blask Campbell yang merupakan lulusan master di bidang pendidikan anak usia dini, mengungkapkan sederet cara dan kalimat yang perlu dilakukan dan diucapkan orang tua untuk membesarkan anak jujur. Apa saja itu? Simak!

1. Menata Ulang Makna Berbohong

Berbohong adalah tonggak perkembangan anak, bukan kegagalan moral. Mereka mungkin berbohong karena berbagai alasan, seperti menghindari hukuman, mengatasi stres sosial, hingga melindungi kemandiriannya.

Ilustrasi anak berbohong/Foto: pinterest/francesvidakovic

Beauties, anak-anak yang berbohong adalah hal normal dalam perkembangannya. Bukan harus langsung dicap sebagai kegagalan moral.

Saat mereka berbohong, ini merupakan tanda otaknya sedang mengembangkan kemampuan untuk merencanakan, memecahkan masalah, dan membayangkan kemungkinan hasilnya. Hal ini mendorong pembelajaran dan kreativitas. Bahkan, para peneliti menyebutnya sebagai fungsi eksekutif dalam tindakan.

Karena itu, berbohong adalah tonggak perkembangan anak, bukan kegagalan moral. Mereka mungkin berbohong karena berbagai alasan, seperti menghindari hukuman, mengatasi stres sosial, hingga melindungi kemandiriannya.

Sebagai orang tua, perlu untuk menata ulang makna berbohong dan alasan di baliknya. Sehingga tidak langsung menghukum sang anak.

2. Menanggapi dengan Rasa Aman, Bukan Rasa Malu

Cara orang tua membesarkan anak jujur adalah memberi rasa aman dan nyaman untuk anak berlaku jujur.

Ilustrasi ibu dan anak/Foto: freepik.com/freepik

Tak dipungkiri rasa kecewa, marah, dan ingin menghukum dirasakan orang tua saat mendapati anak berbohong. Namun, cara orang tua membesarkan anak jujur adalah memberi rasa aman dan nyaman untuk anak berlaku jujur.

Gunakan beberapa kalimat positif ini saat anak berbohong:

  • “Aku tidak marah padamu, aku merasa sedih atas apa yang terjadi karena aku ingin kamu aman. Mari kita bicarakan apa yang bisa dilakukan secara berbeda.”
  • “Aku mencintaimu, bahkan saat kamu melakukan kesalahan. Tidak ada salahnya untuk mengatakan yang sebenarnya padaku.”
  • “Apakah kamu takut memberitahuku karena takut aku akan marah? Tidak apa-apa jika aku merasa tidak enak. Aku bisa menenangkan tubuhku untuk membantumu.”
  • “Aku ingin kamu merasa aman untuk mengatakan yang sebenarnya padaku. Aku akan mendengarkan dan kita selalu bisa menyelesaikan masalah bersama.”

Setiap kalimat di atas menjelaskan bahwa mereka aman, bahkan ketika mereka melakukan kesalahan.

3. Cari Penyebab Kebohongan

Orang tua yang baik tidak langsung menghakimi kesalahan yang dibuat anak, tapi mencari penyebab di balik kebohongan tersebut. Mereka melakukan percakapan terbuka dengan anaknya.

Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Freepik.com

Orang tua yang baik tidak langsung menghakimi kesalahan yang dibuat anak, tapi mencari penyebab di balik kebohongan tersebut. Mereka melakukan percakapan terbuka dengan anaknya.

Sebagai penulis buku terlaris New York Time “Big Kids, Bigger Feelings”, Alyssa mengatakan percakapan terbuka bisa membuat anak berbicara jujur dan orang tua bisa belajar memahaminya. Lalu, karena merasa dipahami, anak bisa diajak bekerja sama untuk tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.

4. Membangun Budaya Kejujuran

Membangun budaya kejujuran di rumah

Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Freepik.com

Terakhir adalah membangun budaya kejujuran di rumah. Ada beberapa cara untuk memperkuat kejujuran di rumah, yakni sebagai berikut:

  • Normalisasikan kesalahan. Menormalisasi bukan berarti harus selalu memaklumi kesalahan. Namun, maksud di sini adalah jangan buat kesalahan jadi hal yang paling menakutkan. Anak-anak dapat mengatakan yang sebenarnya saat mereka merasa aman. Jika mereka tidak takut dimarahi, mereka tidak akan merasa perlu berbohong.
  • Validasi perasaannya. Ungkapan “Aku mengerti mengapa kamu merasa takut untuk memberitahuku” sangat membantu anak merasa dipahami pada kesalahannya, bukan dipojokkan.
  • Tegas, tapi tetap sampaikan kembali harapan. Menegaskan aturan sangatlah penting, tapi jangan diungkapkan sambil marah. Orang tua dapat menyampaikan kembali batasan agar anak tidak berbohong, tapi berdampingan dengan empati dan penuh ketenangan.
  • Tetap fleksibel. Saat anak-anak melihatmu bisa diajak bekerja sama, mereka belajar bahwa kejujuran akan membuahkan hasil.

Anak-anak bisa berlaku jujur saat mereka merasa aman bersama orang tuanya. Alyssa mengatakan, alih-alih bertanya cara menghentikan anak berbohong, cobalah tanyakan “Kebohongan ini melindungi mereka dari apa?”. Tanggapi kebohongan anak dengan empati dan jaga agar pintu kejujuran tetap terbuka.

Beauties, itu dia sederet cara orang tua membesarkan anak yang jujur, menurut pakar pengasuhan. Jangan lupa diterapkan ya!

____ 

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE