4 Kalimat Ajaib Orang Tua yang Bantu Anak Tumbuh Jadi Sosok Jujur Menurut Ahli Parenting

Nadya Quamila | Beautynesia
Rabu, 31 Dec 2025 20:00 WIB
Cara Menumbuhkan Kejujuran pada Anak
Cara Menumbuhkan Kejujuran pada Anak/Foto: Pexels/Anastasia Shuraeva

Mendapati anak berbohong bisa terasa seperti pengkhianatan bagi kebanyakan orang tua. Kita diajarkan bahwa berbohong artinya adalah hal yang buruk dan perilaku yang tidak menghormati orang lain. Singkatnya, berbohong sama artinya dengan pantas dihukum.

Namun, jika anak yang berbohong diberi hukuman, hal ini pada akhirnya akan menimbulkan rasa takut, yang dapat memicu lebih banyak kebohongan. Coba tanyakan pada diri sendiri, jika kita tahu kejujuran akan disambut dengan empati alih-alih kemarahan, apakah kita masih merasa perlu menyembunyikan kebenaran?

Menurut ahli parenting Alyssa Blask Campbell, ada beberapa kalimat yang bisa diucapkan orang tua jika ingin anaknya tumbuh menjadi sosok yang jujur. Berikut ulasannya, dirangkum dari CNBC Make It.

Definisikan Ulang Makna Berbohong

Anak-anak mungkin berbohong karena beberapa alasan, misalnya untuk menghindari hukuman, untuk mengelola stres sosial, memiliki kontrol impuls yang buruk, atau untuk melindungi kemandirian mereka.

Kalimat Ajaib Orang Tua yang Bantu Anak Tumbuh Jadi Sosok Jujur Menurut Ahli Parenting/Foto: Freepik

Berbohong adalah hal yang normal dalam perkembangan anak. Bahkan, ini adalah tanda bahwa otak mereka sedang mengembangkan kemampuan untuk merencanakan, memecahkan masalah, dan membayangkan berbagai kemungkinan hasil. Ini adalah keterampilan yang sama yang mendorong pembelajaran dan kreativitas. Para peneliti bahkan menyebutnya sebagai "fungsi eksekutif dalam tindakan."

Dengan kata lain, berbohong adalah tonggak perkembangan, bukan kegagalan moral. Anak-anak mungkin berbohong karena beberapa alasan, misalnya untuk menghindari hukuman, untuk mengelola stres sosial, memiliki kontrol impuls yang buruk, atau untuk melindungi kemandirian mereka.

Ketika orang tua dapat memahami mengapa anak berbohong, maka orang tua dapat menanggapi kebutuhan di balik perilaku tersebut dengan tepat, bukan perilaku itu sendiri.

Kalimat Ajaib Orang Tua yang Bantu Anak Tumbuh Jadi Sosok Jujur

Ketika anak berbohong, naluri kita mungkin ingin segera mengoreksi, memarahi, atau menghukum. Alih-alih melakukan hal tersebut, coba fokus bagaimana membuat kejujuran terasa aman bagi anak.

Kalimat Ajaib Orang Tua yang Bantu Anak Tumbuh Jadi Sosok Jujur/Foto: Pexels/Ketut Subiyanto

Ketika anak berbohong, naluri kita mungkin ingin segera mengoreksi, memarahi, atau menghukum. Alih-alih melakukan hal tersebut, coba fokus bagaimana membuat kejujuran terasa aman bagi anak.

Orang tua bisa mencoba mengucapkan empat kalimat ini kepada anak jika mereka berbohong:

  • “Ibu tidak marah padamu. Ibu merasa sedih atas apa yang terjadi karena Ibu ingin kamu aman. Mari kita bicarakan apa yang bisa dilakukan secara berbeda.”
  • “Ibu mencintaimu bahkan ketika kamu melakukan kesalahan. Tidak apa-apa untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Ibu.”
  • “Apakah kamu takut untuk memberi tahu Ibu karena takut Ibu akan marah? Tidak apa-apa jika Ibu merasa sedih. Ibu bisa menenangkan diri sendiri untuk membantumu.”
  • “Ibu ingin kamu merasa aman untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Ibu. Ibu akan mendengarkan dan kita selalu bisa menyelesaikan masalah bersama.”

Setiap pernyataan mengirimkan pesan yang jelas bahwa anak aman, bahkan ketika mereka melakukan kesalahan.

Cara Menumbuhkan Kejujuran pada Anak

Ada beberapa yang orang tua bisa terapkan untuk menciptakan lingkungan yang dibangun atas kepercayaan dan memperkuat kejujuran di rumah.

Cara Menumbuhkan Kejujuran pada Anak/Foto: Pexels/Anastasia Shuraeva

Menumbuhkan kejujuran dalam anak memang bukan hal yang mudah. Mungkin terkadang mereka masih berbohong. Ada beberapa yang orang tua bisa terapkan untuk menciptakan lingkungan yang dibangun atas kepercayaan dan memperkuat kejujuran di rumah:

  • Normalisasi kesalahan. Anak-anak mengatakan yang sebenarnya ketika mereka tidak takut malu.
  • Validasi perasaan mereka. “Ayah/Ibu mengerti mengapa kamu merasa gugup untuk memberi tahu kami” sangat membantu.
  • Ulangi harapan dengan tenang. Batasan dapat berjalan beriringan dengan empati.
  • Tetap fleksibel. Ketika anak-anak melihat orang tua beradaptasi, mereka belajar bahwa kejujuran akan membuahkan hasil.
  • Semakin anak merasa aman bersama orang tua, semakin besar kemungkinan mereka ingin jujur ​​dan berbicara kepada orang tua, sesulit apa pun kondisinya.

"Jaga pintu kejujuran tetap terbuka. Itulah cara Anda membangun kepercayaan yang langgeng," ungkap Campbell.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE