4 Kisah Tragis di Balik Hari Valentine yang Dikenal Penuh Cinta Bahagia
Valentine's Day atau Hari Kasih Sayang diperingati setiap tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Biasanya Valentine dirayakan bersama orang tercinta dengan menghabiskan waktu bersama dan mengungkapkan kasih sayang berupa tukar hadiah, memberi bunga, ataupun sekedar mengirim kartu ucapan.
Iya, Hari Valentine semestinya sangat menyenangkan apalagi bisa menghabiskan waktu bersama orang tercinta. Namun, ternyata di balik kebahagiaan itu, terselip rentetan kisah tragis saat Valentine itu terjadi.
Sejarah Hari Valentine sendiri juga tidak semanis perayaan yang sering dilakukan banyak orang saat ini. Ada beberapa versi cerita yang mengungkapkan Valentine. Bahkan tidak ada akhir kisah bahagia yang ada di dalamnya.
Kisah tragis apa saja yang berkaitan dengan Hari Valentine yang harus dirayakan dengan penuh bahagia dan kasih sayang ini? Simak detail lengkapnya.
1. Pendeta Valentine dan Claudius II
Pendeta Valentine/Foto: Fototeca Gilardi/Getty Images
Kisah tragis pertama pada abad ketiga masa Kaisar Romawi Claudius II tentang seorang pendeta dari Roma yang bernama Valentine. Saat itu Pendeta Valentine dianggap menentang kebijakan Kaisar Claudius II.
Berdasarkan detikJatim, sejarah menyebutkan Claudius II dikenal kejam agar Roma selalu menang ketika berperang. Ketika ada perang terjadi, sang kaisar sempat geram karena banyak prajurit yang enggan pergi ke medan perang lantaran berat meninggalkan istri ataupun kekasih. Oleh karena itu pula, Claudius II melarang pernikahan maupun pertunangan di Roma.
Mendengar kebijakan tersebut, Pendeta Valentine menentangnya. Bahkan ia pun diam-diam menikahkan sepasang muda-mudi. Sayangnya, pernikahan tersebut ketahuan kaisar. Pendeta Valentine ditahan dan dihukum. Ia pun dipukuli hingga dihukum pancung pada tanggal 14 Februari 278 Masehi.
Uniknya, asal usul Hari Valentine ini dipercaya berasal dari kisah Pendeta Valentine. Namun, kisahnya lebih mengarah saat Pendeta Valentine meninggalkan catatan perpisahan untuk putri penjaga penjara yang menjadi temannya. Catatan tersebut bertuliskan “From Your Valentine” hingga tulisan tersebut menjadi populer dan menginspirasi banyak orang. Pendeta Valentine pun dinobatkan sebagai orang suci dan dikenal sebagai Santo Valentine.
2. Perayaan Tahunan Lupercalia
Perayaan Lupercalia/Foto: Museo del Prado
Pada zaman Romawi Kuno, perayaan Hari Valentine merupakan kelanjutan perayaan tahunan Lupercalia yang diadakan setiap tanggal 15 Februari. Melansir CNN Indonesia, seorang profesor dari University of Colorado bernama Noel Lenski menyebutkan perayaan Lupercalia diadakan untuk melindungi masyarakat Romawi Kuno dari serangan serigala.
Dalam perayaan ini para lelaki mencambuki perempuan dan orang-orang dengan cambuk yang terbuat dari kulit kambing ataupun kulit anjing. Hal ini dilakukan agar bisa meningkatkan kesuburan. Perayaan Lupercalia ini berlangsung selama 150 tahun.
3. Pembunuhan Rival Gangster Al Capone
George 'Bugs' Moran dan Al Capone/Foto: Chicagology
Pada Hari Valentine 1929, seseorang membunuh beberapa rival gangster Al Capone di jalanan North Side Chigago. Dikutip Mental Floss, pada saat itu para gangster menjalankan bisnis minuman keras, perjudian, hingga prostitusi. Bisnis pun sangat menguntungkan dan menghasilkan banyak uang. Al Capone sendiri meraup lebih dari 60 juta dolar dari usaha bisnisnya. Salah satu saingan utamanya ialah George “Bugs” Moran.
Kemudian pada 14 Februari 1929, sejumlah orang bersenjata yang berpakaian seperti polisi itu memasuki garasi salah satu operasi pembajakan Bugs Moran. Di sana mereka berpura-pura menangkap tujuh orang.
Lalu, para polisi gadungan tersebut membariskan mereka menghadap dinding dan menembak mereka. Al Capone pun tidak pernah didakwa atas kejahatan itu meskipun semua tanda mengarah padanya. Pasalnya, ketujuh orang yang dibunuh itu berkaitan dengan Bugs Moran.
4. Kebakaran Klub Malam Stardust di Dublin
Kebakaran Klub Malam Stardust di Dublin/Foto: Dublin Gazette
Pada tanggal 14 Februari 1981 menjadi hari tragis bagi orang-orang yang berada di Klub Malam Dtardust di Dublin. Dari 841 pengunjung yang hadir dalam pesta tersebut terdapat 48 orang tewas serta 200 lainnya terluka.
Setelah tengah malam tanggal 14 Februari, api pun berkobar di ruang atap klub. Oleh karena musik yang menggelar di tengah pesta, tidak ada yang menyadari adanya kebakaran hingga benda-benda panas dan lelehan atap berjatuhan. Ketika itu terjadi, kepanikan melanda orang-orang tersebut dan bergegas menuju pintu keluar.
Nahasnya, ada banyak penghalang di dekat pintu keluar, pintu darurat digembok, jendela tertutup rapat dan kursi serta meja pun terlalu banyak. Alhasil banyak orang terjebak dan meninggal dunia karena asap dan api. Para petugas tanggap darurat pun mengirim korban ke rumah sakit di Dublin.
Setelah kasus diusut ternyata kebakaran tersebut diduga disebabkan pembakaran saat itu terjadi. Pada tahun 2022, lebih dari 40 tahun usai kebakaran tragis itu, para korban memperbarui tuntutan untuk penyelidikan baru karena dianggap kurangnya bukti yang menyebutkan pembakaran sebagai penyebab kebakaran tersebut.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!