5 Buku tentang Perempuan dan Feminisme, Karya Penulis Perempuan Indonesia
Membicarakan tentang feminisme tidak lepas dari tokoh dan kisah perempuan-perempuan hebat dan berani. Mereka berani menyuarakan hak-haknya, memperjuangkan kesetaraan gender, menempuh pendidikan setinggi-tingginya agar tidak lagi dipandang sebelah mata.
Nah, ada yang sedang ingin membaca buku tentang feminisme? Berikut 5 rekomendasi buku feminisme karya penulis Indonesia yang Beauties wajib cek!
Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan
![]() Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan/Foto: Goodreads |
Buku karya Ester Lianawati ini berisi perpaduan, antara teori psikologi dan feminisme dari hasil penyelidikan terhadap diri sendiri, dan beberapa yang juga menceritakan pengalamannya dalam “menyelidiki jiwa sendiri”.
Penulisnya sendiri pada awalnya merasa tidak memiliki masalah sampai ada suatu momen yang membuatnya melihat lebih jauh ke dalam dirinya dan merasa sangat bermasalah dengan dirinya.
Parameter apakah seseorang baik atau tidak yang ditetapkan masyarakat memang bisa membuat kita merasa tidak merdeka seutuhnya. “Selamat menemukan kekuatan yang sudah menantimu di sana. Mungkin juga kamu akan menemukan kekuatan serigala betina yang ada dalam diri setiap perempuan.”
Membicarakan Feminisme
![]() Membicarakan Feminisme/Foto: Goodreads |
Nadya Karima Melati dengan apik menuliskan pemikirannya tentang perkembangan feminisme di Indonesia melalui esai-esainya. Beauties tertarik untuk mencari tahu bagaimana sejarah memiliki kaitan dengan permasalahan gender saat ini? Buku ini tepat untukmu.
Karena di sini Nadya juga menautkan benang merah sejarah dengan berbagai permasalahan gender yang terjadi sekarang ini. Ia berhasil menuliskan dengan kritis realitas kehidupan yang dialami oleh perempuan di tengah sistem sosial yang lekat dengan patriarki. Nadya mengajak kita untuk melihat dunia sekitar dari persepektif seorang perempuan, seorang feminis.
Membunuh Hantu-Hantu Patriarki
![]() Membunuh Hantu-Hantu Patriarki/Foto: Goodreads |
Kenyataannya, menjadi perempuan sejak dulu memanglah sulit. Seringkali perempuan harus berusaha dengan begitu keras untuk dihargai dan dianggap keberadaannya, didengar suaranya.
Di buku yang berisi esai-esai dari Dea Safira ini, lebih mirip seperti buku harian yang membahas berbagai persoalan yang dihadapi perempuan. Baik dari pengalamannya, apa yang ia lihat, dan apa yang ia rasakan.
Muslimah yang Diperdebatkan
![]() Muslimah yang Diperdebatkan/Foto: Goodreads |
Perempuan, tubuh, kemanusiaan, kerudung, relijiusitas. Itulah narasi yang dituliskan oleh Kalis Mardiasih dalam buku ini.
Seperti dalam sinopsisnya, buku ini hanya berupaya untuk memberikan dukungan kepada perempuan yang suaranya seringkali gagal didengar dan dipahami. “Mengapa perempuan selalu salah? Mengapa ia tak boleh bicara? Mengapa perempuan harus menjadi pihak yang paling ikhlas, paling sabar, dan paling tak boleh melawan?” -Tubuh Perempuan dan Penghormatan Kepada Hidup.
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam
![]() Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam/Foto: Goodreads |
Novel yang menceritakan tentang Magi Diela, seorang perempuan yang punya mimpi untuk membangun Sumba, tetapi hal itu harus sirna. Kehidupanya bergulir di antara harus melawan orang tua, seisi kampung halamannya, dan adat yang ingin merampas kemerdekaannya sebagai perempuan.
Buku ini ditulis oleh Dian Purnomo, yang hatinya tergerak karena pengalaman banyak perempuan yang menjadi korban kawin tangkap (piti rambang) di Sumba.
Buku mana yang paling ingin Beauties baca dari 5 judul di atas? Meski memang menjadi perempuan itu sulit, tapi kita tetap bisa terus berusaha untuk menjadi perempuan merdeka. Semangat terus perempuan-perempuan Indonesia!
--
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!




