5 Buku yang Wajib Dibaca untuk Memahami Feminisme untuk Pemula
Kata feminisme mungkin sudah tidak asing terdengar di telingamu. Namun, sudahkah kamu memahami maknanya? Kalau berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, feminisme berarti gerakan perempuan yang menuntut persamaan hak sepenuhnya antara kaum perempuan dan laki-laki. Makna feminisme dapat diselami lebih dalam dengan membaca buku yang menangkap alasan gerakan ini menjadi penting, Beauties.
Ada banyak buku yang bisa kamu baca jika ingin mengetahui tentang feminisme. Buku ini tidak hanya menguraikan sejarah dan teori pergerakan perempuan, tetapi juga dapat menginspirasimu untuk memahami perjuangan serta tantangan dalam mencapai kesetaraan gender.
Menurut Good Reads, berikut rekomendasi buku yang wajib kamu baca!
1. The Handmaid’s Tale
Novel The Handmaid’s Tale/Foto: goodreads.com
The Handmaid’s Tale karya Margaret Atwood merupakan kritik pedas terhadap penindasan perempuan dalam masyarakat patriarkis. Novel distopia ini berlatar di Republik Gilead, sebuah negara totaliter yang mengontrol tubuh dan hak-hak perempuan secara ekstrem.
Tokoh utamanya adalah Offred, seorang “Handmaid”, perempuan yang dipaksa menjadi alat reproduksi bagi elite penguasa. Novel ini menggambarkan bagaimana perempuan kehilangan semua hak mereka dan hanya dihargai berdasarkan fungsi biologisnya.
2. The Bell Jar
Novel The Bell Jar/Foto: goodreads.com
The Bell Jar adalah novel semi-autobiografi yang menyoroti tekanan patriarki terhadap perempuan, terutama dalam karier dan kehidupan pribadi, serta menggambarkan bagaimana hal itu berdampak terhadap kesehatan mental mereka.
Mengikuti kisah Esther Greenwood, seorang gadis muda yang cerdas dan berbakat. Namun, kehidupan Esther mulai berubah. Ia mengalami depresi yang mendalam akibat tekanan untuk menikah, menjadi ibu, dan mengikuti standar wanita, yang membuatnya merasa terjebak dalam “bell jar” yang tidak dapat ia keluarkan.
3. Jane Eyre
Novel Jane Eyre/Foto: goodreads.com
Novel Jane Eyre menceritakan kisah seorang yatim piatu mandiri, Jane Eyre, yang tumbuh di rumah bibinya yang kejam dan tidak berperasaan. Jane bekerja sebagai pengasuh di rumah Mr. Rochester, pria kaya yang ia cintai.
Namun, ketika Jane mengungkap rahasia mengerikan di Thornfield Hall, ia dihadapkan pada dua pilihan sulit: apakah ia harus tetap bersama Mr. Rochester dan menerima segala konsekuensinya, atau mengikuti keyakinannya?
Melalui novel ini, Charlotte Bronte mengajak pembaca menyaksikan perjuangan perempuan dalam meraih kebebasan dan kesetaraan, baik dalam hubungan pribadi maupun kehidupan sosial.
4. A Room of One’s Own
Novel A Room of One’s Own/Foto: goodreads.com
A Room of One's Own adalah sebuah esai panjang karya Virginia Woolf yang ditulis pada tahun 1929. Dalam esai ini, ia membahas tentang pentingnya perempuan memiliki ruang dan kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri, terutama dalam dunia sastra.
Woolf juga turut menyoroti bagaimana struktur patriarki dan ketidaksetaraan gender telah menghambat perempuan dalam mengakses pendidikan, sumber daya, dan kesempatan untuk berkarya.
5. Pride and Prejudice
Novel Pride and Prejudice/Foto: goodreads.com
Novel ini mengikuti kisah antara Elizabeth Bennet dan seorang bangsawan bernama Mr. Dancy yang hidup di era Regency Inggris. Awalnya, pertemuan pertama mereka meninggalkan kesan yang kurang baik terhadap satu sama lain. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka akhirnya menyadari bahwa keduanya memiliki perasaan yang sama.
Pride and Prejudice karya Jane Austen juga turut mengkritik sistem patriarki pada masa itu, di mana masyarakat menilai perempuan berdasarkan status perkawinan mereka. Selain itu, karakter Elizabeth digambarkan sebagai perempuan yang kuat dan mandiri, yang berjuang untuk memperoleh hak-hak serta kebebasan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!