5 Cara Berhenti Menjadi "People Pleaser", Jadikan Resolusi di 2025!

ALMIRA WIJI RAHAYU | Beautynesia
Senin, 20 Jan 2025 07:30 WIB
1. Tetapkan Batasan
Ilustrasi menetapkan batasan /Foto: TvN

Resolusi tahun 2025 tidak melulu tentang mengejar karier. Resolusi tahun baru juga bisa berupa pengembangan diri, mengubah sifat yang bisa merugikan dirimu sendiri. 

Salah satu sifat yang bisa kamu hilangkan dalam dirimu adalah menjadi seorang people pleaser. Dalam bahasa Indonesia, people pleaser mengandung arti orang yang menyenangkan orang lain.

Pada awalnya, memiliki sifat ini terdengar tidak ada masalah. Kamu akan dianggap menjadi sosok yang baik hati karena mementingkan kepentingan orang lain daripada diri sendiri. Namun, lambat laun perilaku ini berdampak tidak baik untuk kesehatan mentalmu. 

Dikutip dari Calm, perilaku ini dapat menimbulkan efek sebagai berikut: 

  • Frustasi dan kemarahan
  • Stres dan cemas
  • Kehilangan jati diri
  • Hubungan yang tidak sehat karena kurangnya kepercayaan
  • Burnout 

Nah, saatnya tahun ini berubah untuk menjadi lebih baik lagi. Ikuti 5 cara untuk berhenti menjadi people pleaser yang disadur dari berbagai sumber. 

1. Tetapkan Batasan

Ilustrasi menetapkan batasan /Foto: TvN

Seorang people pleaser akan kesulitan untuk menolak perintah orang lain. Untuk berhenti melakukan itu, kamu bisa menetapkan batasan yang sehat dalam kehidupan kantor maupun pribadi. Sebagai contoh, kamu tidak akan menerima telepon yang berkaitan dengan pekerjaan setelah jam kantor. 

Ketika ada seseorang yang melanggar batasan itu, tetaplah berpegang teguh atas prinsip tersebut. Yakinlah bukannya kamu bersikap jahat kepada orang tersebut, melainkan semua hal ada batasnya masing-masing. 

2. Memulai dengan Hal yang Sederhana

Ilustrasi bermain ponsel /Foto: TvN

Mengubah kebiasaan yang telah terpola tentu bukanlah hal yang mudah. Agar berhasil, kamu perlu memulainya dari cara yang sederhana. Kalau kamu masih segan untuk menolak secara langsung, coba tolak permintaan itu melalui pesan singkat. Kemudian, kamu bisa belajar mengutarakan pendapat mengenai hal-hal kecil dan meminta sesuatu apa yang kamu butuhkan kepada orang lain. 

3. Berlatih Berempati dengan Diri Sendiri

Berempati dengan diri sendiri /Foto: JTBC

Cara untuk menjadi orang yang nggak enakan selanjutnya adalah berlatih self-compassion atau berempati atau berbelas kasih dengan diri sendiri, menurut situs Calm. Seorang people pleaser akan merasa bersalah ketika menolak permintaan orang lain. Coba untuk berempati dengan diri sendiri, mengatakan hal-hal baik kepada diri sendiri, dan berpikir bahwa kamu perlu memprioritaskan dirimu sendiri. 

4. Jangan Langsung Menolak

Jangan langsung menolak /Foto: Prime Video

Tidak langsung menolak orang lain juga bisa menjadi cara untuk berhenti menjadi people pleaser. Sebab, menunda memberikan jawaban dapat memberimu waktu mengevaluasi apakah permintaan itu benar-benar ingin kamu lakukan. 

Melansir Very Well Mind, tanyakan beberapa pertanyaan ini kepada dirimu: 

  • Apakah permintaan itu benar-benar yang aku ingin lakukan?
  • Apakah aku ada waktu untuk melakukannya?
  • Berapa lama yang kau perlukan untuk melakukannya?
  • Apakah aku akan tertekan jika mengiyakan permintaan itu? 

5. Hindari Membuat Alasan

Hindari membuat alasan /Foto: MBC/Netflix

Yang terakhir, latih dirimu untuk tidak membuat alasan setelah menolak orang lain. Membuat alasan tambahan dapat membuat orang tersebut untuk mengubah permintaannya agar kamu mau menerima tawarannya. Kamu hanya cukup mengatakan "tidak" dan nggak perlu memberikan alasan kepada orang tersebut. 

Jika menjadi orang yang nggak enakan dapat membuatmu tidak nyaman, saatnya berubah pada tahun ini. Semoga kelima cara untuk berhenti menjadi people pleaser di atas berhasil kamu lakukan, Beauties. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE