5 Cara Jitu Hindari 'Financial Toxicity' dalam Pernikahan
Pernikahan itu bukan hanya soal cinta, kebahagiaan, dan romantisme, lho! Ada satu hal yang tidak boleh dilupakan, yaitu keuangan. Dalam pernikahan, keuangan bisa jadi topik yang sensitif, apalagi kalau kamu dan pasangan punya kebiasaan dan pandangan yang berbeda soal uang.
Jika tidak hati-hati, masalah keuangan bisa berubah jadi financial toxicity yang bikin hubungan jadi retak. Nah, agar tidak terjadi, yuk simak 5 cara jitu untuk hindari financial toxicity dalam pernikahan berikut ini seperti yang telah dilansir dari Your Tango!
1. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur Soal Uang
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/makistock |
Komunikasi adalah kunci dari segala hal dalam hubungan, termasuk soal uang. Banyak pasangan yang merasa canggung atau malu untuk membahas masalah keuangan, padahal hal ini penting banget untuk dibahas. Terutama jika kamu dan pasangan punya penghasilan yang berbeda atau cara pandang yang berbeda soal pengelolaan uang.
Mulailah dengan membicarakan pengeluaran bulanan, utang, atau rencana keuangan masa depan. Jangan takut untuk saling mengungkapkan pendapat, meskipun terkadang tidak mudah. Kamu bisa memulainya dengan cara yang santai dan yang terpenting jangan sampai ada yang disembunyikan.
2. Membuat Anggaran Bersama
Tips menghindari financial toxicity dalam pernikahan/Foto: Freepik.com
Salah satu cara terbaik untuk menghindari financial toxicity dalam pernikahan adalah dengan membuat anggaran bersama. Dengan anggaran ini, kalian bisa tahu pengeluaran apa saja yang perlu diprioritaskan dan mana yang bisa dikurangi. Mulai dari biaya hidup sehari-hari, cicilan, hingga tabungan untuk masa depan.
Buatlah kategori yang jelas untuk setiap pengeluaran, seperti kebutuhan rumah tangga, hiburan, dan lainnya. Ini juga membantu untuk menghindari konflik soal pembelian barang-barang yang tidak penting. Kalau kalian berdua tahu batasan dalam pengeluaran, keuangan rumah tangga bisa jadi lebih teratur dan terbebas dari stres.
3. Saling Mendukung dalam Tujuan Keuangan
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/Parvej Ahmed |
Setiap pasangan pasti punya impian dan tujuan yang ingin dicapai dalam hidup. Mungkin kamu ingin membeli rumah, liburan keliling dunia, atau menyiapkan dana pensiun. Nah, kalau kamu dan pasangan punya tujuan yang sama, coba untuk saling mendukung dalam mencapainya.
Ini bukan hanya soal mengumpulkan uang, tapi juga soal saling memberi semangat. Cobalah untuk membuat tujuan keuangan bersama yang jelas. Ketika tujuan itu tercapai, kamu dan pasangan akan merasa lebih bangga karena berhasil mencapainya bersama-sama tanpa merasa terbebani.
4. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Bersama
Tips menghindari financial toxicity dalam pernikahan/Foto: Freepik.com
Mungkin ada pasangan yang lebih nyaman dengan satu rekening bersama, tapi tidak ada salahnya juga kalau kamu dan pasangan memisahkan sebagian keuangan pribadi. Ini bisa menghindari konflik dan membantu kalian untuk tetap merasa mandiri secara finansial.
Misalnya, kalian bisa memiliki rekening bersama untuk kebutuhan rumah tangga, seperti biaya listrik, air, belanja bulanan, dan lainnya. Namun, rekening pribadi tetap ada untuk pengeluaran masing-masing yang lebih personal, seperti hobi, kebutuhan pribadi, atau tabungan pribadi. Dengan cara ini, kalian bisa merasa lebih bebas sekaligus menjaga transparansi soal keuangan rumah tangga.
5. Bersikap Realistis dan Fleksibel
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/gzorgz |
Kehidupan itu penuh kejutan dan kadang kita tidak bisa selalu mengontrol segala hal yang datang, termasuk masalah keuangan. Maka dari itu, bersikap realistis dan fleksibel sangat penting. Mungkin ada kalanya pengeluaran membengkak karena keadaan darurat atau salah satu dari kalian kehilangan pekerjaan. Di saat seperti ini, penting untuk tetap tenang dan saling mendukung.
Jangan biarkan tekanan finansial mengubah hubungan kamu jadi toxic. Jika ada perubahan besar dalam keuangan, bicarakan bersama dan cari solusi yang terbaik. Hal-hal seperti ini membutuhkan fleksibilitas dan kerjasama yang kuat.
Financial toxicity adalah situasi di mana masalah keuangan menjadi beban emosional yang besar dalam hubungan. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini bisa menumbuhkan rasa frustrasi, kecemasan, dan bahkan rasa tidak percaya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


