Orang tua dan anak-anak mempunyai kemampuan untuk memicu berbagai emosi satu sama lain yang tidak dapat dilakukan orang lain. Bahkan ketika kita sudah dewasa, kita sering kali bersikap tidak rasional terhadap orang tua kita sendiri.
Begitupun orang tua ketika sedang marah. Hal terpenting yang perlu kita ingat tentang kemarahan adalah jangan bertindak apa pun saat sedang marah.
Untuk menghindari konflik dan hal-hal yang tidak diinginkan, berkomitmenlah untuk tidak berteriak, memukul, mengumpat, atau memberikan hukuman apa pun pada anak saat marah. Pasalnya, kamu tidak hanya menyakitinya, tetapi juga berpotensi akan ditiru oleh anak nantinya.
Mereka mungkin akan berpikir teriakan adalah cara orang dewasa menangani konflik. Lalu mereka akan mengadopsi perilaku ini juga. Jadi, belajarlah untuk mengelola emosi dan kemarahan secara bertanggung jawab agar bisa memberikan teladan yang baik kepada anak. Bagaimana caranya?
Dirangkum dari Psychology Today, berikut 5 cara untuk mengendalikan emosi ketika menghadapi anak yang sedang tantrum.
1. Tetapkan Batasan Sebelum Marah
Ilustrasi/Foto: Freepik |
Ketika kita marah pada anak-anak, sering kali kita tidak menetapkan batas lantaran ada sesuatu yang tidak menyenangkan bagi kita. Saat kamu mulai marah, itulah sinyal untuk melakukan sesuatu. Alih-alih berteriak, lakukan intervensi dengan cara yang positif untuk mencegah lebih banyak perilaku apapun yang mengganggu.
Ada baiknya kamu menjelaskan kepada anak-anak dan meminta mereka untuk menjaga perilaku yang membuat kamu kesal. Jika anak-anak melakukan sesuatu yang semakin mengganggu atau bertengkar saat kamu sedang sibuk, nyatakan kembali ekspektasi kamu. Arahkan anak-anak untuk menjaga situasi agar tidak semakin menyebalkan.