5 Cara Santai Ngobrol dengan Orang Narsis, Biar Nggak Ada Drama dan Baper!
Orang narsis cenderung mencari perhatian dan memusatkan pembicaraan pada diri mereka sendiri. Tidak mengherankan jika mengobrol dengan orang narsis bisa menjadi tantangan tersendiri bagi hampir semua orang.
Sebenarnya selain menghindar, ada beberapa cara ngobrol dengan orang narsis tanpa banyak drama atau baper. Dilansir dari Psych Central, inilah teknik berbicara dengan orang narsis yang bisa kamu coba!
Tetap Tenang dan Menghormati
![]() Ilustrasi/Foto: Unsplash/Brooke Cagle |
Menurut Katie Ziskind, seorang terapis pernikahan asal Connecticut, strategi berkomunikasi dengan orang narsis yang cukup penting adalah menggunakan nada suara yang tenang dan penuh rasa hormat. Pendekatan ini dapat membantu menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk komunikasi, sehingga memungkinkan diskusi yang lebih konstruktif.
Hindari merendahkan mereka atau memberikan perlakuan yang sama seperti yang mereka tunjukkan kepada orang lain karena hal ini hanya akan membuat komunikasi menjadi lebih sulit. Christina M. Kuperman, seorang terapis pernikahan lainnya juga menambahkan bahwa mencoba membantah, mengoreksi, atau mempermalukan mereka bisa menjadi bumerang.
Menghindari Kalimat Tertentu
![]() Ilustrasi/Foto: Unsplash/Akson |
Saat berbicara dengan orang yang memiliki kecenderungan narsistik, kamu harus selalu memperhatikan bahasa yang kamu gunakan. Hal ini karena beberapa frasa bisa langsung membuat mereka menutup diri dan berhenti mendengarkan.
Sebisa mungkin, hindari juga pernyataan seperti “kamu selalu….” dan “kamu tidak pernah….” karena kalimat ini dapat membuat mereka menjadi defensif dan argumentatif. Menjaga kalimatmu tetap netral dan objektif dapat membantu dalam berkomunikasi dengan lebih efektif.
Mengawali dengan Kata Aku
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Campaign Creators
Beberapa kalimat akan lebih efektif jika digunakan untuk berkomunikasi dengan orang narsistik dibandingkan dengan orang lain. Menggunakan kata “aku” yang berfungsi untuk menekankan perasaanmu dapat membantu. Kalimat seperti, “Aku merasa kamu tidak mendengar apa yang kukatakan sebelumnya” jauh lebih efektif daripada “Kamu tidak pernah mendengarkanku!”.
Ziskind menambahkan bahwa orang dengan kecenderungan narsistik biasanya merespons dengan baik terhadap percakapan yang diawali dengan: “Aku merasa….”, “Aku ingin….”, dan “Aku harap….”. Pernyataan-pernyataan itu menunjukkan akuntabilitas pribadi yang dapat membantu mengarahkan percakapan menjadi lebih positif dan produktif.
Membela Dirimu Sendiri
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Emma Dau
Menurut Kuperman, ketika berbicara dengan seseorang yang memiliki kecenderungan narsistik, kamu akan sering merasa bahwa menyampaikan pendapatmu dapat dianggap agresif; padahal kamu tidak ingin berkonflik dengan mereka. Namun, penting juga untuk berbicara dengan tegas dan menyatakan pendapatmu.
Untuk membela diri, Kuperman menyarankan agar kamu mengetahui batasanmu sendiri dan mengulangi poin-poinmu. Pastikan pula kamu tetap berpegang teguh pada posisimu, meskipun mereka mencoba mempermalukan, menyalahkan, atau memanipulasimu.
Menyadari bahwa Kamu Tidak Bisa Mengubah Mereka
Ilustrasi/Foto: Unsplash/Brooke Cagle
Kamu tidak bisa mengubah seseorang yang menderita gangguan kepribadian narsistik. Hal ini merupakan bagian dari kepribadian terdalam mereka dan sulit untuk diubah meskipun kamu berusaha keras.
Oleh karena itu, sebaiknya kamu tidak menghabiskan waktu dan energi untuk mencoba mengubah mereka atau berharap bahwa suatu hari mereka akan berubah. Menerima mereka apa adanya dapat membantumu lebih fokus pada kedamaian batinmu sendiri.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

