5 Hal Seputar Rasisme Lingkungan dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Manusia
Tidak hanya merusak lingkungan, limbah beracun, air yang tercemar, dan sejenisnya juga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisiologis seseorang. Di beberapa negara, sebagian masyarakatnya terpaksa tinggal di dekat limbah beracun, sehingga membuat mereka menderita secara psikologis dan fisik.
Mengapa demikian? Hal ini disebabkan adanya rasisme lingkungan. Apa itu?
Berikut 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang rasisme lingkungan yang telah dilansir dari Calm Sage.
Pengertian Rasisme Lingkungan
Diciptakan oleh Benjamin Chavis pada tahun 1982, istilah rasisme lingkungan berarti komunitas kulit berwarna yang dibebani dengan bahaya kesehatan dan terpaksa hidup di lingkungan yang beracun dan tidak sehat.
Rasisme lingkungan dapat dipraktikkan dalam berbagai bentuk. Mulai dari tempat kerja yang tidak memiliki peraturan kesehatan, meminum air tanah yang terkontaminasi, bersekolah di gedung-gedung yang sudah rusak, tidak adanya department store, hingga membangun pabrik-pabrik yang menimbulkan polusi di dekat taman atau sekolah, hal ini dilakukan di mana-mana.
Contoh Rasisme Lingkungan
5 Hal Seputar Rasisme Lingkungan dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Manusia/Foto: Freepik
Contoh yang umum dari rasisme lingkungan adalah persediaan air yang terkontaminasi, tinggal di daerah sekitar bahan kimia yang menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker, tidak adanya buah-buahan segar, dan lingkungan yang bermasalah. Selain itu, lingkungan sekitar terabaikan karena lokasinya yang tidak diinginkan, tidak ada perumahan, sekolah, atau rumah sakit.
Pada tahap awal, masyarakat mungkin tidak menyadari ketiadaan hal-hal tersebut. Namun, hal ini merupakan ketidakadilan terhadap lingkungan. Selain itu, masyarakat terpaksa meninggalkan lingkungan tertentu dan mereka juga menjadi korban kebijakan lingkungan yang tidak proporsional karena warna kulit dan kelompok berpenghasilan rendah.
Alasan Terjadinya Rasisme Lingkungan
Ilustrasi/Freepik.com/maryna_alex
Ada berbagai faktor yang menyebabkan rasisme lingkungan. Alasan utama dari semuanya adalah diskriminasi karena warna kulit yang telah ada sejak lama. Selain itu, ada faktor lain juga, antara lain:
- Penegakan undang-undang lingkungan hidup yang memungkinkan paparan bahaya lingkungan yang tidak proporsional pada komunitas yang terpinggirkan.
- Diskriminasi terhadap komunitas tertentu mengakibatkan distribusi manfaat dan beban lingkungan yang tidak merata.
- Mendirikan fasilitas di dekat daerah berpendapatan rendah untuk membuang sampah.
- Diskriminasi sistematis berdasarkan ras dan pembagian institusi yang mencakup perumahan, peradilan pidana, dan sistem layanan kesehatan.
- Perlindungan lingkungan yang tidak memadai dan representasi keprihatinan masyarakat adat yang tidak memadai.
Faktor-faktor ini berkontribusi terhadap rasisme lingkungan dan menjadi alasan diskriminasi kesehatan dan kesejahteraan ekologi di antara berbagai kelompok.
Efek Rasisme Lingkungan
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
Diskriminasi semacam ini mempunyai dampak yang signifikan dan luas, tidak hanya terhadap hak atas tanah dan uang. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya nyawa, mata pencaharian, dan peluang ekonomi. Selain itu, rasisme lingkungan juga bisa berdampak pada kesehatan mental, membuat orang mengalami trauma, menunjukkan tanda-tanda gangguan stres pasca trauma (PTSD), dan risiko kanker, asma, dan lainnya.
Rasisme lingkungan membuat masyarakat sering kali mengalami keterasingan dan kesulitan untuk menyelesaikan permasalahannya. Mereka tidak memiliki kekuasaan dan keterwakilan politik, sehingga kemampuan mereka untuk mempengaruhi pengambilan keputusan masyarakat terbatas. Sifat rasisme lingkungan yang diskriminatif ini berdampak pada kesehatan mental individu dan menyebabkan berbagai masalah psikologis, seperti kemarahan, trauma rasial, dan depresi.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Health and Social Behavior menemukan bahwa paparan yang dirasakan dapat berdampak buruk pada kesejahteraan mental komunitas kulit berwarna. Masyarakat yang tinggal di dekat kegiatan industri mempunyai dampak psikologis.
Cara Menangani Rasisme Lingkungan
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
Mengatasi rasisme lingkungan tidaklah sulit. Hal ini dapat diatasi dengan kesadaran, advokasi hak-hak, dan mengambil tindakan kolektif. Berikut beberapa cara untuk menangani rasisme lingkungan:
- Mendidik diri sendiri.
- Menciptakan kesadaran.
- Mendukung masyarakat yang terkena dampak.
- Menjadi pendukung perubahan kebijakan.
Faktor lingkungan yang merugikan dapat merugikan kita secara fisik dan bahkan menurunkan kesehatan mental kita. Beberapa orang mungkin tidak setuju karena tanda-tandanya tidak langsung terlihat, namun tantangan besar dapat terlihat seiring berjalannya waktu.
Jika gejala kecemasan, depresi, atau kondisi kesehatan mental lainnya terlihat di antara orang-orang yang berjuang melawan rasisme lingkungan, carilah dukungan dan penting untuk mengubah lingkungan dan persepsi kita.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!