5 Jenis Imposter Syndrome yang Mungkin Ada di Diri Kamu

Retno Anggraini | Beautynesia
Sabtu, 20 Apr 2024 14:30 WIB
5 Jenis Imposter Syndrome yang Mungkin Ada di Diri Kamu
Jenis-jenis imposter syndrome yang wajib kamu tahu/Foto: Freepik.com

Banyak orang mengalami apa yang oleh para psikolog disebut sebagai imposter syndrome. Ini adalah perasaan yang menganggap bahwa kamu tidak pantas untuk sukses atau tidak diterima oleh orang lain, melihat orang lain jauh lebih terampil, berbakat, atau mengesankan. Hal ini juga disertai dengan ketakutan bahwa cepat atau lambat, seseorang akan menganggap kamu sebagai imposter.

Menurut Dr. Young, salah seorang psikolog berlisensi, ada 5 jenis imposter syndrome yang wajib kamu tahu. Berikut penjelasannya sebagaimana telah dilansir dari Psych2go.

The Perfectionist

Jenis-jenis imposter syndrome
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/yanalya

Seorang perfeksionis menetapkan standar tinggi yang tidak realistis untuk diri mereka sendiri karena takut orang lain akan menyadari kekurangan yang mereka miliki. Mereka tidak pernah puas dengan pencapaian mereka karena mereka selalu berpikir bahwa mereka bisa menjadi lebih baik.

Jika mungkin kamu termasuk ke dalam jenis the perfectionist, cobalah untuk lebih mengalihkan fokus pada kemajuan yang telah kamu capai, memiliki ekspektasi yang lebih realistis terhadap diri sendiri, dan mencari umpan balik yang mendukung. Rangkul ketidaksempurnaan sebagai bagian dari pertumbuhan manusia dan lebih fokus pada usaha daripada pencapaian.

2. The Natural Genius

Jenis-jenis imposter syndrome yang wajib kamu tahu/Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers

The natural genius takut jika mereka tidak bisa unggul dalam suatu hal dengan segera dan akan menganggap diri mereka tidak benar-benar kompeten. Ciri the natural genius adalah sering berharap melakukan semua yang dilakukan dengan benar pada kali pertama.

Jika kamu merasa termasuk ke dalam jenis ini, menjalani proses pembelajaran akan membantu kamu mengatasinya. Pahami bahwa tidak apa-apa untuk berjuang dan bahwa setiap guru hebat juga pernah menjadi pemula. Sadarilah bahwa pencapaian sejati membutuhkan usaha yang gigih dan membangun keterampilan adalah sebuah perjalanan yang berkesinambungan.

3. The Superman/Superwoman

Jenis-jenis imposter syndrome yang wajib kamu tahu/Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Meski istilah Superwoman atau Superman terdengar menarik, istilah ini bisa sangat menegangkan sebagai salah satu bentuk imposter syndrome. Jenis ini merasa mereka harus unggul dalam setiap peran yang mereka ambil dan sering kali melakukan beberapa peran sekaligus.

Mereka cenderung bekerja terlalu keras atau batasan mereka dilanggar karena mereka menyalahkan diri sendiri karena tidak memenuhi harapan orang lain. Jika kamu merasa masuk ke dalam jenis ini, akui bahwa tidak masalah meminta bantuan dan penting untuk mengembangkan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat.

4. The Soloist

Jenis-jenis imposter syndrome yang wajib kamu tahu/Foto: Freepik.com

Pernahkah kamu merasa membutuhkan bantuan sebagai tindakan yang memalukan? Atau kamu akan merasa gagal dan tidak berguna jika meminta bantuan? Hati-hati, bisa jadi kamu termasuk dalam imposter syndrome jenis ini.

Kamu pikir kamu perlu menangani semuanya sendiri untuk merasakan pencapaian dan mungkin kesulitan untuk mendelegasikan tugas. Namun, setiap orang terkadang membutuhkan bantuan. Mengenali kapan harus memintanya adalah pilihan cerdas dan logis dalam menjaga kesehatan mental dan kesejahteraan.

5. The Expert

Jenis-jenis imposter syndrome yang wajib kamu tahu/Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Imposter syndrome jenis ini percaya bahwa mereka harus memiliki pengetahuan dalam setiap aspek pekerjaan atau tugas mereka dan kesenjangan apa pun dalam keahlian mereka membuat mereka merasa seperti seorang imposter. Orang dengan imposter syndrome jenis ini sering kali merasa kurang berpengalaman atau terampil dibandingkan rekan-rekannya, terutama jika mereka tidak memiliki semua jawaban.

Jadi jika kamu termasuk tipe the expert, usahakan untuk tidak membandingkan diri kamu dengan orang lain, terutama mereka yang lebih berpengalaman dalam suatu role. Menyadari bahwa tidak apa-apa untuk tidak mengetahui segalanya bisa meringankan tekanan dan memungkinkan kamu untuk fokus pada pembelajaran dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Ingat, kamu tidak sendirian yang terkadang merasa seperti penipu ulung. Mengetahui tipe imposter syndrome memungkinkan kamu menyesuaikan strategi yang secara khusus mengatasi tantangan dan memahami kecenderungan bisa memberdayakan kamu untuk menantang pola pikir negatif yang menjadi inti perjuangan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.