5 Keadaan yang Menjadi Alasan Tepat untuk Kamu Berhenti Memperjuangkan Sesuatu

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Sabtu, 14 Aug 2021 07:00 WIB
5 Keadaan yang Menjadi Alasan Tepat untuk Kamu Berhenti Memperjuangkan Sesuatu
5 keadaan yang menjadi alasan tepat untuk berhenti memperjuangkan sesuatu/ Foto: Freepik.com

Memperjuangkan sesuatu dalam hidup pada dasarnya merupakan hal penting untuk dilakukan setiap orang agar bisa merasakan makna hidup yang sesungguhnya.

Impian yang dimiliki, mimpi yang ingin diwujudkan bisa dijadikan bahan bakar untuk lebih bersemangat dan berusaha lebih keras. Untuk itu ada banyak kata-kata motivasi, kutipan bahkan inspirasi dari mereka yang telah berhasil supaya tidak berhenti memperjuangkan sesuatu.

Namun apabila dikaji ulang, akan muncul pertanyaan ‘apakah tidak ada alasan yang tepat untuk berhenti memperjuangkan sesuatu dan apakah orang-orang yang berhenti memperjuangkan mimpinya menjadi pertanda tidak adanya kekuatan dalam diri mereka?’

Menjawab hal ini, sebagaimana dilansir dari Very Well Mind, gagasan bahwa segala sesuatunya harus diperjuangkan dan mencapai keberhasilan terkadang malah lebih berbahaya.

Ada saatnya pilihan untuk tidak melanjutkan perjuangan adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Namun tetap dengan catatan bahwa hal tersebut harus dilandasi dengan alasan yang jelas. Untuk itu, terdapat beberapa alasan tepat untuk berhenti memperjuangkan sesuatu. Simak selengkapnya di bawah ini.

Beberapa Alasan Masuk Akal untuk Kamu Berhenti Memperjuangkan Sesuatu:

Risiko memperjuangkan sesuatu yang lebih besar/ Foto: Freepik.com

1. Risiko Lebih Besar dari Potensial Reward

Setiap tindakan yang diambil dalam hidup tentu saja memiliki risiko masing-masing. Oleh sebab itu, banyak kalimat motivasi yang mengatakan bahwa apabila ingin berhasil mencapai tujuan, maka harus berani mengambil risiko.

Meskipun di satu sisi kalimat tersebut benar adanya, namun perlu diperhatikan kembali risiko seperti apa yang dimaksud. Bagaimana jika risikonya terlalu besar dan merugikan diri sendiri?

Dikutip dari Very Well Mind, jika di dalam perjalanan memperjuangkan sesuatu kamu harus berhadapan dengan risiko tinggi seperti merugikan kesehatan, hubungan maupun ketenangan pikiran, maka saat itu pulalah berhenti bisa menjadi pilihan yang terbaik.

2. Potensial Reward Tidak Sepadan dengan Usaha

Potensial reward yang tidak sesuai/ Foto: Freepik.com
Potensial reward yang tidak sesuai/ Foto: Freepik.com

Selain risiko, alasan tepat untuk berhenti memperjuangkan sesuatu adalah potensial reward yang tidak sepadan dengan usaha yang sudah dilakukan. Sebagaimana dikutip dari Very Well Mind, terkadang bukan risikonya yang terlalu tinggi tetapi fakta bahwa imbalannya terlalu rendah.

Mengingat bahwa setiap orang memiliki pilihan dalam hidup, maka memilih untuk tidak melanjutkan usaha mencapai tujuan sah-sah saja dilakukan. Terlebih lagi kamu tahu dengan jelas bahwa sesuatu yang kamu perjuangkan dengan mengorbankan waktu dan upaya tidak akan sepadan dengan yang didapatkan.

3. Tujuan Berubah

Tujuan berubah untuk memperjuangkan sesuatu/ Foto: Freepik.com
Tujuan berubah untuk memperjuangkan sesuatu/ Foto: Freepik.com

Banyak hal yang bersifat dinamis, salah satunya adalah tujuan. Ya, tidak bisa dipungkiri, proses kehidupan terkadang membawa kamu kepada fase tertentu untuk merasakan bahwa tujuan yang sebelumnya sudah ditetapkan tidak lagi cocok atau harus diubah sebagian bahkan keseluruhan.

Menyikapi hal ini, sebagaimana dikutip dari Very Well Mind, dijelaskan bahwa tidak apa-apa untuk mengubah tujuan. Faktanya, menetapkan tujuan baru dan meninggalkan tujuan lama yang dirasa tidak lagi bermanfaat bagi diri kamu, bisa menjadi kunci untuk membantu tumbuh dan belajar.

Alasan Tepat Lainnya untuk Berhenti Berjuang dan Tidak Melanjutkan Proses yang Dijalani:

Proses memperjuangkan tidak sesuai dengan value/ Foto: Freepik.com

4. Proses Tidak Sesuai dengan Value yang Ada pada Diri

Setiap orang memiliki value atau nilai dalam dirinya masing-masing. Value ini ditampilkan lewat prinsip-prinsip tertentu yang dipegang dalam kehidupan. Misalnya saja prinsip bahwa waktu bersama keluarga adalah hal berharga sehingga weekend tidak bisa diganggu lagi dengan pekerjaan lain.

Namun kadang kala, ada saatnya tujuan yang ingin diraih mengarahkan seseorang untuk mengesampingkan prinsip-prinsip yang sudah ia bangun dalam hidupnya. Sebagai contoh, karena adanya tujuan untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari yang semestinya, kamu mengorbankan momen weekend bersama keluarga. Jelas saja ini sudah bertentangan dengan prinsip yang dimiliki.

Hal ini sejalan dengan kutipan dari Very Well Mind yang menyebutkan bahwa kamu tidak perlu meninggalkan nilai-nilai yang kamu miliki untuk membuktikan bahwa kamu dapat mencapai suatu tujuan.

Jangan biarkan tujuan yang terlalu berambisi merampas nilai-nilai yang ada dalam diri kamu. Oleh sebab itu, hal ini bisa dijadikan alasan tepat berhenti memperjuangkan sesuatu.

5. Merasa Sudah Cukup dengan Kegagalan

Merasa cukup untuk memperjuangkan sesuatu/ Foto: Pexel.com/ AndreaPiacquadio
Merasa cukup untuk memperjuangkan sesuatu/ Foto: Pexel.com/ AndreaPiacquadio

Nah, satu lagi alasan tepat untuk berhenti memperjuangkan sesuatu adalah karena merasa sudah cukup dengan kegagalan yang telah didapatkan. Tidak perlu memaksakan diri untuk tetap terus berjuang dan bangkit dari kegagalan beruntun yang sudah didapatkan.

Hanya karena kamu menginvestasikan banyak uang ke dalam bisnis yang gagal, tidak berarti kamu harus terus menjalaninya. Hanya karena kamu telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk sebuah proyek tidak berarti kamu harus menyelesaikannya.

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.