5 Pelajaran Hidup dari Jepang yang Patut Diajarkan pada Anak untuk Kualitas Hidup Lebih Baik
Parenting atau pola asuh adalah salah satu aspek penting dalam membentuk karakter dan kualitas hidup anak. Setiap negara memiliki pendekatan yang berbeda dalam mendidik anak-anak dan Jepang merupakan contoh negara yang memiliki filosofi parenting yang cukup terkenal di mata dunia.
Pelajaran hidup dari Jepang yang patut diajarkan kepada anak dapat memberikan dampak besar terhadap kualitas hidup mereka di masa depan. Dilansir dari The Other Brain Inc, inilah beberapa pelajaran hidup dari Jepang yang bisa diajarkan sebagai landasan untuk pendidikan anak!
Memakai Masker dan Menggunakan Pengobatan Alami
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik/tirachardz |
Di Jepang, mengenakan masker saat berada di luar rumah merupakan kebiasaan yang sudah lama diterapkan oleh sebagian besar masyarakat. Kebiasaan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran atau penularan kuman serta menjaga kebersihan udara di sekitar. Hal ini menjadi makin umum setelah pandemi Covid-19 di mana masker dianggap sebagai pelindung yang efektif untuk menjaga kesehatan diri dan orang lain.
Selain itu, masyarakat Jepang juga memiliki kepercayaan yang kuat terhadap pengobatan alami dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Akupunktur dan refleksologi, misalnya, merupakan dua jenis terapi yang cukup populer di Jepang.
Akupunktur dan refleksologi dipercaya dapat meredakan berbagai keluhan seperti stres, nyeri tubuh, dan masalah kesehatan lainnya, dengan memanipulasi titik-titik tertentu pada tubuh yang memiliki hubungan langsung dengan organ-organ vital. Pengobatan alami ini telah digunakan selama berabad-abad dan masih dipraktikkan hingga kini di banyak tempat di Jepang.
Senam Pagi
Ilustrasi/Foto: Freepik/tirachardz
Asa Taisou, atau yang dikenal sebagai senam pagi, merupakan bagian penting dari rutinitas harian di Jepang. Kegiatan ini biasanya dilakukan di sekolah dan kantor-kantor di mana peserta mengikuti serangkaian gerakan pemanasan yang dipandu oleh instruktur. Tujuan utama dari Asa Taisou adalah untuk membangkitkan energi dan menjaga kebugaran tubuh serta meningkatkan konsentrasi bagi peserta sebelum memulai aktivitas sehari-harinya.
Senam pagi ini pertama kali diperkenalkan pada era Meiji dan sejak itu telah menjadi tradisi yang diterima secara luas oleh seluruh masyarakat Jepang. Tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, Asa Taisou juga berfungsi sebagai cara untuk mempererat rasa kebersamaan dan kerja sama karena biasanya dilakukan secara serentak dalam kelompok besar. Sebagai tambahan, senam ini memiliki beberapa variasi tergantung pada usia dan tingkat kebugaran peserta, tetapi tetap mengikuti pola dasar yang sama.
Melepas Sepatu di Luar Ruangan
Ilustrasi/Foto: Freepik
Di Jepang, kebiasaan untuk melepas sepatu sebelum memasuki rumah sudah menjadi tradisi yang sangat dihargai. Praktik ini tidak hanya berlaku di rumah sendiri, tetapi juga saat berkunjung ke rumah orang lain. Kebiasaan ini bertujuan untuk mencegah kuman atau kotoran dari luar agar tidak terbawa masuk ke dalam rumah, menjaga kebersihan, serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Selain itu, tindakan melepas sepatu di luar ruangan ini juga mencerminkan rasa hormat terhadap tuan rumah dan nilai kebersihan yang penting dalam budaya Jepang. Di Jepang, hampir setiap rumah memiliki area khusus, seperti genkan, di mana sepatu dilepas sebelum masuk ke ruang utama rumah.
Menjadikan Mandi sebagai Ritual yang Penting
Ilustrasi/Foto: Freepik/jannoon028
Masyarakat Jepang menganggap mandi sebagai aktivitas penting dalam kehidupan sehari-hari. Mandi dilakukan sebelum tidur untuk membantu relaksasi dan meningkatkan kualitas tidur.
Selain mandi biasa, praktik berendam di Onsen juga sangat populer di Jepang. Onsen adalah pemandian air panas yang biasanya terdiri dari air dengan suhu sekitar 40 derajat Celcius yang diyakini dapat memberikan relaksasi dan menyegarkan energi positif.
Di berbagai daerah di Jepang, terdapat banyak tempat Onsen umum maupun pribadi yang menjadi bagian dari budaya dan tradisi Jepang. Pemandian ini tidak hanya berfungsi untuk membersihkan tubuh, tetapi juga memberikan manfaat psikologis dan sosial karena sering kali dilakukan bersama teman atau keluarga dalam suasana yang santai.
Sistem Pemilahan Sampah
Ilustrasi/Foto: Freepik
Di Jepang, membuang sampah bisa menjadi hal yang cukup membingungkan bagi pengunjung karena ada 4 atau 5 jenis tempat sampah yang tersedia di berbagai lokasi. Sistem pemilahan sampah di Jepang sangat detail, berbeda dengan negara-negara Barat yang umumnya hanya memiliki 3 kategori sampah, seperti sampah organik, anorganik, dan sampah daur ulang. Selain itu, setiap wilayah atau prefektur di Jepang memiliki peraturan yang berbeda terkait cara membuang sampah yang dapat membingungkan pendatang baru.
Secara umum, sampah di Jepang perlu dipilah menjadi beberapa kategori, seperti sampah yang mudah terbakar, sampah yang tidak mudah terbakar, serta sampah plastik dan PET. Proses ini dilakukan pada tingkat rumah tangga di mana setiap jenis sampah dikumpulkan dan dipisahkan dengan cermat agar siap untuk diproses lebih lanjut.
Sistem ini bertujuan untuk memudahkan daur ulang dan pengolahan sampah serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Berbeda dengan banyak negara lain, Jepang menerapkan standar yang ketat untuk pengelolaan sampah demi menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan hidup.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
