Isu kekerasan seksual di Indonesia masih menjadi masalah yang mengkhawatirkan. Menurut Komnas Perempuan, setiap dua jam ada tiga perempuan Indonesia yang menjadi korban kekerasan seksual.
Di sisi lain, masih banyak kasus kekerasan seksual yang tidak dilaporkan. Ya, para korban terkadang memilih diam dan tidak memberi tahu siapapun atas kejadian buruk yang menimpanya, baik itu orang terdekat atau pihak berwenang.
Lantas, apa alasan korban kekerasan seksual sulit melapor? Dirangkum dari Psych Central, simak ulasan berikut ini.
Alasan Korban Kekerasan Seksual Sulit Melapor
Beberapa penyintas kekerasan mungkin tidak berbicara tentang pengalaman mereka karena berbagai alasan. Penyintas pelecehan yang memilih untuk tidak mengungkapkan pengalaman mereka tentang pelecehan di masa lalu atau saat ini disebut sebagai "korban yang diam" atau silent victim.
Korban kekerasan tidak memberi tahu siapa pun tentang apa yang ia alami karena berbagai alasan, yaitu:
Penghakiman dari Orang Lain
Seperti pepatah 'sudah jatuh, tertimpa tangga', mungkin hal itulah yang dialami oleh para korban kekerasan seksual. Tidak hanya harus menanggung pahit dan luka akibat kekerasan yang dialami, mereka juga terkadang harus menghadapi penghakiman masyarakat.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka sulit atau enggan melapor. Mereka takut bukan keadilan yang didapat, melainkan pertanyaan dan komentar negatif menyakitkan yang membuat mereka tersudut.
Takut Tidak Ada yang Percaya
Sering kali, kasus kekerasan seksual terganjal oleh proses pembuktian. Dilansir dari CNN Indonesia, dalam kendala pembuktian kasus kekerasan seksual, pihak kepolisian hanya mengacu pada keterangan saksi yang dia nilai tidak cukup untuk menunjukkan bukti kekerasan tersebut. Korban pun mungkin berpikir tidak ada yang akan mempercayai mereka jika mereka memberi tahu seseorang bahwa mereka dilecehkan.
Alasan Keamanan
Seorang korban bisa menjadi sangat takut pada pelaku kekerasan, dan mereka khawatir jika melaporkan kejadian tersebut, mereka akan diancam oleh pelaku. Hal yang umum bagi pelaku kekerasan untuk mengancam korbannya agar mereka tetap diam.
Kurangnya Dukungan
Dalam beberapa kasus, korban mungkin tidak memiliki dukungan dari orang sekitar. Ini bisa menjadi bagian dari taktik pelaku, atau mungkin korban menarik diri dari teman dan keluarga karena malu.
Merasa Malu
Perasaan malu dan bersalah bisa memainkan peran penting dalam membuat korban diam dan enggan melapor. Korban mungkin percaya bahwa kekerasan yang terjadi merupakan kesalahannya atau bahwa mereka penyebabnya. Mereka mungkin juga merasa malu karena tidak bisa membela diri.
Apa yang Bisa Dilakukan untuk Membantu Korban?
Jika kamu mengetahui orang terdekat menjadi korban kekerasan seksual namun enggan atau sulit melapor, berikut hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk mendukungnya:
- Dengarkan tanpa menghakimi: pastikan untuk secara aktif mendengarkan tanpa menghakimi atau mencoba mempermalukan korban.
- Biarkan korban terbuka terlebih dahulu: biarkan mereka terbuka dan berbicara tanpa paksaan.
- Berikan tempat yang aman: tawarkan ruang yang aman, baik secara emosional dan fisik. Misalnya, rumah pribadi atau tempat umum yang jauh dari pelaku, agar korban dapat berbicara tentang kekerasan yang mereka alami.
- Tawarkan bantuan: kamu dapat membantu korban dengan menyarankan untuk menelepon hotline nasional atau layanan bantuan lainnya untuk aduan kasus kekerasan yang dialaminya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!