5 Perbedaan Milenial dan Gen Z dalam Hubungan Percintaan, Benarkah Gen Z Lebih Realistis?

Ayuliy Lestari | Beautynesia
Rabu, 06 Nov 2024 18:30 WIB
5 Perbedaan Milenial dan Gen Z dalam Hubungan Percintaan, Benarkah Gen Z Lebih Realistis?
Foto: instagram.com/lomon991111

Setiap generasi hadir dengan gaya dan karakteristik yang berbeda termasuk dalam hal “relationship”. Generasi milenial yang dibesarkan di era digital awal, cenderung mengutamakan pengalaman dan hubungan sosial yang intim. Mereka sering terhubung melalui media sosial, tetapi juga menghargai interaksi tatap muka.

Sementara itu, gen Z, yang tumbuh dengan smartphone dan media sosial sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, memiliki pendekatan yang lebih fleksibel dan pragmatis. Mereka cenderung mengandalkan teknologi untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan.

Melansir dari ZeeNews, berikut penelitian terbaru dari aplikasi kencan QuackQuack yang mengungkap bagaimana milenial dan gen Z memiliki kebiasaan hubungan percintaan yang berbeda.

1. Gen Z Menyukai Kencan Virtual, Milenial Menginginkan Interaksi Dunia Nyata

Foto: Freepik.com/Freepik

Sebanyak 10.000 pengguna aplikasi kencan dan pertemanan yang berusia antara 18 hingga 35 tahun merupakan pekerja dan pelajar, disurvei dari kota-kota Tingkat 1 dan Tingkat 2. Namun, gen Z menempati posisi teratas, dengan hampir 59 persen peserta di bawah usia 23 tahun memilih aplikasi kencan sebagai metode pilihan mereka untuk bertemu seseorang, dibandingkan dengan 4 persen pengguna kencan generasi milenial.

Beberapa pengguna kencan generasi milenial menggunakan situs web perjodohan, tetapi beberapa masih lebih menyukai perkenalan dan pertemuan singkat yang konvesional. 43 persen pengguna aplikasi kencan generasi milenial di platform tersebut menyebutkan bahwa mereka menggunakan aplikasi tersebut untuk menemukan hubungan yang serius, ingin berkomitmen dan mereka tidak tertarik pada kencan kasual.

Hal ini membuktikan bahwa milenial tumbuh di era transisi dari analog ke digital, mereka menggunakan teknologi tetapi tetap menghargai interaksi dunia nyata. Sedangkan Gen Z, sepenuhnya dibesarkan dalam lingkungan digital, sehingga mereka lebih nyaman dengan kencan online dan interaksi virtual, seperti video call dan chatting.

 

2. Milenial Fokus Pada Hubungan Jangka Panjang, Gen Z Lebih Santai

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Saat mempelajari generasi muda, ditemukan bahwa 54 persen dari mereka yang mencari jodoh tertarik pada hubungan serius dan kencan kasual berdasarkan tipe orang yang mereka temui secara daring. Mereka penasaran, dan ingin mencari tahu sebelum memutuskan untuk menikah. Hampir 31 persen dari mereka yang mencari jodoh berusia 18 hingga 22 tahun mencoba kencan kilat. Jawaban survei menunjukkan bahwa para pencari jodoh Gen Z lebih suka berbicara dengan banyak orang sekaligus.

Ya, milenial lebih fokus pada hubungan jangka panjang dan membangun komitmen yang stabil. Mereka sering mencari pasangan yang sejalan dengan tujuan hidup mereka. Sedangkan gen Z, cenderung lebih santai dalam menjalin hubungan, sering kali lebih terbuka untuk hubungan non-eksklusif atau fleksibel.

3. “Ghosting” menurut Milenial dan Gen Z

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Ditemukan bahwa 23 persen gen Z menganggap ghosting tidak terlalu menyinggung dibandingkan dengan 32 persen generasi milenial yang menganggap tren ini sama sekali tidak dewasa. Sementara generasi milenial mengatakan bahwa seseorang harus bertanggung jawab dan memiliki keberanian untuk mengatakan bahwa sesuatu tidak berjalan baik. Berbeda dengan generasi Z yang mencari jodoh berpendapat bahwa lebih baik menghindari percakapan yang canggung.

4. Milenial dan Gen Z Saat Kencan Pertama

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Saat kencan pertama, 29 persen perempuan milenial selalu menawarkan untuk membagi tagihan, sedangkan gen Z mencapai 12 persen yang menyarankan hal serupa. Namun ketika memilih tempat untuk kencan pertama, data survei menunjukkan bahwa 26 persen perempuan gen Z memilih tempat yang cukup terjangkau dibandingkan dengan 2 persen perempuan milenial, yang cenderung memilih restoran dan kafe mewah.

5. Gen Z Lebih Realistis, Milenial Lebih Idealis

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Para pengguna gen Z lebih realistis tentang cinta daripada generasi milenial. Sebanyak 37 persen pengguna gen Z, kebanyakan mahasiswa, mengatakan mereka tidak percaya pada belahan jiwa atau cinta yang “selamanya”. Mereka memilih pasangan, melihat karisma, dan selera gaya mereka.

Di sisi lain, 39 persen pengguna pria dan wanita generasi milenial menyebut diri mereka sebagai “hopeless romantic”. Selain itu, “happily ever after" masih ada dalam rencana mereka.

Ya, milenial memiliki pandangan dan harapan yang positif dalam hubungan. Mereka memandang cinta sebagai sesuatu yang sulit dijelaskan, dan tidak terlalu terikat pada hal-hal seperti cantik, tampan, kaya, cerdas, dan lain sebagainya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE