5 Perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk Pendidikan Indonesia, Teladan Sepanjang Masa

Narita Fuji Triani | Beautynesia
Jumat, 02 May 2025 06:30 WIB
5. Menjadi Menteri Pengajaran Pertama
Ki Hadjar Dewantara/Foto: Dok. Balai Pustaka, p. 2 via Wikimedia Commons

Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional sebagai bentuk penghormatan atas jasa Ki Hajar Dewantara yang menjadi Bapak Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara lahir pada tanggal 2 Mei 1889. Ia lahir dengan nama Raden Mas Soewardi. Ia berasal dari lingkungan bangsawan Keraton Yogyakarta.

Raden Mas Soewardi mendapatkan kesempatan belajar di sekolah terkemuka bagi para bangsawan, wawasan ilmunya yang luas untuk menyebarkan ilmu kepada rakyat yang tidak memiliki kesempatan pendidikan layak kala itu.

Raden Mas Soewardi mengganti nama menjadi Ki Hajar Dewantara, ia melepaskan gelar kebangsawanannya demi memperjuangkan kesetaraan dalam pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Melansir dari berbagai sumber, inilah 5 jejak perjuangan Ki Hajar Dewantara untuk Pendidikan Indonesia. Yuk simak, Beauties!

1. Aktif Menulis Menentang Kebijakan Kolonial

Ki Hadjar Dewantara/Foto: Dok. Balai Pustaka, p. 87 via Wikimedia Commons

Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai jurnalis yang aktif menulis di berbagai surat kabar, seperti Oetoesan Hindia, Sediotomo, dan De Express. Ia aktif menulis menentang kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial Belanda.

Artikelnya yang berjudul “Als Ik Eens Nederlander Was” (Seandainya Aku Seorang Belanda) begitu fenomenal karena kritikannya yang keras kepada pemerintah kolonial. Artikel tersebut membuat ia harus diasingkan ke Pulau Bangka, namun ia tidak berhenti untuk berjuang demi persatuan dan kemerdekaan Indonesia.

2. Mendirikan Taman Siswa

Taman Siswa/Foto: Dok. Balai Pustaka, p. 114 via Wikimedia Commons

Tekadnya untuk membangun pendidikan semakin kuat, begitu juga setelah dirinya selesai dalam masa pengasingan. Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan National Onderwijs Instituut Taman Siswa (Perguruan Taman Siswa). Taman Siswa merupakan lembaga yang memberikan pendidikan kepada rakyat yang tidak bisa mendapatkan pendidikan seperti kaum bangsawan dan Belanda.

3. Mewujudkan Pendidikan dengan Keadilan

Foto: Dok. Balai Pustaka, p. 109 via Wikimedia Commons

Ki Hajar Dewantara membangun Taman Siswa untuk mewujudkan pendidikan dengan keadilan, karena baik bangsawan atau rakyat bebas bersekolah di sana. Tak hanya itu, berdirinya Taman Siswa bukan hanya sebagai sekolah, tetapi menjadi gerakan pendidikan untuk rakyat. 

Melansir dari laman Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Taman Siswa menekankan pendekatan pendidikan semangat kebangsaan dan kebebasan berpendapat, berbeda dengan metode pendidikan sistem kolonial yaitu “perintah dan sanksi”. Taman Siswa dibangun agar siswa bisa mencintai tanah air dan siap berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

4. Mewariskan Filosofi Pendidikan Nasional

Ki Hadjar Dewantara dan Senior Taman Siswa/Foto: Dok. Balai Pustaka, p. 104 via Wikimedia Commons

Ki Hajar Dewantara mewariskan filosofi pendidikan nasional dengan semboyan yang terkenal yaitu "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani" yang berarti: sebagai pendidik, guru di depan memberi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan bagi siswa untuk terus maju. Falsafah ini masih digunakan dalam dunia pendidikan Indonesia hingga kini.

5. Menjadi Menteri Pengajaran Pertama

Ki Hadjar Dewantara/Foto: Dok. Balai Pustaka, p. 2 via Wikimedia Commons

Setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar diangkat menjadi Menteri Pengajaran (kini Menteri Pendidikan) dalam kabinet pertama Republik Indonesia. Ia memiliki peran yang sangat penting untuk membuat kebijakan dasar pendidikan nasional.

Ki Hajar mewariskan pendidikan yang merdeka. Pendidikan memiliki tujuan untuk memberikan kebebasan bagi individu dalam memilih jalannya sendiri, namun tetap menghargai kebebasan orang lain. Pendidikan yang mandiri mampu membentuk individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan mampu berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa.

Hari Pendidikan Nasional menjadi momen yang tepat untuk melanjutkan semangat Ki Hajar Dewantara dalam membangun pendidikan Indonesia.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE