5 Tanda Kamu Terlahir dengan Hati yang Tulus Menurut Psikolog

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Rabu, 26 Nov 2025 15:30 WIB
5 Tanda Kamu Terlahir dengan Hati yang Tulus Menurut Psikolog
Tanda Kamu Terlahir dengan Hati yang Tulus Menurut Psikolog/Foto: Freepik.com

Memiliki hati yang tulus ikhlas merupakan sebuah nilai plus dan membuat seseorang lebih berarti di mata orang lain. Sayangnya, hal ini tak selalu ada dalam diri manusia dan bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Memang banyak orang yang berusaha terlihat baik, tapi tak semua benar-benar memiliki hati mulia dari dalam.

Melansir Your Tango, ketulusan hati yang sebenarnya bisa tercermin dari perilaku sehari-hari. Orang-orang ini biasanya punya pola pikir dan perilaku yang muncul secara alami, bahkan tanpa mereka sadari. Dalam psikologi, ketulusan sendiri sering dikaitkan dengan authenticity, empati, dan stabilitas emosi, di mana  hal-hal ini akan membuat seseorang mampu menghargai kebaikan sebagai nilai hidup, bukan sebagai pencitraan.

Lalu apa saja tanda bahwa seseorang benar-benar terlahir dengan hati yang tulus tanpa memiliki tendensi apapun? Coba kenali ciri-ciri berikut, dan cari tahu apakah kamu termasuk di dalamnya!

1. Selalu Bersyukur

Ilustrasi Orang Pandai Bersyukur/Foto: Freepik.com
Ilustrasi Orang Pandai Bersyukur/Foto: Freepik.com

Orang yang terlahir dengan hati tulus umumnya mudah bersyukur, bahkan pada hal-hal kecil dalam keseharian. Mereka memulai hari dengan menghargai apa yang sudah dimiliki. Menurut Ashley J. Smith, psikolog dari Anxiety and Depression Association of America, kebiasaan bersyukur bisa mengubah cara otak memaknai pengalaman hidup. Sikap bersyukur (gratitude) terbukti meningkatkan kebahagiaan, kepuasan hidup, serta menurunkan kecemasan dan depresi.

2. Berempati pada Orang Lain

Tanda Kamu Terlahir dengan Hati yang Tulus Menurut Psikolog/Foto: Freepik.com

Orang-orang yang memiliki ketulusan hati umumnya mudah memahami perasaan orang lain dan terdorong untuk membantu tanpa pamrih. Karina Schumann, Ph.D., dari University of Pittsburgh menegaskan bahwa empati adalah prediktor penting dari berbagai perilaku positif, seperti mampu memaafkan, membantu, serta menurunkan agresi dan perilaku menyakiti. Dalam hal ini, empati bukan strategi sosial, melainkan bentuk ketulusan dari orang-orang berhati mulia.

3. Memancarkan Energi Positif

Tanda Kamu Terlahir dengan Hati yang Tulus Menurut Psikolog/Foto: Freepik.com/Lifestylememory

Hati tulus biasanya membuat seseorang memancarkan energi positif yang langsung terasa oleh orang-orang di sekitarnya. Pasalnya, mereka cenderung memberi rasa aman dan nyaman saat diajak berinteraksi. Elizabeth Scott, PhD, dari Very Well Mind, menjelaskan bahwa energi positif sering tumbuh dari hubungan yang sehat dan lingkungan yang suportif.

4. Mengajak Orang Lain Menjadi Lebih Baik

Tanda Kamu Terlahir dengan Hati yang Tulus Menurut Psikolog/Foto: Freepik.com/jcomp

Orang berhati tulus sering kali menjadi inspirasi tanpa sadar. Kehadirannya membuat orang lain ingin berkembang dan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. John Kim, LMFT, melansir Your Tango, menggambarkan bahwa orang yang “bersinar” adalah mereka yang sadar diri, penuh empati, tidak digerakkan oleh ego, dan melihat tantangan sebagai kesempatan belajar.

5. Menjadi Pendengar yang Baik

Tanda Kamu Terlahir dengan Hati yang Tulus Menurut Psikolog/Foto: Freepik.com

Orang-orang berhati tulus akan hadir sepenuhnya saat orang lain berbicara, membuat lawan bicara merasa dihargai dan didengar. Menurut Sabrina Romanoff, PsyD, melansir Very Well Mind, active listening adalah kemampuan untuk keluar dari sudut pandang diri sendiri dan benar-benar memahami maksud serta emosi orang lain. Teknik ini memperkuat hubungan dan menunjukkan bahwa cerita dan perasaan orang lain penting bagi mereka.

Meski demikian, perlu dipahami bahwa memiliki hati yang tulus sebenarnya bukan sesuatu yang perlu diumumkan atau dibuktikan. Sifat ini terlihat dari cara seseorang memperlakukan orang lain, dari bagaimana mereka mendengarkan, merespons, serta hadir dengan empati tanpa mengharapkan imbalan apa pun. Orang-orang seperti ini membawa suasana yang lebih damai, membuat hubungan terasa lebih hangat, dan sering kali menjadi figur yang dirindukan dalam sebuah lingkaran pertemanan maupun keluarga.

Namun, ini bukan sebuah bakat. Setiap orang punya kesempatan untuk menumbuhkan sifat ini melalui latihan kecil sehari-hari, mulai dari bersyukur, memahami perspektif orang lain, hingga membangun kebiasaan mendengarkan secara aktif. Yuk, mulai bangun dirimu jadi pribadi dengan hati yang tulus!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE