5 Tanda Perempuan "Tenggelam" dalam Hubungan Menurut Psikologi

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Minggu, 28 Sep 2025 22:00 WIB
5 Tanda Perempuan
Tanda perempuan tenggelem dalam hubungan/Foto: Freepik

Cinta memang indah, tapi kadang bisa jadi jebakan. Apalagi kalau kamu terlalu larut di dalamnya. Tanda perempuan tenggelam dalam hubungan sering kali muncul perlahan. Namun, sayangnya, tidak semua orang bisa menyadarinya sejak awal.

Beauties, kamu mungkin merasa segalanya baik-baik saja. Tapi, coba perhatikan lebih dalam. Ada perilaku tertentu yang bisa menjadi sinyal bahaya. Psikologi sendiri sudah banyak meneliti fenomena ini. Jadi, mari kita bahas satu per satu dilansir dari Your Tango!

Selalu Memberi Kesempatan Tanpa Batas

Selalu Memberi Kesempatan Tanpa Batas/Foto: Freepik

Kamu mungkin pernah berpikir, “Dia akan berubah suatu hari nanti.” Jadi kamu terus memaafkan meski dia mengulangi kesalahan yang sama. Bagi orang lain, mungkin sudah cukup dua atau tiga kali. Tapi untuknya, kamu berikan kesempatan tanpa batas.

Menurut penelitian jurnal Philosophy, Psychiatry, & Psychology dari Johns Hopkins University, perempuan yang terjebak dalam siklus ini sering dipengaruhi rasa takut kesepian, keterikatan emosional berlebihan (enmeshment), atau dorongan bawah sadar untuk mengulang pola lama. Jadi bukan hanya soal cinta, tapi juga dinamika psikologis yang lebih dalam.

Merasa Emosinya Selalu Berlebihan

Merasa Emosinya Selalu Berlebihan/Foto: Freepik

Setiap kali marah atau kecewa, kamu langsung berpikir, “Aku pasti lebay.” Padahal, emosi itu wajar. Jika kamu terus menekan perasaan, lama-lama kamu bisa kehilangan jati diri.

Penelitian menunjukkan, perempuan sering meyakinkan diri bahwa mereka hanya bereaksi berlebihan. Menurut ulasan di PubMed Central, hal ini bisa terjadi karena tekanan sosial untuk selalu menjaga keharmonisan atau karena pengalaman masa lalu saat emosi mereka dianggap tidak penting. Jika dibiarkan, kamu bisa terbiasa mengabaikan kebutuhan emosimu sendiri.

Selalu Membuat Alasan untuk Pasangan

Perasaan nggak dihargai bisa jadi racun buat hubungan jangka panjang. Hubungan yang sehat itu harus saling menghargai.

Foto: Freepik

Dia bersikap kasar, tapi kamu bilang, “Dia lagi stres.” Dia menyakitimu, tapi kamu anggap hanya salah paham. Membuat alasan seperti ini seakan membenarkan perilakunya.

Sebuah studi di The Journals of Gerontology (2015) menjelaskan bahwa hubungan sehat seharusnya dibangun dengan saling percaya, komunikasi terbuka, dan keseimbangan. Jika kamu terus menutupi perilaku buruk dengan alasan, artinya ada ketidakseimbangan serius.

Melihat Hidup Sendiri sebagai Hal Negatif

Melihat Hidup Sendiri sebagai Hal Negatif/Foto: Freepik

Kamu lebih memilih bertahan, meski sering sakit hati, daripada sendirian. Kamu merasa kesepian lebih menakutkan daripada hubungan yang melelahkan.

Padahal, refleksi negatif terhadap hidup sendiri sering kali muncul dari rasa takut kesepian, bukan karena hubunganmu benar-benar sehat. Perempuan bisa terjebak dalam pola ini tanpa menyadarinya, dan hal itu beresiko membuat mereka semakin sulit melepaskan diri dari hubungan yang toxic.

Mengabaikan Nasihat Orang Terdekat

Mengabaikan Nasihat Orang Terdekat/Foto: Freepik

Pernahkah kamu merasa kesal saat teman menasihati tentang pasanganmu? Kamu menganggap mereka tidak mengerti, padahal mereka melihat sesuatu yang tidak kamu sadari.

Padahal, penelitian yang diterbitkan di PubMed Central (2023) menegaskan bahwa dukungan sosial dari teman dan keluarga penting untuk menjaga kesehatan mental. Jika kamu menutup diri dari nasehat mereka, kamu bisa semakin terjebak dalam lingkaran yang tidak sehat.

Cinta seharusnya membuatmu tumbuh, bukan hilang arah. Jika tanda-tanda ini muncul, kamu perlu berhati-hati. Jangan biarkan hubungan merampas identitasmu.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE