Nggak terasa banget Lebaran sudah makin di depan mata ya, Beauties. Bagaimana rasanya melewati bulan Ramadan 2022 ini?
Di Indonesia, yang paling dinanti di hari terakhir Ramadan tentu malam takbir. Apalagi setelah 2 tahun berturut-turut tidak diperbolehkan, malam takbiran tahun ini pasti jadi yang paling dinanti.
Pada umumnya, saat malam takbiran, orang-orang berkeliling kompleks sambil memukul bedug masjid. Namun ternyata, beda daerah, beda tradisi malam takbir juga, Beauties.
Seperti apa ya malam takbiran daerah lain untuk menyambut lebaran 2022? Yuk kita online tour bareng ya!
1. Ronjok Sayak - Bengkulu
Nujuh Likur di Bengkulu/Foto : travel.detik.com/Detik Travel |
Of course we start from Sumatera, tepatnya di Bengkulu. Dilansir dari CNN Indonesia, tradisi ini lebih dikenal dengan nujuh likur yang memiliki arti dua puluh tujuh dalam bahasa Serawai.
Tradisi ini dilakukan di hari ke 27 Ramadan. Tempurung kelapa yang disusun vertikal setinggi 12 meter atau lujuk menjadi kunci utama tradisi ini. Tiap rumah wajib punya lujuk masing-masing.
Saat menjelang buka puasa, keluarga berkumpul di pekarangan rumah dan membakar lujuk. Di malam ke 27 ini, Kota Bengkulu tampak sangat meriah dengan nyala api dari tiap lujuk milik warga.
Tradisi ini melambangkan rasa syukur lewat tempurung kelapa sebagai simbol buah penuh manfaat.
2. Nganteuran – Jawa Barat
Nganteuran Konsepnya Berbagi Makanan/Foto : food.detik.com/DetikFood |
Kita pindah ke Pulau Jawa yuk Beauties, spesifiknya di Jawa Barat. Dilansir dari detikNews, Nganteuran berasal dari bahasa Sunda yang artinya mengantar.
Dilakukan sehari atau dua hari sebelum lebaran, para warga akan saling mengantarkan makanan dengan menggunakan rantang bertingkat. Masing-masing tingkat rantang diisi dengan makanan yang berbeda.
Tradisi ini mengandung filosofi dan makna berbagi, silaturahmi, dan bergotong royong. Sayangnya, tinggal sedikit orang yang masih melakukan tradisi ini di zaman sekarang.
3. Meriam Karbit – Pontianak
Meriam Karbit/Foto : travel.detik.com/detikTravel |
Lanjut kita tour ke Kalimantan, stop di Kota Pontianak. Tiap malam dimulai dari 3 hari sebelum lebaran jadi malam yang meriah di Pontianak.
Dilansir dari detikTravel, sejarah tradisi ini untuk mengganggu kuntilanak yang mengganggu Sultan Syarif saat baru membangun Kota Pontianak.
Festival Meriam Karbit biasanya diadakan di kedua sisi Sungai Kapuas. Tiap kelompok akan membawa dan menembakkan meriam masing-masing. Harga meriam bahkan ada yang sampai Rp30 juta!
Suara meriam yang menggelegar dan keriuhan para warga yang menonton menjadi semarak tersendiri di festival ini. Diketahui bisa ada sampai 40 kelompok pemain meriam yang ada di Pontianak.
4. Tumbilatohe – Gorontalo
Lampu Dibentuk Saat Tumbilatohe/Foto : travel.detik.com/detikTravel |
Bergerak ke Pulau Sulawesi, kita ke Kota Gorontalo ya. Dilansir dari Kemenag Gorontalo, tradisi Tumbilatohe juga dilakukan 3 hari sebelum hari lebaran.
Awalnya lampu dibuat dari damar pohon untuk menerangi warga memberi zakat fitrah di malam hari. Namun, seiring berjalannya waktu, yang digunakan adalah lampu minyak dan lampu listrik.
Lewat tradisi ini, nyaris tidak ada kegelapan di tiap sudut manapun di Kota Gorontalo. Semua tempat akan dipasangi lampu. Baik di rumah warga, di jalan, di tempat umum, dan bahkan sampai di sawah juga, Beauties.
Uniknya, lampu dan lentera ada yang sampai dibentuk juga. Ada yang berbentuk Alquran, masjid, atau kaligrafi saat lampu dinyalakan. Hmm, jadi bikin penasaran pengin lihat langsung nggak sih, Beauties?
5. Open House – Papua
Open House Oleh Warga Muslim Papua/Foto : news.detik.com/detikNews |
Akhirnya sampai juga di tanah Papua! Iya, Beauties nggak salah baca. Di hari raya keagamaan, baik natal atau menjelang lebaran, para warga di Papua suka mengadakan open house.
Mengutip dari situs resmi Naudhatul Ulama, dari H-1 hingga hari H+4 lebaran, para warga akan saling mengunjungi ke rumah dan mengucapkan selamat hari raya.
Tanpa sekat agama, warga Muslim yang open house akan menyambut siapapun tetangganya yang datang termasuk umat kristiani. Tak lupa, tentu mereka akan makan bersama.
“Bahkan kalau saya, sejak malam takbiran, para tetangga non Muslim sebagian sudah mendatangi rumah saya untuk sekadar mengucapkan selamat lebaran,” kata Ustaz Zainuri.
Wah, seru juga ya Beauties ada banyak keberagaman malam takbir. Tapi tujuannya sama, yaitu untuk membuka hati menyambut Lebaran. Kalau Beauties mau ngapain di malam takbir?
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!