6 Dampak Orang Tua Sering Berteriak dan Menyalahkan Anak

Meuthia Khairani | Beautynesia
Jumat, 08 Mar 2024 15:30 WIB
6 Dampak Orang Tua Sering Berteriak dan Menyalahkan Anak
Dampak orang tua sering berteriak dan menyalahkan anak/Foto: Beautynesia

Ketika anak melakukan kesalahan atau kamu sedang emosi, rasanya ingin sekali berteriak dan mengungkapkan kekesalanmu padanya. Apakah kamu salah satu orang yang sering bertindak demikian, Beauties?

Ternyata sering berteriak dan berkata kasar di depan anak dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi anak lho, Beauties. Berikut adalah dampak bila anak sering diteriaki dan ditegur secara kasar oleh orang tuanya. Simak, Beauties!

1. Pesan Tidak Tersampaikan dengan Jelas

Pesan tidak tersampaikan dengan jelas/Foto: Pexels/Collin Guernsey

Dikutip dari Healthline, ternyata suara keras belum tentu membuat pesan menjadi lebih jelas dan tersampaikan dengan tepat.

Teriakan orangtua dapat membuat mereka menjadi tidak mendengarkan dan sulit menjadi disiplin. Sebab, ada rasa ketidakterimaan di hati anak saat mendengarkan orang tuanya meninggikan suara saat menegur kesalahannya.

2. Anak Menjadi Agresif

Anak menjadi agresif/Foto: Pexels/Monstera Production

Penelitian terbaru menemukan bahwa berteriak dapat membuat anak menjadi lebih agresif, baik secara fisik maupun verbal. Berteriak yang merupakan ekspresi kemarahan dapat membuat anak menjadi takut dan merasa tidak aman denganmu.

Sebaliknya, menasihatinya dengan penuh ketenangan dapat memberikan rasa ketentraman dan membuat anak merasa dicintai dan diterima meskipun telah berbuat kesalahan.

3. Merupakan Pelecehan Emosional

Merupakan pelecehan emosional/Foto: Pexels/Sonam Prajapati

Membentak dengan berteriak pada anak termasuk pelecehan emosional, Beauties. Hal ini terbukti karena memiliki efek jangka panjang seperti rendahnya harga diri dan kecemasan pada jiwa anak. Anakmu juga dapat menjadi lebih rentan terhadap penindasan.

4. Kurangnya Rasa Percaya Diri

Kurangnya rasa percaya diri/Foto: Pexels/Monstera Production

Melansir Sun Life, berfokus pada kesalahan anak dan berteriak pada anak bisa membuatnya menjadi orang yang kurang percaya diri.

Ini disebabkan oleh rasa takut yang dialaminya karena saat orang tua memarahinya, dia tidak diizinkan untuk mengungkapkan alasannya melakukan kesalahan. Anak juga menjadi enggan mengambil inisiatif karena selalu disalahkan. 

5. Sulit Menerima Informasi

Sulit menerima informasi/Foto: Pexels/Brother's Photo

Dampak selanjutnya adalah sambungan neuron di otak anak dapat putus. Akibatnya, kelancaran penerimaan dan penyimpanan informasi yang diterima olehnya menjadi terganggu.

6. Sulit Memutuskan Sesuatu

Sulit memutuskan sesuatu/Foto: Pexels/Pixabay

Anak akan selalu ragu untuk membuat atau menyelesaikan sesuatu hingga berhasil karena selalu takut dimarahi atau disalahkan. Mereka takut berbuat sesuatu karena tidak ingin nantinya akan dimarahi.

Kesimpulan

Dilansir dari Verywell Family, ternyata bersikap keras tidak begitu efektif bagi anak. Jika kamu berbicara secara agresif pada anak, kecil kemungkinan anakmu mendapatkan hasil yang baik. Bahkan, hubunganmu dengannya bisa hancur.

Anak-anak pun belajar dari perilaku orang tuanya. Jika kamu berbicara secara baik dan halus padanya, maka dia pun akan demikian kepadamu dan orang di sekitarnya. Jika kamu berbicara dengan nada tinggi dan kasar padanya, maka dia pun menirunya.

Oleh karena itu, saat anak melakukan kesalahan, berikanlah pengertian tanpa membentaknya. Nasihat lembut lebih dapat diterima dengan maksimal. Anakmu juga tidak akan merasa tertekan dan kecewa karenamu.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE