
6 Pelajaran Penting yang Bisa Dipetik dari Pemimpin Perempuan, Bisa Jadi Referensi untuk Pria!

Saat ini, perempuan menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mustahil lagi. Banyak posisi penting kini justru dipimpin oleh perempuan-perempuan hebat. Kebebasan untuk mengenyam pendidikan membuka banyak pintu kesempatan untuk perempuan bisa berdaya dan berkontribusi dalam setiap bidang kehidupan.
Sudah terbukti bahwa perempuan bisa menjadi sosok pemimpin yang hebat. Ada beberapa perilaku kepemimpinan lebih efektif yang ditemukan pada perempuan, dan bisa dijadikan referensi untuk para pemimpin pria.
Dilansir dari laman Harvard Business Review, berikut pelajaran penting mengenai kepemimpinan yang dapat diadopsi oleh pria dari kepemimpinan perempuan.
Ketahui Batasan Diri
![]() Pemimpin Perempuan/Foto: Freepik.com/pressfoto |
Dunia ini senang merayakan seseorang dengan kepercayaan diri tinggi, akan tetapi perlu diketahui bahwa lebih penting untuk memiliki kesadaran diri. Kemampuan dalam mengetahui batasan diri sangat baik, karena dapat membuat kamu memahami bagaimana orang lain dan memberi kemampuan untuk meningkatkan diri agar tidak hanya berdiam dan nyaman dalam satu tempat saja.
Motivasi Melalui Transformasi
Perempuan cenderung memimpin melalui inspirasi, mengubah sikap dan keyakinan orang, serta menyelaraskan orang dengan makna dan tujuannya. Kepemimpinan yang transformasional ini menjadi jalur penting untuk meningkatkan kinerja para pemimpin. Maka dari itu, cara kepemimpinan ini sangat perlu diterapkan juga oleh pria, yang biasanya sering kali memimpin dengan mencoba memenangkan hati dan jiwa orang.
Menempatkan Orang Lain di Atas Diri Sendiri
![]() Pemimpin Wanita/freepik.com/tirachardz |
Beauties, sangat sulit untuk mengubah tim untuk berkinerja tinggi saat kamu hanya berfokus pada dirimu sendiri. Oleh karena itu, pemimpin perempuan biasanya akan lebih berfokus pada kepentingan orang lain sehingga bisa menumbuhkan kerjasama yang baik. Ini juga salah satu cara kepemimpinan yang sebenarnya wajib ditiru oleh pria, agar gaya kepemimpinannya tidak berpusat pada diri sendiri.
Jangan Memerintah, Tapi Berempati
Perempuan sering kali menggunakan empatinya dan tidak memerintah ketika menjadi pemimpin. Kepemimpinan di era sekarang ini, sangat menuntut setiap pemimpin untuk membangun hubungan emosional dengan tim yang dipimpinnya.