#MERDEKADARISTIGMA
6 Penyebab Perempuan Karier dan Berpendidikan Tinggi Dianggap Sulit Ketemu Jodoh, Sudah Tahu?
Dalam kehidupan karier, perempuan kerap tidak asing dengan stigma sosial terkait pilihan hidupnya. Perempuan berkarier sering diserang oleh pandangan ‘perempuan nggak usah punya karier ketinggian, nanti banyak yang takut mau ngedeketin!’. Kira-kira dari mana ya asalnya pemberian stigma ini?
Budaya Patriarki
Dilansir dari SMH, ternyata perempuan yang cakap masih dinilai menakutkan bagi pria. Pria dipandang sebagai pihak yang minder atau merasa terancam, bukannya menghargai perempuan berprestasi. Patriarki jelas telah menormalisasikan maskulinitas pada pria sehingga mereka selalu ingin menjadi lebih dominan dan menjadi pihak yang mengontrol perempuan. Secara ego pun, pria lebih tinggi daripada perempuan.
Hal ini didukung oleh pandangan bahwa ‘laki-laki adalah kepala keluarga’ sehingga dia dianggap harus selalu lebih kuat, kaya, memiliki status dan kesuksesan yang lebih tinggi daripada perempuan. Padahal di masa kini, perempuan mencari pasangan yang mau menghargai dan mendukung kesuksesannya, bukan memandangnya sebagai pesaing.
Standar Pasangan
Menurut data Economic, tidak sedikit dari pria berpendidikan biasanya mencari perempuan yang usia dan tingkat akademisnya lebih di bawah mereka. Sedangkan perempuan yang cerdas dan berpendidikan biasanya mencari pasangan yang sebaya atau lebih tua daripada dirinya. Jadi, bisa terlihat kan bahwa penetapan standar kadangkala membuat perempuan dan pria yang sama-sama sudah dewasa, berpendidikan, dan sukses justru tidak mudah untuk saling bertemu.
Perempuan Nyaman Berkarier
![]() Penyebab sulit bertemu jodoh/Foto: Freepik/DCStudio |
Kehidupan karier sedikit-banyak mempengaruhi keinginan atau keputusan perempuan untuk menikah atau tidak. Sebab, kehidupan rumah tangga dapat menyebabkan perempuan menjadi kurang bebas dan tersubordinasi atau dipimpin oleh suami. Dia harus menjadi pihak yang menuruti perkataan suami, lebih banyak melayani suami, mengalah, dan berkorban.
Sedangkan di dunia kariernya, perempuan dapat menjadi orang yang dihormati dan diapresiasi, memiliki eksistensi di dunia profesional, dan layak menjadi pemimpin. Fenomena ini membuat perempuan menyadari bahwa bila punya pasangan nanti, dirinya butuh yang dapat mendukungnya, bukan yang membatasi dan menghalangi perempuan untuk berkarya. Sementara jumlah pria yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut cenderung sedikit.
Pertimbangan Berperan Ganda
![]() Penyebab sulit bertemu jodoh/Foto: Freepik/romeo22 |
Dr. Fine-Davis, via Intro, mengungkap bahwa perempuan menunda waktu untuk menikah atau mengejar hubungan dengan pria karena mereka menganggap bahwa perubahan status hubungan dapat menambah peran perempuan, yaitu sebagai perempuan berkarier dan ibu rumah tangga. Lagi-lagi hal ini dapat berbanding terbalik pada bagi pria yang sudah menikah.
Perempuan Tahu Nilai Dirinya Sendiri
![]() Penyebab sulit bertemu jodoh/Foto: Freepik/DCStudio |
Perempuan berpendidikan tinggi cenderung memiliki masalah atau tersendat dalam hubungan asmara. Penyebabnya adalah perempuan kekinian dinilai lebih berani dan percaya diri untuk memegang standar yang tinggi. Mereka pun tahu value-nya sebagai perempuan berpendidikan yang stabil secara finansial dan memiliki pencapaian karier yang sebanding dengan etos kerjanya. Seperti itulah yang dilansir dari Kiss For Breakfast.
Pembuktian Diri Pria
Tak dipungkiri bahwa kebanyakan pria lebih menyukai wanita yang pendidikannya lebih rendah daripada dirinya. Mereka lebih memilih untuk menaklukkan perempuan yang ‘tidak terlalu menantang’. Dengan begitu, sang pria lebih santai dalam pembuktian diri. Karena pada dasarnya sebagian pria tidak suka jika maskulinitasnya ditantang. So, yang terjadi adalah hingga saat ini ‘perempuan yang kuat’ hampir tidak ada dalam kriteria pencarian pria-pria seperti itu.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


