7 Daftar Negara yang Telah Mengalami Perubahan Nama dan Alasan di Baliknya

Belinda Safitri | Beautynesia
Minggu, 02 Feb 2025 13:00 WIB
5. Bangladesh
Bangladesh/ Foto: World Atlas

Beauties, dari banyaknya negara yang kita kenal saat ini, tahukah kamu bahwa beberapa di antaranya ternyata pernah mengalami perubahan nama lho. Perubahan nama ini pun bisa disebabkan oleh berbagai alasan. 

Umumnya, beberapa negara memutuskan untuk mengganti namanya sebagai bagian dari upaya untuk membebaskan diri dari warisan kolonial, memperkuat identitas nasional, atau setelah perubahan rezim. Lantas, negara apa saja yang telah mengalami perubahan nama? Dilansir dari TBS News, yuk simak daftarnya berikut ini! 

1. Makedonia Utara

Makedonia Utara/ Foto: Macedonia DMC

Pada tahun 2019, Republik Makedonia resmi mengubah namanya menjadi Makedonia Utara setelah mencapai kesepakatan dengan Yunani. Nama baru ini bertujuan untuk menyelesaikan sengketa panjang antara kedua negara terkait klaim atas nama Makedonia yang juga merupakan nama provinsi di Yunani. 

Alhasil, pergantian nama ini bertujuan untuk menghindari kebingungan dengan wilayah Makedonia di Yunani sekaligus untuk mempercepat integrasi negara ini ke dalam organisasi internasional seperti NATO dan Uni Eropa.

2. Sri Lanka

Sri Lanka/ Foto: Nex Travel Sri Langka

Sri Lanka mengganti nama dari Ceylon menjadi Sri Lanka pada tahun 1972 setelah memperoleh kemerdekaan penuh dari Inggris. Nama Sri Lanka diambil dari bahasa Sinhala yang berarti pulau yang indah.

Perubahan nama ini merupakan bagian dari usaha untuk menegaskan identitas nasional yang lebih kuat, terpisah dari pengaruh kolonial Inggris. Selain itu, pilihan nama Sri Langka menggambarkan warisan budaya Tamil dan Sinhala yang lebih luas.

3. Myanmar

Myanmar/ Foto: World Atlas

Pada tahun 1989, negara yang sebelumnya dikenal sebagai Burma secara resmi mengubah namanya menjadi Myanmar. Perubahan ini dilakukan oleh pemerintah militer yang berkuasa pada saat itu dengan alasan bahwa Burma dianggap lebih mencerminkan kelompok etnis Bamar yang dominan. 

Di sisi lain, Myanmar dinilai lebih inklusif dan mewakili seluruh etnis di negara tersebut. Namun, perubahan ini masih kerap menimbulkan kontroversi karena sebagian kalangan, termasuk beberapa oposisi politik tidak menerima perubahan nama tersebut secara sah.

4. Thailand

Thailand/ Foto: Thailand Film Permit

Siam berganti nama menjadi Thailand pada tahun 1939. Nama baru ini diambil dari kata Thai yang dalam bahasa lokal berarti bebas, mencerminkan gagasan kebebasan dan kesatuan bangsa. Pasalnya, nama Siam sendiri lebih merujuk pada kelompok etnis tertentu, sedangkan Thailand dianggap lebih menggambarkan negara sebagai satu kesatuan yang lebih luas.

Perubahan ini pun terjadi di bawah pemerintahan Jenderal Phibunsongkhram. Tujuannya untuk menegaskan identitas nasional dan memperkuat rasa kebanggaan nasional setelah terjadinya modernisasi besar-besaran di bawah pemerintahan tersebut. 

5. Bangladesh

Bangladesh/ Foto: World Atlas

Pasca Perang Kemerdekaan pada tahun 1971, Pakistan Timur yang sebelumnya merupakan bagian dari Pakistan berubah nama menjadi Bangladesh. Nama Bangladesh berasal dari bahasa Bengali yang berarti Tanah Bengali yang merujuk pada identitas etnis dan budaya Bengali yang dominan di wilayah tersebut. 

Olehnya itu, setelah Bangladesh memperoleh kemerdekaan dari Pakistan, perubahan nama pun dilakukan. Perubahan ini juga dipicu oleh ketegangan politik, budaya, dan ekonomi yang berkembang antara kedua wilayah tersebut.

6. Republik Demokratik Kongo

Republik Demokratik Kongo/ Foto: Britannica

Pada tahun 1997, negara yang sebelumnya dikenal sebagai Zaire mengubah namanya kembali menjadi Republik Demokratik Kongo setelah jatuhnya pemerintahan diktator Mobutu Sese Seko. Mobutu, yang berkuasa sejak 1965, mengganti nama negara menjadi Zaire pada tahun 1971 sebagai bagian dari kebijakan Zairenisasi. 

Kebijakan tersebut bertujuan untuk menghapuskan pengaruh kolonial dan mengidentifikasi negara dengan kebudayaan Afrika. Namun, setelah Mobutu digulingkan, negara tersebut memutuskan untuk kembali ke nama asalnya, Republik Demokratik Kongo, sebagai simbol peralihan dari pemerintahan otoriter ke arah pemerintahan yang lebih demokratis.

7. Zimbabwe

Zimbabwe/ Foto: Bloomberg

Rhodesia mengganti namanya pada tahun 1980 menjadi Zimbabwe pasca memperoleh kemerdekaan dari Inggris. Nama Zimbabwe diambil dari kata dalam bahasa Shona yang berarti rumah batu atau benteng batu. Hal ini merujuk pada situs arkeologis yang terkenal di negara tersebut, yaitu Great Zimbabwe. 

Pergantian nama ini mencerminkan transisi dari pemerintahan kolonial dan rezim minoritas kulit putih ke pemerintahan mayoritas kulit hitam. Perubahan ini juga sekaligus menegaskan identitas nasional yang baru setelah perjuangan panjang untuk memperoleh kemerdekaan.

Jadi, itulah sejumlah negara yang telah mengalami perubahan nama. Tak sekadar asal-asalan, perubahan nama ini rupanya memiliki alasan dan makna mendalam ya, Beauties! 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE