7 Hal yang Harus Dilakukan Seorang Guru Saat Melihat Siswanya Jadi Korban Bullying di Sekolah

Meuthia Khairani | Beautynesia
Minggu, 06 Aug 2023 10:30 WIB
7 Hal yang Harus Dilakukan Seorang Guru Saat Melihat Siswanya Jadi Korban Bullying di Sekolah
Dereran hal yang harus dilakukan guru saat melihat muridnya di-bully/Foto: iStock

Di saat terjadinya tindakan perundungan antara sesama murid di sekolah, pihak yang dianggap perlu bertanggung jawab menghentikannya adalah guru dan pihak sekolah yang menyaksikan peristiwa tersebut. Sebab, guru tak hanya bertugas mengajar mata pelajaran, namun diharapkan dapat juga menjadi pendidik budi pekerti murid-muridnya. Termasuk tentang bagaimana adabnya kepada sesama teman.

Jangan sampai lengah dan salah langkah, inilah yang harus dilakukan para guru kepada korban dan pelaku perundungan di sekolah.

1. Lerai Pelaku dan Korban

Ilustrasi perundungan di sekolah/Foto: Pexels/Mikhael Nilov
Ilustrasi perundungan di sekolah/Foto: Pexels/Mikhael Nilov

Dilansir dari Unicef, pisahkanlah korban dan pelaku perundungan. Bila perlu, minta bantuan guru lain untuk melerai dan mengamankan kedua belah pihak. Tenangkan korban dan amankan pelaku. 

Tanggapi perundungan sesegera mungkin dengan melepaskan atau memisahkan anak-anak dari satu sama lain. Pastikan kedua belah pihak merasa aman dan nyaman karena telah dipisahkan. Jika diperlukan, minta guru lain untuk membantumu.

2. Tanggapi Korban Perundungan dengan Serius

Ilustrasi korban perundungan atau bullying di sekolah/Foto: Pexels/Mikhail Nilov
Ilustrasi korban perundungan atau bullying di sekolah/Foto: Pexels/Mikhail Nilov

Dikutip dari KidsHealth, pastikan muridmu tahu bahwa pihak sekolah tidak menolerir tindakan perundungan seperti apa pun. Tetapkan aturan tentang intimidasi dan terapkan itu. Beritahu bahwa setiap pelaku perundungan akan mendapat konsekuensi yang setimpal dengan perbuatannya.

Ajari murid-murid untuk memperlakukan orang lain dengan hormat dan kebaikan. Ajari muridmu bahwa mengolok-olok perbedaan seperti ras, agama, penampilan, kebutuhan khusus yang dimiliki, jenis kelamin, status ekonomi adalah perilaku yang salah.

Guru pun harus menekankan bahwa memberitahu korban bahwa melaporkan perundungan yang terjadi padanya adalah sebuah bentuk kejujuran, bukan tindakan mengadu kepada orang yang lebih dewasa.

3. Dengarkan dari Sisi Pelaku dan Korban

Ilustrasi murid korban perundungan bercerita dengan guru/Foto: Freepik/pch.vector
Ilustrasi murid korban perundungan bercerita dengan guru/Foto: Freepik/pch.vector

Ciptakan lingkungan di mana pelaku maupun korban merasa aman berbicara denganmu mengenai mengapa perundungan itu terjadi. Berempatilah dengan apa yang mereka rasakan dan bantu korban perundungan untuk membela dirinya sendiri serta cara mengatasi intimidasi. Buat komitmen untuk membantu korban menyelesaikan masalahnya.

Lalu, hargai dan berterima kasihlah pada murid yang menjadi korban perundungan karena telah berani melaporkan kejadian yang menimpa dirinya. Lalu, yakinkan dia bahwa kejadian itu bukanlah salahnya.

Yang perlu diingat adalah lakukan komunikasi secara terpisah antara dengan korban dan pelaku agar salah satu pihak bisa terbuka dan jujur terkait mengapa mereka menjadi korban atau pelaku perundungan, dan pihak lain tidak merasa terintimidasi atau tidak berani bersuara.

4. Berikan Sanksi pada Pelaku

Ilustrasi guru berbicara dengan pelaku bullying di sekolah/Foto: Freepik/freepik
Ilustrasi guru berbicara dengan pelaku bullying di sekolah/Foto: Freepik/freepik

Bantu pelaku perundungan  untuk memahami alasan di balik perilaku bullying mereka. Misalnya, apakah mereka punya masalah di rumah, merasa kurang mendapat perhatian, pernah punya pengalaman bullying sebelumnya, dan sebagainya.

Berikan sanksi pada pelaku utama dan anak-anak lain yang terlibat atau ikut merundung korban sebagai efek jera agar mereka mengetahui dampak perbuatan mereka terhadap temannya yang di-bully, dan menyadarkan mereka untuk segera meminta maaf serta berjanji tak akan mengulanginya lagi di kemudian hari.

Selanjutnya: Bangun Suasana Solidaritas

Stop bullying/Foto: Pexels/RDNE Stock project

Dereran hal yang harus dilakukan guru saat melihat muridnya di-bully/Foto: iStock

5. Kontrol Tempat yang Potensial Menjadi Lokasi Perundungan

Guru dan pihak sekolah perlu mengontrol area sekolah seperti toilet, taman, lorong-lorong, dan tempat yang dinilai potensial menjadi tempat penindasan. Catat kejadiannya apabila guru menyaksikan kejadian itu secara langsung, informasikan kepada pihak kepala sekolah untuk turut menyelidiki dan turun tangan menghentikan perundungan. 

6. Libatkan Orangtua Murid

Libatkan orangtua murid untuk mengajari anaknya berperilaku positif, menghargai keberagaman kondisi teman, dan menjadi panutan untuk anaknya agar tidak melakukan intimidasi atau pelecehan terhadap temannya.

7. Bangun Suasana Solidaritas

Ilustrasi persahabatan antara para murid di sekolah/Foto: Pexels/Ron Lach
Ilustrasi persahabatan antara para murid di sekolah/Foto: Pexels/Ron Lach

Melansir Twinkl, tetapkanlah aturan di awal pelajaran untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai, kekeluargaan, dan penuh solidaritas antar murid dan bangun rasa empati di antara mereka. Sehingga, mereka bisa memahami perasaan antara satu dengan yang lainnya dan tidak akan tega untuk saling menyakiti secara verbal  maupun fisik.

Semoga artikel ini bermanfaat dalam membantu mengatasi dan mengurangi tindakan perundungan antarsiswa di sekolah ya, Beauties.

___

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE