Media sosial tidak hanya digunakan sebagai galeri foto-video dan media untuk saling terhubung dengan teman atau keluarga. Namun, kini, banyak yang menjadikan medsos sebagai buku harian digital.
Banyak dari mereka yang berbagi pikiran dan perasaan atau curhat di media sosial pribadinya. Mungkin tidak dikatakan secara gamblang, tapi dari konten yang diunggah mengungkapkan isi hati atau kebutuhan yang sedang diinginkan.
Menurut psikolog Dr. Wendy Rice, beberapa orang terlalu serius dengan media sosial. Mereka merasa terjebak antara keinginan untuk mengungkapkan isi hati dan kebutuhan tampil sempurna di media sosial. Hal ini menyebabkan beberapa unggahan aneh yang dapat menunjukkan bahwa dirinya sedang pura-pura bahagia.
"Hal itu memberi pengguna tekanan terus-menerus untuk berbagi dan tampil sempurna dengan tujuan diterima secara sosial," ujarnya.
Nah Beauties, berikut sederet konten yang diunggah orang pura-pura bahagia di media sosial, melansir Your Tango. Simak!