7 Pemikiran Keliru tentang Kehidupan Pernikahan, Mesti Diperbaiki Sebab Berpotensi Membuat Pasutri Rentan Bercerai

Meuthia Khairani | Beautynesia
Minggu, 05 Feb 2023 10:00 WIB
7 Pemikiran Keliru tentang Kehidupan Pernikahan, Mesti Diperbaiki Sebab Berpotensi Membuat Pasutri Rentan Bercerai
Ilustrasi pasangan suami istri/Foto: Pexels/Sandro Crelpuja

Beauties, kamu sering nggak penasaran tentang kenapa ada beberapa pasangan suami istri menikah, memilih berpisah ketika anaknya masih kecil atau di usia pernikahan yang masih seumur jagung?

Melansir Stylecraze, tahun-tahun pertama pernikahan memang dianggap yang paling sulit karena beratnya penyesuaian dan perubahan yang harus dilakukan oleh dua orang di dalam satu rumah. Banyak hal yang harus disesuaikan, mulai dari selera, kebiasaan, prioritas, dan gaya hidup satu sama lain.

Selain itu, ada beberapa hal penting atau anggapan keliaru yang bisa mendorong pasutri berpotensi memilih bercerai, Beauties. Yuk kita lihat sama-sama!

1. Utang yang Tidak Perlu Dibahas

Ilustrasi menghitung utang/Foto: Pexels/Karolina Grabowska
Ilustrasi menghitung utang/Foto: Pexels/Karolina Grabowska

Faktanya, masalah keuangan merupakan salah satu penyebab pertikaian dalam pernikahan lho, Beauties. Dilansir dari Fatherly, setelah honey moon phase, tanggung jawab keuangan dan pengeluaran-pengeluaran mulai muncul di pikiran.

Apalagi bila keuanganmu dan suami sedang tidak aman alias sedang ada tunggakan atau utang.  Kalau tidak dibahas dan segera dicari solusinya dengan serius, berpotensi bakal runyam nantinya. So, sebaiknya masalah keuangan, sebisa mungkin dilakukan secara terbuka.

2. Anggapan Pernikahan adalah Solusi Setiap Masalah

Ilustrasi pasangan suami istri/Foto: Pexels/Khang Pham
Ilustrasi pasangan suami istri/Foto: Pexels/Khang Pham

Apakah kamu salah satu orang yang berpikir bahwa menikah adalah solusi dari stresmu saat mengerjakan skripsi atau kewalahan dalam pekerjaan? Fantasi seperti ini adalah penyebab utama perceraian. Karena Faktanya, hidup bersama orang yang kita cintai dan mencintai kita, tidak seindah kehidupan pasutri yang ditunjukkan dalam film romantis favoritmu, Beauties.

Sebab, pernikahan adalah tentang menerima kebiasaan menyenangkan dan menyebalkan pasangan, yang mana mungkin saja tidak semuanya kita setuju. Pun untuk menerimanya, diperlukan rasa toleransi yang besar, lho. Sudah sanggup menerapkan toleransi pada calon suamimu?

3. Tidak Semua Hal Harus Diketahui Pasangan

Ilustrasi menyembunyikan rahasia/Foto: Pexels/Sound On
Ilustrasi menyembunyikan rahasia/Foto: Pexels/Sound On

Sulit rasanya untuk merahasiakan banyak hal dari pasangan ketika sudah menikah. Sebab, akan membuat pasangan merasa tidak dilibatkan dan tidak berhak tahu beban apa yang sedang dipikul oleh pasangannya, serta tidak berharga atau tidak mampu membantu pasangannya memecahkan masalah.

Jadi, kalau sewaktu-waktu kamu punya masalah, jangan ragu untuk membaginya dengan pasanganmu nanti ya, Beauties.

4. Tidak Perlu Ada Negosiasi dengan Pasangan

Tidak mengomunikasikan di mana kamu dan pasanganmu akan tinggal setelah menikah, kapan berencana memiliki anak, ekspektasimu pada pasangan, dan hal-hal lainnya bisa menyebabkan perselisihan, pertentangan, hingga berakhir pada perceraian, Beauties. Jadi, sebisa mungkin kamu perlu mempertimbangkan banyak hal bersama pasanganmu.

Pemikiran Keliru Lainnya tentang Kehidupan Pernikahan:

Ilustrasi pasangan suami istri/Foto: Pexels/Sandro Crelpuja

Ilustrasi pasangan suami istri/Foto: Pexels/Sandro Crelpuja

5. Konflik Mudah Diakhiri

Ilustrasi konflik antara pasangan suami istri/Foto: Pexels/RODNAE Productions
Ilustrasi konflik antara pasangan suami istri/Foto: Pexels/RODNAE Productions

Dalam kehidupan pernikahan, masalah sepele bisa berbuah perbedaan pendapat, perdebatan, adu argumen, hingga kebencian lho, Beauties. Pun, mengutip Mom Junction, untuk mengakhirinya tak semudah meminta break sejenak atau langsung meminta berpisah. Sebab, meminta bercerai tidak semudah meminta putus saat pacaran. So, kamu dan pasangan perlu bisa berkompromi dan saling memahami dengan baik, Beauties.

6. Tidak Perlu Romantis Lagi

Ilustrasi romantisme antara suami istri/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio
Ilustrasi romantisme antara suami istri/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Mungkin sebagian orang malu untuk mengungkapkan cintanya lewat sentuhan romantis, atau memang pada dasarnya dia bukanlah orang yang romantis. Agar tidak kecewa atau menilai pasanganmu tidak sesuai ekspektasi setelah menikah, lebih baik kamu uraikan ekspektasi tentang kehidupan romantis dan seks yang kamu inginkan darinya dan negosiasikan dengannya sebelum menikah. Demikianlah salah satu tips yang dilansir dari Metro. Jadi bukan berarti setelah menikah, sudah tidak hangat seperti pacaran kemarin ya, Beauties.

7. Memulai Rutinitas Baru Itu Mudah

Setiap orang membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas, kondisi, dan kewajiban baru. Saat menjadi istri, mungkin kamu yang tadinya night owls alias lebih aktif di malam hari, menjadi harus bangun pagi.

Untuk mengubah ritme hidupmu itu, setiap orang memiliki kadar kemampuan untuk beradaptasi tapi bukan berarti tidak bisa dijalankan sama sekali. Semua bergantung pada daya adaptasi masing-masing orang.

Lalu, bagaimana cara mencegah perceraian dini?

Tentunya pentingnya komunikasi, kerja sama, keterbukaan, juga kejujuran. Contohnya kamu dan pasangan perlu membagi tugas rumah tangga secara jelas, menetapkan batasan dengan orang tua dan mertua, memahami berbagai perbedaan yang ada, sama-sama belajar menangani konflik, mendiskusikan ekspektasi, saling menunjukkan rasa hormat dan tanggung jawab satu sama lain, saling mendukung dan menjadi kekuatan, sadar penuh untuk selalu memelihara hubungan yang sehat, dan jangan lupa bahwa terkadang kalian butuh ruang dan waktu untuk diri sendiri.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

 

(fip/fip)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE