7 Sikap Terbaik saat Diskusi dengan Orang Tua Agar Tak Terpancing Emosi dan Memicu Perdebatan

Meuthia Khairani | Beautynesia
Minggu, 10 Nov 2024 20:30 WIB
7 Sikap Terbaik saat Diskusi dengan Orang Tua Agar Tak Terpancing Emosi dan Memicu Perdebatan
Sikap terbaik saat berdiskusi dengan orang tua/Foto: Pexels/Kampus

Berdiskusi atau beradu pendapat dengan orang tua di kala usia kita sudah dewasa seperti sekarang ini memang butuh teknik tersendiri. Selain pola pikir dan karakter kita sudah tertanam dengan kuat, gap generasi, pola pikir, dan pengetahuan yang dimiliki orang tua dan yang kita miliki kadangkala berbeda jauh. Sehingga, sering ditemukan ketidakcocokan.

Namun, bagaimana caranya agar diskusi antara anak dan orang tua tetap berjalan dengan baik, penuh sopan santun, dan tidak memancing emosi di antara kedua belah pihak? Yuk simak caranya berikut ini.

1. Pahami Perspektif yang Berbeda

Pahami perspektif yang berbeda/Foto: Pexels/cottonbro

Dilansir dari Wikihow, pahamilah perspektif yang berbeda antara dirimu dan orang tuamu. Hormati pendapat yang berbeda adalah keterampilan seumur hidup yang perlu dimiliki setiap orang, termasuk kamu. Apalagi ketika berbicara dengan orangtua.

Cobalah melihat sesuatu dari sudut pandang mereka agar kamu dapat memahami dan menerima lebih banyak tentang satu sama lain. Pahami bahwa orang tuamu lahir sebagai generasi yang berbeda denganmu.

Mereka mungkin tidak sanggup mengikuti perkembangan secepat kamu. Namun, terus membangun percakapan yang baik dengan mereka akan membantu mengimbangi kesenjangan generasi agar kalian dapat saling memahami.

2. Ingatlah Bahwa Orangtuamu Mencintaimu

Ingatlah bahwa orang tuamu mencintaimu/Foto: Pexels/Olly

Ingatlah bahwa kedua orang tuamu menyayangi dan mencintaimu apa adanya. Sebagai anak, kita perlu berpikir sejenak tentang hal ini agar terbangun rasa cinta dan hormat terhadap mereka. Karena orangtua mencintaimu, terkadang mereka khawatir tentang kemampuan dan kesuksesanmu di masa depan.

Begitu juga ketika orang tua menganggap perilakumu sebagai sesuatu yang kurang baik. Hal itu seringkali dapat menyebabkan konflik jika dikomunikasikan.

Apalagi bila kamu tidak mampu memahami maksud dan menerima cara penyampaian mereka. Namun, sadarilah bahwa hal itu biasanya datang dari rasa cinta.

3. Usahakan untuk Tidak Membantah

Jangan membantah/Foto: Pexels/RDNE

Membantah adalah respons tidak hormat kepada orang tua dalam bentuk berteriak, mengumpat, memutar mata, atau bahkan sarkasme. Meskipun kamu lebih pintar atau tahu banyak daripada orang tua, belajarlah mengelola reaksi spontan untuk menunjukkan rasa hormatmu kepada orang tuamu.

Memang diperlukan kedewasaan untuk memahami perbedaan perspektif dan reaksi antara anak-anak dan orang tua. Apalagi jika kamu sudah cukup dewasa dan sudah punya penilaian dan gaya berpikir sendiri, yang mungkin jauh berbeda dengan pola pikir mereka.

4. Perhatikan Bahasa Tubuhmu

Perhatikan bahasa tubuhmu/Foto: Pexels/cottonbro

Perhatikanlah bahasa tubuhmu saat berkomunikasi dengan orang tua. Yakni, nada suara, kontak mata, dan gerak-gerik tubuh. Pastikan bahwa sinyal nonverbalmu menunjukkan rasa hormat. Hindari berbicara dengan nada tinggi dan menyindir orangtua. Bicaralah dengan tenang dan terkendali.

5. Usahakan Tidak Mengungkit Masa Lalu

Usahakan tidak mengungkit masa lalu/Foto: Pexels/cottonbro

Jika pembicaraan mulai memanas, biasanya orang mudah melenceng dari pokok bahasan dan jadi ingin membahas apa pun yang membuatnya selama ini memendam marah, sakit hati, atau stres. Namun, cobalah untuk tetap fokus pada satu pokok bahasan sehingga kamu dapat menyelesaikan masalahmu satu per satu tanpa kewalahan.

Periksa masalah yang belum terselesaikan sebelum memulai percakapan. Jika kamu tahu kamu menyimpan amarah atau rasa sakit, hal itu dapat menjadi penghalang komunikasi yang efektif.

Kalaupun ingin sekali mengungkapkan rasa menyakitkan itu, pilihlah waktu di saat orang tuamu tidak sedang lelah, mengantuk, dan sakit. Pastikan kamu dan orang tua dalam keadaan cukup baik untuk berkomunikasi tentang hal yang mendalam seperti ini.

6. Libatkan Orang Tua dalam Percakapan Terbuka

Libatkan orang tua dalam percakapan terbuka/Foto: Pexels/cottonbro

Biarkan orang tuamu masuk ke duniamu. Ceritakan pada mereka tentang kehidupanmu, kegiatanmu, pekerjaanmu, atau perasaan yang sedang kamu alami.

Dengan melibatkan mereka di percakapan yang tulus, itu mengartikan bahwa kamu percaya dan nyaman pada mereka, serta peduli pada pendapat mereka.

7. Cari Topik yang Tepat

Cari topik yang tepat/Foto: Pexels/Brett Sayles

Mengutip Universal Class, kunci sopan adalah menjaga topik tetap ringan, menarik, dan tidak kontroversial. Beberapa topik yang umumnya dianggap tabu atau tidak asyik untuk dibicarakan dengan sopan seperti politik, agama, dan isu-isu panas yang telah menimbulkan perasaan tidak enak dan memecah belah usahakan jangan dijadikan topik bahasan.

*** 

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE